Teknik Analisis Data Sarana dan prasarana serta peraturan penelitian: Objek penelitian Prototipe Produk

Berikut ini adalah faktor indikator dan jumlah butir kuesioner yang akan digunakan siswa: Tabel 3.3.Jumlah Butir Kuesioner yang akan Digunakan siswa faktor indikator No Faktor Indikator Jumlah 1 Psikomotorik Kemampuan siswa dalam mempraktekan variasi dalam bermain 9 2 Kognitif Kemampuan siswa memahami peraturan dan pengetahuan tentang model permainan kasti yang dimodivikasi 9 3 Afektif Menampilkan sikap dalam bermain, seperti kerja sama, kejujuran, sportifitas. 8

3.6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah menggunakan teknik analisis deskriptif berbentuk presentase. Sedangkan data yang merupakan saran dan alasan memilih jawaban analisis menggunakan teknik analisis kualitatif. Dalam pengolahan data, persentase diperoleh dengan rumus dari Muhammad Ali 1987:184 yaitu: Keterangan : NP ═ Nilai dalam n = adalah nilai yang diperoleh N= jumlah seluruh nilai jumlah seluruh data Dari hasil presentase yang diperoleh kemudian diklasifikasikan untuk memperoleh kesimpulan data. Pada tabel akan disajikan klasifikasi dalam persentase. Tabel Klarifikasi Persentase Persentase Klarifikasi 0-20 20,1-40 40,1-70 70,1-90 90,1-100 Tidak Layak Kurang Layak Cukup Layak Layak Sangat Layak 54 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN

4.1. Hasil Data Uji Coba

4.1.1.Data Analisis Kebutuhan Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Pandan Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang. Proses pengambilan data berlangsung 3 hari mulaitanggal 18- 20 Juli 2012 di SD Negeri 1 Pandan Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang. Model baru dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan khususnya permainan kasti yaitu dengan perubahan pada aturan permainan, penggunaan teknik bermain dan modifikasi sarana serta prasarana. Adapun gambaran masing-masing karakteristik responden adalah sebagai berikut:

4.1.2. Responden Menurut Jenis kelamin

Distribusi responden menurut jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah 1 Laki-Laki 14 46,7 2 Perempuan 16 53,3 Total 30 100,0 Sumber: Hasil penelitian 2012 Berdasarkan tabel 4.1, diketahui bahwa jumlah responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 46,7 14 orang dan sebanyak 53,3 16 orang perempuan, sehingga sebagian besar responden dalam penelitian berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 53,3.

4.1.3. Responden Menurut Umur

Berdasarkan data penelitian didapatkan data distribusi sampel menurut umur, dengan umur yang paling muda adalah 10 tahun dan yang paling tua adalah12 tahun serta umur rata-rata 10,9 tahun. Distribusi responden berdasarkan umur dapat dilihat tabel berikut. Tabel 4.2. Distribusi Responden Berdasarkan Umur No Umur Jumlah 1 Umur Rata-rata 10 33,3 2 ≥ Umur Rata-rata 20 66,7 Total 30 100,0 Sumber: Hasil penelitian 2011 Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat, bahwa sebagian besar responden berumur lebih atau sama dengan umur rata-ratayaitu sebesar 66,7 20 orang dan 33,3 10 orang berumur kurang dari umur rata-rata.

4.1.4. Deskripsi Draf Produk Awal

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V SDNegeri 1 PandanKecamatan Pancur Kabupaten Rembang. Subyek penelitian terdiri dari 30 siswa untuk uji lapangan dan 10 siswa untuk uji kelompok kecil. Pengembangan permainan kasti pada siswa Sekolah Dasar SD di SDNegeri 1 PandanKecamatan Pancur Kabupaten Rembang dilakukan dengan memberikan model baru permainan kasti pada pembelajaran pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan pada siswa SD. Model baru dalam pembelajaran pendidikan jasmani khususnya permainan kasti yaitu dengan perubahan pada sarana dan prasarana serta peraturan permainannya. Mengingat waktu yang dimiliki untuk melakukan praktek Penjasorkes relatif pendek, paling tidak Penjasorkes diarahkan agar siswa memiliki kebugaran jasmani, kesenangan melakukan aktivitas fisik dan olahraga gaya hidup yang aktif dan sehat, serta memperoleh nilai-nilai pendidikan yang diperlukan bagi siswa untuk bekal kehidupan sekarang maupun dimasa yang akan datang.

4.1.4.1. Draf Produk Awal Permainan Kasti Modifikasi

1. Pengertian permainan kasti

Permainan kasti menggunakan pemukul paddel dan lapangan segitiga adalah suatu modifikasi dari permainan kasti, dengan memodifikasi ukuran lapangan, peraturan, lapangannya dan bolayang dibuat dari sekumpulan plastik. disesuaikan dengan kondisi sekolah dengan tujuan meningkatkan efektifitas pembelajaran Pendidikan Jasmani di sekolah. Diharapkan siswa lebih aktif bergerak sehingga anak merasa nyaman, gembira, dan tertarik untuk melakukan permainan kasti modifikasi ini. Dalam permainan kasti ini terdiri atas 2 regu dan lama permainannya yaitu 30 menit. Jumlah pemain dalam permainan ini yaitu satu tim terdiri dari 5 pemain,

2. Peraturan permainan kasti modifikasi alat pemukul paddel dan lapangan

segitiga 1. Lapangan Lapangan yang digunakan dalam model permainan kasti modifikasi yaitu lapangan berbentuk segitiga sama kaki dengan 2 sisi berukuran 31,6 meter ukuran ini tidak mutlak mengingat besar lapangan olahraga yang dimiliki tiap sekolah berbeda-beda. Pada setiap sudut lapangan diberi bendera. Ruang bebas berupa segitiga sama sisi yang berada disisi kanan segitiga besar dengan ukuran tiap sisinya 5 meter. Tempat pemukul, atau tempat pelempar dan kuncing berada di ruang dalam segitiga yang garis tersebut. Tiang hinggap ada 2 buah yang masing-masing diletakkan di dua ujung segitiga dengan jari-jari 1 meter. Di dalam tiang hinggap terdapat hong yang harusdisentuh oleh para pemain jika didalam hong tempat hinggap. Tiang pertolongan berada disisi kiri dengan jarak 15 meter dari titik atau ujung segitiga. Keterangan: A : Ruang bebas B : tempat pemukul,pelambung N : tiang pertolongan D : tiang hinggap 1 C : tiang hinggap 2 O : ujung lapangan K : sisi kanan L : sisi kiri lapangan M : alas segitiga : pemain : penjaga Gambar 4.1.Lapangan Permainan Kasti Modifikasi 2. Sarana Sarana yang digunakan dalam permainan ini meliputi bola yang terbuat dari sekumpulan plastik bekas dikumpulkan dan dibuat menjadi bola, alat pemukul yang terbuat dari kayu ringan berbentuk seperti paddle tonnis. D B L P N K A M 72° 72° 31,6M 15M 5M 5M 20 M Peraturan pengembangan model permainan kasti modifikasi yang diterapkan antara lain: 1 Lama permainan Alokasi waktu permainan adalah 2 x 15 menit tidak terhitung dengan istirahat 5 menit. 2 Pemain Permainan terbagi menjadi 2 regu. Setiap setiap regu terdiri atas 5 orang pemain. Semua pemain memakai nomor dada yang tampak dengan jelas, selain itu para pemain diberi ikat kepala untuk membedakan antara regu satu dengan yang lain. 3 Cara bermain Cara bermain permainan kasti modifikasi adalah sebelum permainan dimulai diadakan undian. Regu yang menang memulai permainan sebagai kelompok pemukul sedangkan regu yang kalah menjadi kelompok penjaga bola. Cara mematikan lawan, seorang harus melempar ke arah anggota badan bagian pinggang ke bawah. Ini menghindari supaya tidak terlalu dekat dengan bagian kepala. Perggantian tempat antara regu pemukul dan regu lapangan terjadi jika : a. Salah seorang regu pemukul terkena lemparan bola b. Bola ditangkap 2 kali berturut-turut oleh regu lapangan c. Salah seorang pemukul regu pemukul memasuki ruang bebas melalui garis belakang d. Salah seorang regu pemukul keluar dari ruang bebas atau keluar dari batas lapangan 4 Pertandingan Permainan dipimpin oleh seorang wasit dan dua orang pembantu wasit, yaitu: wasit bertugas memimpin jalannya pertandingan, pembantu wasit yang bertugas membantu wasit khusus dalam hal mengawasi garis, dan pencatat bertugas mencatat nilai yang diperoleh masing-masing regu berdasarkan babak waktu permainan. 5 Penilaian dan penentuan pemenang Sistem penilaian dan penentuan pemenang dalam permainan kasti modifikasi adalah: a. Jika pemain memukul bola lalu berlari ke tiang pertolongan lalu hinggap di tiang 1 dan 2, ruang bebas secara bertahap mendapat nilai 1 b. Jika pemain memukul bola tidak terpukul, maka ia mendapat nilai 0 walaupun dia dapat selamat lari hingga ke ruang bebas. c. Jika pukulan benar dan dapat kembali keruang bebas tanpa berhenti pada tiang-tiang hinggap akan mendapat nilai 3 d. Regu lapangan mendapat nilai 1 apabila berhasil menangkap langsung bola yang dipukul tidak menyentuh tanah Pemenang dalam permainan ini adalah regu yang dapat mencetak angka yaitu jika pemukul bola dapat kembali dengan aman sampai daerah bebas sehingga mengumpulkan angkanilai terbanyak.

4.1.5. Validasi Ahli

Produk awal pengembangan model permainan kasti pada siswa kelas V Sekolah Dasar sebelum diuji cobakan dalam uji kelompok kecil, perlu dilakukan validasi oleh para ahli yang sesuai dengan bidang penelitian ini. Untuk memvalidasi produk yang dihasilkan, peneliti melibatkan satu ahli pembelajaran kasti yang berasal dari dosen FIK Unnes, yaitu Dra. Endang Sri Hanani, M.Kes, dan satu ahli pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar yaitu Sri Hastuti, S.Pd. Validasi dilakukan dengan cara memberikan draf produk awal model permainan kasti, untuk ahli dan guru Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar. Evaluasi dari ahli pembelajaran kasti dan ahli pembelajaran penjas Sekolah Dasar menitikberatkan pada kualitas model pengembangan permainan kasti yang akan diujicobakan terhadap objek penelitian. Hasil evaluasi yang berupa masukan, saran dan komentar dari ahli dilampirkan dalam bentuk tulisan. Hasil wawancara dan tulisan oleh ahli bahwa model pengembangan permainan kasti ini layak untuk diujikan keujicoba skala kecil. Masukan, saran dan komentar terhadap model permainan kasti sangat diperlukan sebagai bahan revisi sebelum melakukan ujicoba skala kecil. Tabel 4.3, Sarana Perbaikan Model Permainan No Responden Ahli Saran 1 Ahli Penjas kasti Petunjuk sebaiknya dijelaskan sebelum pelaksanaan permainan. 2 Ahli pembelajaran penjas SD Base jangan memakai bendera saja, melainkan agar lebih menarik ditambah simpai.

4.2. Data Uji Coba Kelompok Kecil

Uji kelompok kecil dilakukan pada siswa kelas V Sekolah Dasar N 1 Pandan Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang. Pada uji coba kelompok kecil ini menggunakan 10 siswa sebagai subyeknya. Pengambilan siswa dilakukan dengan menggunakan sampel secara random karena karakteristik siswa sama. Selama melakukan uji kelompok kecil, materi pengembangan permainan kasti belum berjalan dengan lancar. Hal ini dapat dikarenakan siswa masih merasa bingung dan canggung pada saat bermain, yaitu adanya perbedaan bentuk lapangan dan alat yang digunakan. Setelah beberapa kali putaran melakukan permainan serta diberikan pengarahan maka mereka dapat melakukan permainan dengan senang, gembira tanpa rasa takut. Jika dibandingkan pada saat sebelum adanya pengembangan permainan kasti ini ada, siswa putri tidak menginginkan jika bermain bersama dengan siswa putra. Hal ini dikarenakan siswa putri merasa takut jika terkena lemparan bola putra saat bermain bersama. Kemudian setelah adanya pengembangan permainan kasti, siswa putri merasa mampu dan tidak takut, hal ini dikarenakan faktor dari modifikasi dari bahan bola yang dipakai, ukuran dan bentuk stik serta jumlah pemain yang membuat suasana ramai dan tetap terkendali.

4.2.1 Pengukuran Denyut Nadi

Berikut gambaran denyut nadi siswa pada uji coba kelompok kecil: Tabel 4.4, Pengukuran Denyut Nadi Siswa saat Uji Coba Kelompok Kecil Frekuensi Denyut Nadi kalimenit Sebelum Permainan Sesudah Permainan f f 60 - 70 70 - 80 80 - 90 90 - 100 100 - 110 110 - ≤ 120 1 6 1 2 10,0 60,0 10,0 20,0 0,0 0,0 3 5 2 0,0 30,0 50,0 0,0 20,0 0,0 Jumlah 10 100,0 10 100,0 Berdasarkan tabel di atas, diketahui denyut nadi siswa sebelum melakukan permainan kasti pada uji coba kelompok kecil terbanyak pada rentang 70 – 80 kalimenit yaitu sebesar 60,0 6 siswa, dan sesudah melakukan permainan kasti yang dimodifikasi diketahui denyut nadi siswa terbanyak pada rentang 80 – 90 kalimenit yaitu sebanyak 50,0 5 siswa. Sehingga secara umum dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan denyut nadi siswa setelah melakukan permainan kasti pada uji coba kelompok kecil. Efektifitas dari pengembangan permainan kasti pada saat uji kelompok kecil yaitu ditandai dengan indikator peningkatan denyut jantung dibandingkan dengan saat survei pertama kali dan juga intensitas bermain siswa menjadi meningkat yaitu ditandai dengan siswa putra maupun putri memainkan permainan pengembangan kasti di saat jam istirahat sekolah. Denyut nadi siswa sebelum melakukan permainan kasti berkisar dari 60 sampai 90 kali per menit dan rata-rata sebesar 77,1 kali per menit serta denyut nadi sesudah melakukan permainan kasti berkisar dari 70 sampai 102 kali per menit dengan rata-rata sebanyak 83,2 kali per menit. Peningkatan denyut nadi sebesar 7,91 dari denyut nadi sebelum melakukan permainan kasti dan terjadi peningkatan sebesar 97,08 dari denyut nadi maksimal.

4.2.2. Pengukuran Psikomotorik, Kognitif dan Afektif

Selain itu peniliti melakukan penilaian dari aspek afektif kognitif dan psikomotorik yaitu dengan kuesioner. Sebab kasti merupakan permainan lapangan yang memerlukan teknik dan taktik, dan permainan ini dapat dimainkan dalam lingkup rekreasional yang sangat luas, permainan penguasaan lapangan yang menuntut teknik dan taktik harus seimbang. Berdasarkan hasil pengisian kuesioner mengenai produk atau model permainan, berikut persentase jawaban pada uji coba kelompok kecil: Tabel 4.5.Hasil Kuesioner Uji Coba Kelompok Kecil Aspek yang Dinilai Jawa ban Kriteria Kualitas model permainan kasti Tidak 60,0 Cukup Baik Memberikan operan Ya 60,0 Cukup Baik Membawa bola saat permainan Ya 100,0 Sangat Baik Memukul bola Ya 90,0 Baik Melakukan lari Ya 80,0 Baik Melakukan permainan dengan teknik yang benar Ya 80,0 Baik Kemampuan memainkan permainan kasti modifikasi Ya 100,0 Sangat Baik Cara bermain Ya 100,0 Sangat Baik Peningkatan denyut nadi Ya 100,0 Sangat Baik Pengetahuan cara bermain kasti modifikasi Ya 90,0 Baik Pengetahuan sarana prasarana kasti Ya 100,0 Sangat Baik Pengetahuan jumlah pemain kasti modifikasi Ya 100,0 Sangat Baik Pengetahuan bola yang digunakan kasti modifikasi Ya 80,0 Baik Dapat menjelaskan cara bermain kasti modifikasi Ya 90,0 Baik Pengetahuan dapat berkomunikasimenyusun strategi permainan Ya 90,0 Baik Tubuh menjadi sehat Ya 80,0 Baik Pengetahuan kasti dapat menjadikan tubuh kuat, jiwa menjadi sehat dan pembiasaan hidup sehat Ya 80,0 Baik Pengetahuan menaikkan denyut nadi Ya 80,0 Baik Menyukai permainan kasti modifikasi Ya 100,0 Sangat Baik Menarik atau tidaknya permainan kasti modifikasi Ya 70,0 Cukup Baik Serius atau sungguh-sungguh dalam permainan Ya 80,0 Baik Menaati peraturan permainan Ya 100,0 Sangat Baik Bisa atau tidaknya pemain melakukan kerjasama dengan teman satu tim Ya 90,0 Baik Butuh tidaknya kerjasama untuk memenangkan pertandingan Ya 100,0 Sangat Baik Mengakui keunggulan lawan Ya 90,0 Baik Bersedia atau tidaknya bermain kasti modifikasi Ya 100,0 Sangat Baik Sumber: Hasil Kuesioner Uji Coba Kelompok Kecil N=10 Berdasarkan data pada hasil kuesioner tanggapan siswa terhadap model permainan kasti yang telah dimodifikasi didapat rata-rata persentase pilihan jawaban yang sesuai yaitu 87.3. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka permainan kasti modifikasi telah memenuhi kriteria Baik sehingga dapat digunakan untuk siswa kelas V SD Negeri 1 Pandan Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang. Penilaian mengenai produk atau model permainan kasti menurut siswa diungkap dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari aspek psikomotorik, kognitif dan afektif. Berikut gambaran masing-masing aspek produk atau model permainan kasti dalam kelompok kecil: Gam aspe term keter diha yang jawa besa sehin berb dalam perm mbar 4.2 U Berdas k psikom masuk dal rampilan silkan. Se g kurang aban sesu ar siswa m ngga sisw eda. Aspek m kriteri mainan, a Diagram Uji Coba sarkan ga motorik dip lam kriter gerak ya ebaliknya baik mak ai sebany mengetahu wa cepat k afektif d a sangat antusias s 91.3 m Persent Kelompo ambar diag peroleh pe ria baik. ang baik bagi sisw ka perlu p yak 87,8 ui dan mem memaha diperoleh baik. D siswa da 87.8 tase Aspe ok Kecil gram di a ersentase Secara dengan wa yang c proses pen , sehingg mahami p ami dan jawaban Dalam asp lam perm 83.3 ek Produ atas, diket jawaban umum d mudah b cenderung nyesuaian ga termas permainan menerapk sesuai se pek ini s mainan, m uk atau M tahui bahw sesuai se dalam asp beradaptas g pasif dan n. Dalam suk dalam n kasti yan kan mod ebesar 91 siswa dap menjalin A A A Model Pe wa pada ebanyak 8 pek ini s si dengan n keteram aspek kog m kriteria ng sering m el perma ,3, sehi pat mema kerjasam Aspek Psik Aspek Kog Aspek Afe rmainan kelompok 83,3, seh siswa me n produk mpilan ger gnitif dip baik. Seb mereka la ainan mes ingga term atuhi per ma denga komotorik gnitif ektif Kasti k kecil hingga emiliki k yang raknya peroleh bagian akukan skipun masuk raturan an tim k sehingga terlihat kompak. Meskipun ada sebagian kecil siswa yang kurang mematuhi peraturan dan cenderung bersifat arogan. Secara keseluruhan tanggapan siswa terhadap permainan kasti modifikasi dalam kategori baik yaitu sebesar 87,3, sehingga permainan kasti menggunakan pemukul paddel dan lapangan segitiga dapat digunakan untuk siswa kelas lima SD Negeri 1 Pandan Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang.

4.2.3. Revisi Produk Setelah Uji Coba Skala Kecil

Revisi tahap ini berdasar pada hasil pengamatan lapangan saat uji coba kelompok kecil dan masukkan ahli permainan kasti. Perubahan produk pengembangan model kastiterletak pada peraturan permainan dan peralatan permainan. Tahapan-tahapan ini diajarkan agar siswa lebih mudah dalam menguasai teknik dasar yang akan dikuasai dan mengaplikasikannya di dalam permainan yang sesungguhnya. Metode pengajaran yang dapat digunakan adalah pendekatan taktis, dimana siswa diberikan pengalaman penggunaan teknik untuk mencapai tujuan atau menyelesaikan masalah dengan bermain. Metode pembelajaran ini merangsang siswa melalui teknik yang dikuasai untuk mampu mengembangkan taktik dan strategi yang tepat dan sesuai dengan regu, situasi dan kondisi. Proses revisi yang dihasilkan berdasarkan data uji coba adalah sebagai berikut:

a. Sarana dan prasarana serta peraturan penelitian:

1. Jumlah pemain Untuk menghindari kesalahpahaman antar pemain jumlah pemain tiap regu tetap 5 orang, akan tetapi pada saat permainan berlangsung kasih nomor dada untuk membedakan tim A dan tim B agar siswa mudah untuk berkomunikasi dengan teman satu tim dan dikasih nomer dada, memudahkan siswa untuk mengenali teman satu timnya, 2. Lapangan Garis tepi pada lapangan permainan kasti menggunakan pemukul paddel dan lapangan segitiga yang awalnya berupa dari tali rafia ditambah dengan kapur tulis agar lapangan terlihat rapi dan jelas. Lapangan dibuat langsung menjadi tiga, agar waktu uji lapangan tidak ada siswa yang pasif. 3 Bola Bola yang dulunya dikasih ekor karena sulit ditangkap oleh siswa dalam permainan jadi ekornya tidak digunakan agar siswa mudah menangkapnya.

b. Objek penelitian

Dalam melaksanakan uji coba skala kecil, sebelumnya peneliti melakukan pendekatan dengan siswa. Supaya siswa lebih akrab dengan peneliti dengan demikian siswa tidak canggung dan takut dengan peneliti.

4.3. Data Uji Coba Lapangan

Uji coba lapangan dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri 1 Pandan Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang yang berjumlah 30 siswa. Selama melakukan uji lapangan, materi pengembangan permainan kasti yang sudah diuji coba kelompok kecil dan sudah mendapatkan masukan dari beberapa ahli, maka pada uji lapangan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar. Uji lapangan bertujuan untuk mengetahui keefektifan perubahan yang telah dilakukan pada evaluasi ahli serta uji coba kelompok kecil apakah bahan permainan itu dapat dilingkungan sebenarnya. Data lapangan dihimpun dengan menggunakan denyut nadi dan kuesioner.

4.3.1. Pengukuran Denyut Nadi

Keaktifan siswa dapat dinilai dari kondisi denyut nadi sebelum melakukan aktifitas dan sesudah melakukan aktivitas. Berikut gambaran denyut nadi siswa pada uji lapangan Tabel 4.6. Pengukuran Denyut Nadi Siswa saat Uji Lapangan Frekuensi Denyut Nadi kalimenit Sebelum Permainan Sesudah Permainan F F 60 - 70 70 - 80 80 - 90 90 - 100 100 - 110 110 - ≤ 120 4 9 10 5 2 13,3 30,0 33,3 16,7 6,7 0,0 6 6 10 4 4 0,0 20,0 20,0 33,3 13,3 13,3 Jumlah 30 100,0 30 100,0 Berdasarkan tabel di atas, diketahui denyut nadi siswa sebelum melakukan permainan kasti terbanyak pada rentang 80 – 90 kalimenit yaitu sebesar 33,3 10 siswa, dan sesudah melakukan permainan kasti yang dimodifikasi diketahui denyut nadi siswa terbanyak pada rentang 90 – 100 kalimenit yaitu sebanyak 33,3 10 siswa. Sehingga secara umum dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan denyut nadi siswa setelah melakukan permainan kasti. Efektifitas dari pengembangan permainan kasti pada saat uji lapangan yaitu ditandai dengan indikator peningkatan denyut jantung dibandingkan dengan saat survei pertama kali. Denyut nadi siswa sebelum melakukan permainan kasti berkisar dari 60 sampai 100 kali per menit dan rata-rata sebesar 80,6 kali per menit serta denyut nadi sesudah melakukan permainan kasti berkisar dari 70 sampai 120 kali per menit dengan rata-rata sebanyak 90,53 kali per menit. Sehingga terjadi peningkatan denyut nadi sebesar 12,32 dari denyut nadi sebelum melakukan permainan kasti dan terjadi peningkatan sebesar 95,25 dari denyut nadi maksimal.

4.3.2. Pengukuran Aspek Psikomotorik, Kognitif dan Afektif

Penilaian dari aspek afektif, kognitif dan psikomotorik siswa diukur dengan kuesioner. Sebab kasti merupakan permainan lapangan yang memerlukan teknik dan taktik, dan permainan ini dapat dimainkan dalam lingkup rekreasional yang sangat luas, permainan penguasaan lapangan yang menuntut teknik dan taktik harus seimbang. Berdasarkan hasil pengisian kuesioner mengenai produk atau model permainan, berikut persentase jawaban pada uji coba lapangan: Tabel 4.7. Hasil Kuesioner Uji Coba Lapangan Aspek yang Dinilai Jawaban Kriteria Kualitas model permainan kasti Tidak 63,3 Cukup Baik Memberikan operan Ya 90,0 Baik Membawa bola saat permainan Ya 90,0 Baik Memukul bola Ya 100,0 Sangat Baik Melakukan lari Tidak 63,3 Cukup Baik Melakukan permainan dengan teknik yang benar Ya 100,0 Baik Kemampuan memainkan permainan kasti modifikasi Ya 96,7 Sangat Baik Cara bermain Ya 96,7 Sangat Baik Peningkatan denyut nadi Ya 93,3 Baik Pengetahuan cara bermain kasti modifikasi Ya 96,7 Baik Pengetahuan sarana prasarana kasti Ya 93,3 Sangat Baik Pengetahuan jumlah pemain kasti modifikasi Ya 96,7 Sangat Baik Pengetahuan bola yang digunakan kasti modifikasi Ya 73,3 Sangat Baik Dapat menjelaskan cara bermain kasti modifikasi Tidak 90,0 Cukup Baik Pengetahuan dapat berkomunikasimenyusun strategi permainan Ya 93,3 Baik Tubuh menjadi sehat Ya 96,7 Sangat Baik Pengetahuan kasti dapat menjadikan tubuh kuat, jiwa menjadi sehat dan pembiasaan hidup sehat Ya 100,0 Sangat Baik Pengetahuan menaikkan denyut nadi Ya 86,7 Baik Menyukai permainan kasti modifikasi Ya 86,7 Baik Menarik atau tidaknya permainan kasti modifikasi Ya 86,7 Baik Serius atau sungguh-sungguh dalam permainan Ya 90,0 Baik Menaati peraturan permainan Ya 86,7 Baik Bisa atau tidaknya pemain melakukan kerjasama dengan teman satu tim Ya 83,3 Baik Butuh tidaknya kerjasama untuk memenangkan pertandingan Ya 83,3 Baik Mengakui keunggulan lawan Ya 100,0 Baik Bersedia atau tidaknya bermain kasti modifikasi Ya 93,3 Baik Sumber: Hasil Kuesioner Uji Coba Lapangan N=30 Berd kasti sesua mod kelas Peni deng afekt dalam Gam aspe term dasa padd dasarkan d i yang te ai yaitu 8 difikasi te s V SD N laian men gan meng tif. Beriku m uji lapa mbar 4.3. Berdas k psikom masuk dala ar kelas lim del dan lap data pada elah dimo 9,6. Ber lah mem Negeri 1 Pa ngenai pr gunakan ut gambar angan: Diagram Uji Lap sarkan ga motorik dip am kriteria ma teramp pangan se 89 a hasil ku odifikasi rdasarkan enuhi kri andan Kec roduk ata kuesioner ran masin m Persen angan ambar diag peroleh pe a baik. Se pil dalam egitiga. H 92, 9,2 esioner ta didapat r n kriteria y iteria Bai camatan P au model r yang ter ng-masing ntase Asp gram di a ersentase ecara umu memaink al ini dap 87,0 6 anggapan rata-rata p yang telah ik sehing Pancur Ka permaina rdiri dari g aspek pr ek Produ atas, diket jawaban um, pada kan perma pat dilihat siswa ter persentase h ditentuk ga dapat abupaten R an kasti m aspek ps roduk atau uk atau M tahui bahw sesuai se aspek psi ainan kast berdasark As Ps As As rhadap m e pilihan kan maka p digunaka Rembang menurut s ikomotori u model p Model Pe wa pada ebanyak 8 komotorik ti menggu kan penga spek sikomotor spek Kogn spek Afek odel perm jawaban permainan an untuk . siswa diu ik, kognit permainan ermainan kelompok 87,0, seh k siswa se unakan pe amatan ak rik nitif ktif mainan n yang n kasti siswa ungkap tif dan n kasti Kasti k kecil hingga ekolah mukul ktivitas gerak siswa dalam permainan kasti, meskipun masih ada beberapa siswa yang masih kurang terampil memainkan model permainan kasti menggunakan pemukul paddel dan lapangan segitiga. Aspek kognitif diperoleh jawaban sesuai sebanyak 92,6, sehingga termasuk dalam kriteria baik. Sebagian besar siswa mengetahui dan memahami permainan kasti yang sering mereka lakukan sehingga siswa cepat memahami dan menerapkan model permainan meskipun berbeda dalam alat pemukul dan bentuk lapangannya serta peraturan permainan yang sedikit berbeda. Aspek afektif diperoleh jawaban sesuai sebesar 89,2, sehingga termasuk dalam kriteria baik. Dalam aspek ini siswa dapat mematuhi peraturan permainan dan lebih antusias dalam permainan. Meskipun ada sebagian kecil siswa yang kurang mematuhi peraturan dan terlihat kurang bisa bekerja sama dengan tim mereka atau memiliki kemauan mendominasi permainan. Secara keseluruhan tanggapan siswa terhadap permainan kasti modifikasi dalam kategori baik yaitu sebesar 82,8, sehingga permainan kasti menggunakan pemukul paddel dan lapangan segitiga dapat digunakan untuk siswa kelas V SD Negeri 1 Pandan Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang.

4.4. Prototipe Produk

Prototipe merupakan produk asli yang dihasilkan atau dirancang. Dalam hal ini prototipe yang dihasilkan berupa model permainan kasti menggunakan pemukul paddle dan lapangan segitiga sebagai produk akhir. Permainan kasti menggunakan pemukul paddle dan lapangan segitiga merupakan permainan sejenis dengan permainan tradisional kasti pada umumnya. Hanya saja dalam permainan ini yang dimodifikasi antara lain bentuk dan ukuran lapangan, alat permainan dan aturan permainan. Dalam permainan ini setiap regu berusaha mencetak angka yaitu jika pemukul bola dapat kembali dengan aman sampai daerah bebas sehingga mengumpulkan angkanilai terbanyak. Hal-hal mengenai model permainan ini yaitu: 1 Prasarana, 2 Sarana, 3 Peraturan Permainan dan 4 Aspek-aspek permainan.

4.5. Revisi Akhir Produk

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN KASTI MELALUI BERMAIN KASTUL BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI NGIJO 01 SEMARANG

2 72 157

MODEL PENGEMBANGAN PERMAINAN WOODBALL BERPASANGAN DALAM PENJASORKES PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 BRUMBUNG KECAMATAN JEPON KABUPATEN BLORA TAHUN 2012

1 20 115

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA INJAK DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PLADEN KECAMATAN JEKULO KABUPATEN KUDUS TAHUN 2012

0 6 130

MODEL PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENJASORKES MELALUI PERMAINAN TAKBALL BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI SRONDOL WETAN 05 BANYUMANIK SEMARANG TAHUN 2014

0 14 95

MODEL PENGEMBANGAN PERMAINAN BASKET SODOR DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 2 MUNENG KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2015

0 7 125

PENERAPAN MODIFIKASI PERMAINAN BOLA KASTI DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SEMBATURAGUNG 01 PATI 2015

1 61 142

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KESEIMBANGAN GERAK TUBUH DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PERSAWAHAN SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI CANGKRING REMBANG 1 KECAMATAN KARANGANYAR

5 49 131

Permainan kasti Dalam Pembelajaran Penjasorkes Untuk Siswa Kelas V SDN Kandri 01 Kecamatan Gunungpati Kota semarang.

0 1 1

Pengembangan Model Pembelajaran Sepak Bola Pada Siswa Putra Kelas IV Dan V SD Negeri 1 Pandan Kabupaten Rembang Tahun 2012.

0 1 1

MODEL PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BOLABASKET MELALUI PERMAINAN PASSING MENCARI KATA DALAM PENJASORKES BAGI SISWA KELAS V SD DI KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 2015 -

0 0 60