jawab tertentu, 3 memiliki penyesuaian sosial yang baik, 4 berinteraksi dengan teman sebaya, 5 memiliki keterampilan sosial yang baik.
2. Layanan Bimbingan Kelompok
Layanan bimbingan kelompok dapat diartikan sebagai suatu upaya membimbing individu untuk mengembangkan dirinya secara optimal dengan
memanfaatkan dinamika kelompok sebagai alat atau media untuk mencapai tujuan.
Bimbingan kelompok dilaksanaka dengan empat tahap pelaksanaan, yaitu pembentukan, peralihan, kegiatan dan pengkakhiran. Dalam penelitian ini
bimbingan kelompok dilakukan delapan kali pertemuan. Dalam pelaksanaan bimbingan kelompok mengandung unsur dinamika kelompok. Masing-masing
anggota kelompok membahas topik dalam bimbingan kelompok sehingga tujuan dapat tercapai. Dalam penelitian ini yang mewakili adalah kelas VIII SMP Islam
wonopringgo pekalongan,
3.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; objeksubjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2006: 55. Sedangkan menurut Arikunto 2006 : 130 populasi adalah keseluruhan subyek
penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas VIII SMP Islam Wonopringgo Pekalongan.
3.4.2 Sampel Penelitian
Menurut Sutrisno Hadi 2000: 221 sampel adalah sebagian dari populasi. Sedang menurut Sugiyono 2006: 118 sampel adalah bagian dari jumlah atau
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 10 siswa. Pertimbangan jumlah anggota 10 siswa
yaitu karena dipandang lebih efisien dan efektif. Efisien yang dimaksud adalah mempertimbangkan karena keterbatasan waktu tenaga dan dana. Sedang efektif
dimaksudkan sejumlah subyek yang diambil sebagai sempel dalam penelitian sudah tepat, dalam hal ini pengambilan subyek berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki
sesuai dengan tujuan penelitian yaitu siswa-siswa yang tingkat hubungan sosialnya rendah
.
Menurut Prayitno 2004: 9 kekurang efektifan kelompok akan mulai terasa jika jumlah anggota kelompok melebihi 10 orang.
3.4.3 Teknik Sampling
Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya dengan
memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif Margono, 2005:126. Pada penelitian ini teknik sampling yang
digunakan adalah ”Sampling Purposive atau sampel bertujuan”. Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Menurut Arikunto 2002: 117, ”Purposive sampling yaitu cara mengambil subjek bukan didasarkan strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan
tertentu”. Tujuan yang ingin dicapai dalam teknik ini adalah mendapatkan siswa
yang memiliki kemampuan hubungan sosial rendah untuk diberikan layanan bimbingan kelompok. Dalam penelitian ini diambil 10 siswa yang memiliki
kemampuan hubungan sosial rendah namun hal ini tidak menjadi suatu permasalahan yang fatal sehingga dapat ditangani menggunakan layanan
bimbingan kelompok .
3.5 Metode dan Alat Pengumpul Data