Pengertian Pendidikan Jasmani Tujuan Pendidikan Dari Pendidikan Jasmani

2.1.2.1 Pengertian Penelitian dan Pengembangan Research and Development

Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya ResearchandDevelopment adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut. sugiyono, 2009:407-408

2.1.3 Pendidikan Jasmani

2.1.3.1 Pengertian Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani adalah bagian integral dari pendidikan dan merupakan alat pendidikan. Pendidikan jasmani merupakan usaha pendidikan dengan menggunakan aktivitas otot-otot besar hingga proses pendidikan yang berlangsung tidak terhambat oleh gangguan kesehatan dan pertumbuhan badan. Sebagai bagian integral dari proses pendidikan keseluruhan, pendidikan jasmani merupakan usaha yang bertujuan untuk mengembangkan kawasan organik, neuromuskuler, intelektual, dan sosial.

2.1.3.2 Tujuan Pendidikan Dari Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani adalah pergaulan pedagogik dalam dunia gerak dan penghayatan jasmani. Juga dikatakan bahwa guru pendidikan jasmani mencoba mencapai tujuannya dengan mengajarkan dan memajukan aktivitas-aktivitas jasmani. Pendidikan jasmani menampakkan dirinya keluar sebagai pengajaran dalam latihan jasmani atau sebagai pengajaran gerak. Isi dari aspek pendidikan ini ditentukan oleh intense-intensi pedagogik atau tujuan-tujuan pendidikan yang dipakai sebagai pegangan oleh guru pendidikan jasmani. Sesuai dengan berbagai modalitas dari hubungan manusia dengan dunianya: dengan benda-benda, dengan orang lain dan dengan dirinya sendiri maka tujuan-tujuan yang dapat diraih adalah sebagai berikut : a. Pembentukan gerak 1. Memenuhi serta mempertahankan keinginan gerak 2. Penghayatan ruang, waktu, dan bentuk serta pengembangan perasaan irama 3. Mengenal kemungkinan gerak diri sendiri 4. Memiliki keyakinan gerak dan mengembangkan perasaan sikap 5. Memperkaya dan memperluas kemampuan gerak dengan melakukan pengalaman gerak b. Pembentukan prestasi 1. Mengembangkan kemampuan kerja optimal dengan mengajarkan ketangkasan-ketangkasan 2. Belajar mengarahkan diri pada pencapaian prestasikemauan, konsentrasi, keuletan, kewaspadaan, kepercayaan pada diri sendiri 3. Penguasaan emosi 4. Belajar mengenal kemampuan dan keterbatasan diri c. Pembentukan gerak 1. Memenuhi serta mempertahankan keinginan gerak 2. Penghayatan ruang, waktu, dan bentuk serta pengembangan perasaan irama 3. Mengenal kemungkinan gerak diri sendiri 4. Memiliki keyakinan gerak dan mengembangkan perasaan sikap 5. Memperkaya dan memperluas kemampuan gerak dengan melakukan pengalaman gerak d Pembentukan prestasi 1. Mengembangkan kemampuan kerja optimal dengan mengajarkan ketangkasan-ketangkasan 2. Belajar mengarahkan diri pada pencapaian prestassikemauan, konsentrasi, keuletan, kewaspadaan, kepercayaan pada diri sendiri 3. Penguasaan emosi 4. Belajar mengenal kemampuan dan keterbatasan diri 5. Meningkatkan sikap tepat terhadap nilai yang nyata dari tingkat dan bidang prestasi, dalam kehidupan sehari-hari, dalam masyarakat dan dalam olahraga e Pembentukan sosial 1. Pengakuan dan penerimaan peraturan-peraturan dan norma-norma bersama 2. Mengikut sertakan ke dalam struktur kelompok fungsional, belajar bekerjasama, menerima pimpinan dan memberikan pimpinan 3. Pengembangan perasaan kemasyarakatan, dan pengakuan terhadap orang lain sebagai pribadi-pribadi 4. Belajar bertanggung jawab terhadap orang lain, memberi pertolongan, memberi perlingdungan dan berkorban 5. Belajar mengenal dan mengalami bentuk-bentuk pelepas lelah secara aktif untuk pengisian waktu senggang f Pertumbuhan badan 1. Peningkatan syarat-syarat yang diperlukan untuk dapat tumbuh, bersikap, dan bergerak dengan baik dan untuk dapat berprestasi secara optimal 2. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rasa tanggung jawab terhadap kesehatan diri dengan membiasakan cara-cara hidup sehat. Abdulkadir Ateng. 1992 : 2-7

2.1.4 Metode Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN KASTI MELALUI BERMAIN KASTUL BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI NGIJO 01 SEMARANG

2 72 157

MODEL PENGEMBANGAN PERMAINAN WOODBALL BERPASANGAN DALAM PENJASORKES PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 BRUMBUNG KECAMATAN JEPON KABUPATEN BLORA TAHUN 2012

1 20 115

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA INJAK DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PLADEN KECAMATAN JEKULO KABUPATEN KUDUS TAHUN 2012

0 6 130

MODEL PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENJASORKES MELALUI PERMAINAN TAKBALL BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI SRONDOL WETAN 05 BANYUMANIK SEMARANG TAHUN 2014

0 14 95

MODEL PENGEMBANGAN PERMAINAN BASKET SODOR DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 2 MUNENG KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2015

0 7 125

PENERAPAN MODIFIKASI PERMAINAN BOLA KASTI DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SEMBATURAGUNG 01 PATI 2015

1 61 142

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KESEIMBANGAN GERAK TUBUH DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PERSAWAHAN SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI CANGKRING REMBANG 1 KECAMATAN KARANGANYAR

5 49 131

Permainan kasti Dalam Pembelajaran Penjasorkes Untuk Siswa Kelas V SDN Kandri 01 Kecamatan Gunungpati Kota semarang.

0 1 1

Pengembangan Model Pembelajaran Sepak Bola Pada Siswa Putra Kelas IV Dan V SD Negeri 1 Pandan Kabupaten Rembang Tahun 2012.

0 1 1

MODEL PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BOLABASKET MELALUI PERMAINAN PASSING MENCARI KATA DALAM PENJASORKES BAGI SISWA KELAS V SD DI KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 2015 -

0 0 60