10
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini akan menguraikan beberapa hal mengenai penelitian terdahulu yang dapat mendukung penelitian dan teori-teori yang melandasi penelitian ini.
Teori-teori tersebut antara lain : 1 hubungan sosial antar teman sebaya, 2 layanan bimbingan kelompok, dan 3 upaya meningkatkan hubungan sosial antar
teman sebaya melalui layanan bimbingan kelompok.
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang sebelumnya pernah dilakukan oleh peneliti lain. Tujuan dari penelitian terdahulu ini adalah sebagai
rujukan untuk menguatkan penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti dan untuk membandingkan antara penelitian yang satu dengan yang lain. Dalam
skripsi ini, penulis mengambil empat penelitian terdahulu yang dapat mewakili variabel penelitian yang akan peneliti laksanakan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hidayati 2009 tentang peningkatan kemampuan berkomunikasi antar teman sebaya melalui layanan
bimbingan kelompok pada siswa kelas VII di SMP Negeri 12 Semarang tahun ajaran 20082009, menunjukan bahwa sebelum mendapatkan perlakuan termasuk
dalam kategori sangat rendah dengan rata-rata persentase 48,13 dan sesudah mendapatkan perlakuan rata-rata persentasenya meningkat menjadi 76,9
termasuk dalam kategori tinggi, dengan demikian mengalami peningkatan sebesar
47,57. Hal ini membuktikan bahwa layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan komunikasi antar teman sebaya.
Hasil penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Kusuma 2008 tentang keefektifan bimbingan kelompok terhadap peningkatkan kemampuan berinteraksi
sosial pada siswa kelas XI di SMA N 2 Ungaran tahun ajaran 20072008, menunjukan bahwa sebelum mendapat perlakuan termasuk dalam kategori rendah
dengan rata-rata persentase 31.16 dan setelah mendapatkan perlakuan rata-rata persentase 78.83 termasuk dalam kategori tinggi, dengan demikian mengalami
peningkatan sebesar 47.57. Artinya bahwa layanan bimbingan kelompok efektif dalam meningkatkan kemampuan interaksi sosial siswa
.
Penelitian yang berbeda dilakukan oleh Setiaji 2010 tentang meningkatkan kematangan sosial siswa melalui layanan bimbingan kelompok
pada siswa kelas VII SMP N 8 Cilacap tahun ajaran 20092010, menunjukan bahwa kematangan sosial sebelum mendapatkan layanan bimbingan kelompok
tergolong dalam kategori sedang dengan persentase 62. Setelah mendapatkan layanan bimbingan kelompok meningkat menjadi 76,6 dalam kategori tinggi.
Dengan demikian mengalami peningkatan sebesar 14,6. Hasil tersebut menunjukan bahwa kematangan sosial siswa dapat ditingkatkan melalui layanan
bimbingan kelompok secara efektif. Penelitian yang lain juga dilakukan oleh Sulistiana 2010 tentang
meningkatkan keterampilan sosial siswa melalui layanan bimbingan kelompok pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Juwana Tahun Pelajaran 20092010, dengan
hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat keterampilan sosial siswa sebelum
mendapatkan layanan bimbingan kelompok termasuk dalam kategori rendah dengan persentase 61,2, setelah mendapatkan layanan bimbingan kelompok
meningkat menjadi 75,9 tergolong dalam kategori tinggi. Dengan demikian mengalami peningkatan sebesar 14. Dengan demikian keterampilan sosial dapat
ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok. Dari hasil penelitian tersebut di atas dapat diketahui bahwa bimbingan
kelompok terbukti dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi, berinteraksi, kematangan sosial, dan ketrampilan sosial. Sesuai dengan penelitian yang akan
dilakukan oleh peneliti mengenai upaya meningkatkan hubungan sosial antar teman sebaya, peneliti menggunakan layanan bimbingan kelompok sebagai
layanan untuk meningkatkan hubungan sosial siswa. Alasan pemilihan layanan bimbingan kelompok sebagai layanan untuk
meningkatan hubungan sosial antar teman sebaya karena hubungan sosial merupakan cara-cara individu bereaksi atau berinteraksi terhadap teman-teman
sebaya disekitarnya dan bagaimana pengaruh hubungan itu terhadap dirinya, sedangkan bimbingan kelompok merupakan layanan bimbingan dan konseling
yang dilakukan secara kelompok dengan memanfaatkan dinamika kelompok untuk mencapai tujuan. Secara umum layanan bimbingan kelompok bertujuan
untuk mengembangkan kemampuan sosialisasi siswa, khususnya kemampuan komunikasi peserta layanan. Setiap anggota kelompok saling mengungkapkan
pendapatnya mengenai topik yang dibahas, melalui kondisi dan proses berperasaan, berfikir, berpersepsi dan berwawasan yang terarah, luwes, dan luas
serta dinamis, kemampuan berkomunikasi, bersosialisasi, dan bersikap dapat di
kembangkan. Untuk itu peneliti menganggap bahwa hubungan sosial antar teman sebaya dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok.
2.2 Hubungan Sosial Antar Teman Sebaya