Zooxanthellae adalah genus Alcyonium, Lithophyton, Lobophytum, Sarcophyton, Sinularia, Capnella, Cladiella, Lemnalia, Paralemnalia, sedangkan pada genus
Dendronephthya, Stereopnephthya dan Umbellulufera tidak ditemukan
Zooxanthellae Sorokin 1989. Karang lunak diketahui berkembang biak dengan tiga cara, yaitu fertilisasi
internal, yaitu telur yang dibuahi tetap tinggal pada permukaan tubuh, fertilisasi eksternal, yaitu terjadi diluar tubuh dimana larva yang terbentuk memiliki silia
atau bulu getar, kemudian berenang bebas mencari tempat perlekatan berupa substrat dasar yang keras untuk selanjutnya tumbuh menjadi polip atau koloni
baru dan reproduksi secara aseksual yaitu peleburan atau pertumbuhan koloni dan fragmentasi Manuputty 2002.
2.2 Komponen Bioaktif Karang lunak
Karang lunak merupakan sumber yang kaya akan senyawa kimia, seperti terpenoid, steroid, steroid glykosida, racun lipoid dan bahan bioaktif. Senyawa
kimia ini dihasilkan secara alamiah melalui proses metabolisme tubuh. Dalam dekade terakhir, dilaporkan bahwa sebanyak 50 senyawa bioaktif ditemukan
dalam invertebrata laut ini bersifat toksik Radhika 2006. Beberapa komponen bioaktif yang dihasilkan oleh karang lunak meliputi antibiotika, senyawa
antitumor, antijamur dan antikanker Manuputty 2002. Selain itu juga diketahui bahwa karang lunak menghasilkan senyawa antineoplastik, HIV-inhibitory
Rashid et al. 2000 dan anti-inflammatory Radhika 2006. Salah satu senyawa yang paling banyak ditemukan pada karang lunak
adalah terpena. Senyawa terpena merupakan suatu kelompok senyawa kimia dari golongan hidrokarbon isometrik yang mempunyai rumus molekul C
10
H
16
. Senyawa ini umumnya ditemukan dalam minyak astiri dari tumbuhan yang berbau
harum, seperti eucalyptus, pinus, damar dan sebagainya. Senyawa ini digunakan dalam industri farmasi terutama dalam pembuatan obat-obat antibiotik, antijamur
dan antitumor. Secara alamiah senyawa terpena digunakan oleh karang lunak itu sendiri sebagai penangkal terhadap serangan predator, dalam hal memperebutkan
ruang lingkup, dan dalam proses reproduksi Manuputty 2002. Pada beberapa penelitian diketahui bahwa senyawa terpena yang
dihasilkan oleh karang lunak berpotensi sebagai zat antimikroba. Ekstrak karang
lunak Sinularia flexibilis setelah difraksinasi dengan TLC menghasilkan 5 komponen terpenoid yaitu diterpena fleksiibilida, dihidrofleksiibilida,
sinulariolida, episinulariolida dan episinularilida asetat yang terbukti memiliki aktivitas antimikrobial Aceret et al. 1997. Sinularia erecta merupakan jenis
karang lunak yang dilaporkan memiliki komponen bioaktif dengan nama sinularektin yang termasuk ke dalam kelas cembrana turunan terpenoid
Rudi et al. 2006. Selain itu marga Clediella dilaporkan mampu menghasilkan 55 jenis metabolit sekunder yang dapat dimanfaatkan sebagai antifungal, sitotoksik
dan antibakteri Radhika 2006. Xenia umbellata menghasilkan bioaktif dengan nama xenibellal yang bersifat sitotoksik terhadap sel P-388 dengan konsentrasi
3.2 µgmL El-Gamal et al. 2005. Beberapa senyawa bioaktif yang dihasilkan oleh karang lunak disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Jenis-jenis senyawa terpenoid pada ekstrak karang lunak
Nama senyawa Jenis Karang Lunak
Literatur
1. Lobolidae
2. Crassolide
3. Nepthenol
4. Sinularin
5. Dihydrosinularin
6. 1-Episinulariolide
7. Xenicin
8. Sarcophine
9. Sarcophytoxide
10. Sarcoglaucol 11. Africanol
12. Denticultolide 13. Flexibilide
14. Isosarcophytoxides 15. Renilafoulins
16. Homarin 17. Eunicin
18. Muricin 1 19. Thunbergol
20. 13-Hydroxylobolide 21. 3,4-Epoxynepthenol
22. Decaryol 23. Pukalide
24. Epoxypukalide 25. Lemnalol
26. Lobohediliolide Lobophytum crassum
Lobophytum crassum L. puciflorum
Sinularia flexibilis Sinularia flexibilis
Sinularia querciformis Xenia elongata
Sarcophyton glaucum S. trocheliophorum
Sarcophyton glaucum Lemnalia africana
L. denticulatum Sinularia flexibilis
Sarcophyton sp. Renilla reniformis
Leptogorgia setasea Eunicia mammosa
Muricea fructosa L. compactum
Lobophytum crassum L. microlobulatum
L. microlobulatum L. microlobulatum
Sinularia sp. Lamnalia tenulis
Lobophytum hedleyi Tursch et al., 1978
Tursch et al., 1978 Tursch et al., 1978
Tursch et al., 1978 Tursch et al., 1978
Tursch et al., 1978 Tursch et al., 1978
Tursch et al., 1978 Tursch et al., 1978
Tursch et al., 1978 Sammarco dan Coll, 1988
Sammarco dan Coll, 1988 Sammarco dan Coll, 1988
Sammarco dan Coll, 1988 Sammarco dan Coll, 1988
Sammarco dan Coll, 1988 Sammarco dan Coll, 1988
Sammarco dan Coll, 1988 Sammarco dan Coll, 1988
Sammarco dan Coll, 1988 Sammarco dan Coll, 1988
Sammarco dan Coll, 1988 Sammarco dan Coll, 1988
Sammarco dan Coll, 1988 Munro et al., 1987
Munro et al., 1987
Sumber :
Tursch et al. 1978, Sammarco dan Coll 1988 dan Munro et al. 1987
2.3 Enzim Protease