Koleksi dan karakterisasi sampel karang lunak Ekstraksi komponen bioaktif karang lunak

3.3.1. Koleksi dan karakterisasi sampel karang lunak

Sampel karang lunak dikoleksi dari perairan pulau Panggang, Kepulauan Seribu sebanyak 5 jenis dan diambil pada kedalaman berbeda 2-14 m. Pengambilan sampel dilakukan dengan memotong bagian tubuh karang lunak, lalu dimasukkan kedalam plastik, kemudian dibawa ke permukaan air secara perlahan. Sampel disimpan dalam media pelarut metanol hingga terendam, kemudian ditransportasikan dalam keadaan dingin menggunakan cool box. Karang lunak mempunyai morfologi dan warna seperti yang dituliskan oleh Manuputty 2002. Gambar 4. Proses koleksi sampel karang lunak

3.3.2. Ekstraksi komponen bioaktif karang lunak

Ekstraksi komponen bioaktif pada karang lunak menggunakan metode Quinn 1988 diacu dalam Kusumadewi 2004. Pelarut yang digunakan dalam ekstraksi yaitu heksana, etil asetat dan metanol. Perbandingan antara sampel dan masing-masing pelarut adalah 1: 3. Sampel karang lunak disiapkan sebanyak 100 gram, kemudian dipotong kecil-kecil lalu diblender dan ditambahkan pelarut sebanyak 300 ml. Ekstraksi pertama menggunakan pelarut metanol, dengan waktu maserasi 24 jam, tujuannya agar komponen bioaktif pada karang lunak terlarut dalam pelarut. Hasil maserasi disaring menggunakan kertas saring hingga diperoleh ampas dan filtrat yang diinginkan. Ampas sisa ekstraksi metanol dimaserasi kembali menggunakan etil asetat sebanyak 300 ml selama 24 jam, sedangkan filtratnya dievaporasi hingga didapatkan pelarut dan ekstrak yang terpisah. Hasil maserasi etil asetat kemudian disaring, ampas yang dihasilkan dilarutkan dengan heksana sebanyak 300 ml dan dimaserasi selama 24 jam, sedangkan filtrat hasil ekstraksi etil asetat dievaporasi hingga pelarut dan ekstrak terpisah. Hasil maserasi heksana kemudian disaring dan filtratnya dievaporasi. Apabila ekstrak dalam bentuk cairan, maka dilakukan pengeringan beku freeze dryer. Alur ekstraksi karang lunak dapat dilihat pada Gambar 5. Sampel Maserasi 24 jam dengan metanol Filtrat 1 Evaporasi Ekstrak 1 Maserasi 24 jam dengan etil asetat Filtrasi Residu filtrasi Residu Filtrat 2 Maserasi 24 jam dengan heksana Evaporasi Filtrasi Residu Filtrat Ekstrak 2 Evaporasi Ekstrak 3 Gambar 5. Alur ekstraksi karang lunak modifikasi Quinn 1988 diacu dalam Kusumadewi 2004 Serbuk ekstrak karang lunak ditimbang untuk mengetahui rendemen yang didapatkan dengan rumus : Rendemen bb = 100 awal sponge Berat kering ekstrak Berat X

3.3.3. Bakteri uji