Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi

15 langsung diadministrasikan pada tingkat tertentu dari otoritas manajemen. c. Biaya committed dan biaya tetap diskresioner. Biaya committed committed costs adalah biaya yang penting untuk kontinuitas organisasi. Biaya tetap diskresioner discretionary ficed costs dapat bervariasi dari suatu tahun ke tahun berikutnya, dimonitor oleh manajemen, dan tidak perlu harus meningkat. d. Biaya relevan dan tidak relevan. Biaya relevan relevant costs adalah biaya-biaya yang secara langsung dipengaruhi oleh pilihan alternatif dari manajemen. Biaya tidak relevan irrelevant costs adalah biaya- biaya yang tidak dipengaruhi oleh keputusan manajemen. e. Biaya diferensial differential costs adalah perbedaan dalam biaya yang diakibatkan keputusan manajemen untuk mengambil suatu tindakan alternatif. Jika meningkat disebut biaya inkremental incremental costs dan jika menurun disebut biaya dekremental decremental costs. f. Biaya kesempatan opportunity costs adalah nilai yang dapat diukur atas manfaat yang hilang karena manajemen memilih suatu tindakan alternatif. g. Biaya shut-down shut down costs adalah biaya tetap yang terjadi walaupun tidak ada produksi.

2.1.3 Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi

Blocher et.al 2001: 551 mengemukakan bahwa pada dasarnya ada dua macam sistem penentuan biaya produk yang digunakan dalam jenis industri yang berbeda yaitu sistem penentuan biaya berdasarkan pesanan job costing dan sistem penentuan biaya berdasarkan proses process costing. 16 1. Penentuan Biaya Berdasarkan Pesanan Job Costing Merupakan sistem penentuan biaya produk yang mengakumulasikan dan membebankan biaya ke pesanan tertentu. Karakteristik usaha perusahaan yang menggunakan sistem penentuan biaya berdasarkan pesanan menurut Mulyadi 1999: 42 yaitu : a. Proses pengolahan produk terjadi secara terputus-putus b. Produk dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan. c. Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan. Manfaat harga pokok produksi berdasarkan pesanan adalah : a. Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan b. Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan c. Memantau realisasi biaya produksi d. Menghitung laba atau rugi tiap pesanan e. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca 2. Penentuan Biaya Berdasarkan Proses Process Costing Mengakumulasikan biaya produk atau jasa berdasarkan proses atau departemen dan kemudian membebankan biaya tersebut ke sejumlah besar produk yang hampir identik. Karakteristik usaha perusahaan yang menggunakan sistem penentuan biaya berdasarkan proses yaitu : a. Produk yang dihasilkan merupakan produk standar b. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama 17 c. Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi yang berisi rencana produksi produk standar untuk jangka waktu tertentu. Manfaat Harga Pokok Produksi berdasarkan proses adalah : 1. Menentukan harga jual produk 2. Memantau realisasi biaya produksi 3. Menghitung laba atau rugi periodik 4. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca. Tabel 2.1 Perbedaan Sistem Biaya Pesanan dan Sistem Biaya Proses Sistem Biaya Pesanan Job Costing Sistem Biaya Proses Process Costing 1. Biaya diakumulasikan berdasarkan biaya 2. Produk dan jasa berbeda-beda 3. Biaya perunit dihitung dengan cara membagi biaya pesanan total dengan unit produk atau jasa yang diproduksi. Penghitungan biaya per unit dilakukan pada saat pesanan telah selesai 1. Biaya diakumulasikan berdasarkan proses atau departemen 2. Produk atau jasa homogen diproduksi secara masal 3. Biaya perunit dihitung dengan cara membagi biaya proses total dalam suatu periode dengan unit produk atau jasa yang dihasilkan. Perhitungan biaya perunit dilakukan pada setiap akhir periode. Sumber : Blocher et.al 2001: 553

2.2 Sistem Biaya Tradisional