Populasi dan Sampel Penelitian

4 Jika populasi yang diteliti bersifat homogen, penelitian terhadap seluruh elemen dalam populasi menjadi tidak masuk akal. Tekhnik pengambilan sampel yang dilakukan dalam pemelitian ini adalah area purposive sampling yaitu tekhnik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Tekhnik ini dapat diartikan sebagai suatu proses pengambilan sampel dengan menentukan terlebih dahulu jumlah sampel yang akan diambil, kemudian pemilihan sampel dilakukan dengan berdasarkan tujuan-tujuan tertentu, asalkan tidak menyimpang dari ciri-ciri sampel yang ditetapkan Sugiono, 2010. Justifikasi pemilihan responden sebagai sampel memiliki kriteria seperti ; responden yang dipilih merupakan masyarakat yang tinggal dan menetap di lokasi penelitian, responden berada pada fase usia produktif, dan responden telah menempuh tingkat pendidikan minimal telah tamat Sekolah Dasar. Penentuan jumlah sampel ditentukan dengan rumus slovin karena jumlah populasi sudah diketahui. Untuk mengetahui banyaknya sampel yang ada maka dilakukan perhitungan sebagai berikut: Rumus Slovin: Keterangan : n : Ukuran sampel N : Ukuran populasi e : Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau sebesar 10. � = � + �� Dari rumus Slovin tersebut, maka jumlah sampel yang diperoleh dengan ukuran populasi 24536 dan kelonggaran 10 adalah: n = N 1 + Ne 2 n = 24536 1 + 24536 0,1 2 n = 24536 1 + 24536 0,01 n = 24536 1 + 245,36 n = 99,594 dibulatkan menjadi 100 orang. Sehingga ukuran untuk mewakili populasi adalah 100 sampel Menurut RDTRK Kecamatan gubug memliki dua fungsi kawasan yaitu kawasan perkotaan meliputi Desa Gubug, Pranten, Kuwaron dan Kemiri. Sedangkan wilayah perdesaan meliputi 17 desa lain selain empat desa tersebut. Pengambilan sampel menyebar pada beberapa titik yaitu Desa Gubug dan Desa Pranten sebagai perwakilan dari wilayah perkotaan dengan total responden 50 KK dan Desa Ringin Harjo dan Desa Tambakan sebagai perwakilan dari kawasan perdesaan dengan total responden 50 KK

3.6 Metode dan Tekhnik Analisis Data

Sebagaimana penelitian kuantitatif data yang digunakan merupakan data yang terukur dan dianalisis secara statistik. Tekhnik analisis yang digunakan adalah adalah identifikasi dan statistik deskriptif. Metode analisis dalam penelitian ini untuk mengetahui bagaimana hubungan kondisi sosial ekonomi masyarakat terhadap kualitas permukiman adalah sebagai berikut:

3.6.1 Analisis Deskriptif Presentase

Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan masing-masing variabel masing-masing variabel bebas yaitu kondisi sosial ekonomi masyarakat dan variabel terikat yaitu kualitas permukiman berdasarkan jawaban responden yang diperoleh dari angket dan kemudian dijadikan dalam bentuk presentase. Langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan teknik analisis data sebagai berikut: a. Membuat tabel distribusi angket. b. Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor yang telah ditetapkan, dengan ketentuan mengubah skor kualitatif menjadi skor kuantitatif dengan cara: 1 Sangat baik diberi skor 4 2 Baik 2 diberi skor 3 3 Sedang diberi skor 2 4 rendah diberi skor 1 c. Menjumlah skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden. d. Memasukkan skor tersebut ke dalam rumus sebagai berikut: Keterangan: n : Jumlah nilai yang diperoleh N = � × 100 N : Jumlah nilai idealnilai total Perhitungan deskriptif persentase ini mempunyai langkah-langkah sebagai berikut: 1 Menetapkan skor tertinggi dan skor terendah. 2 Menetapkan range yang dicari yaitu selisih antara skor tertinggi dan skor terendah. 3 Menetapkan interval yaitu range dibagi jumlah option. 4 Untuk mengetahui kriteria perhitungan dibuat tabel. Dalam menentukan interval persentase untuk menentukan kategori data dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Menetapkan persentase tertinggi = x 100 = 4 4 100 = 100 2. Menetapkan persentase terendah = x 100 = 4 1 100 = 25 3. Menetapkan rentangan persentase = 100 − 25 = 75 4. Menetapkan kelas interval = 4 5. Interval = 75 : 4 = 18,75 dibulatkan menjadi 19

Dokumen yang terkait

Kondisi Kehidupan Sosial Ekonomi Buruh Harian Lepas di Kelurahan Muliorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang

7 122 122

Analisis Pengaruh Pemekaran Wilayah Induk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus: Kabupaten Asahan)

13 93 123

Pengaruh Pemekaran Daerah Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Paropo Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi

2 48 108

Dampak Pemekaran Kecamatan Terhadap Percepatan Pembangunan Masyarakat Di Kecamatan Hatonduhan...

0 29 3

PENGARUH KONDISI LINGKUNGAN PERMUKIMAN TERHADAP KUALITAS AIR TANAH DI KECAMATAN PASAR KLIWON Pengaruh Kondisi Lingkungan Permukiman Terhadap Kualitas Air Tanah Di Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta.

0 1 15

KAJIAN HUBUNGAN TINGKAT KUALITAS PERMUKIMAN DENGAN KONDISI KESEHATAN MASYARAKAT DI KECAMATAN Kajian Hubungan Tingkat Kualitas Permukiman Dengan Kondisi Kesehatan Masyarakat Di Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta.

0 2 14

STUDI KUALITAS PERMUKIMAN DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA MINOMARTANI Muhammad Khusban Nurmansyah mkhusbangmail.com Djaka Marwasta marwasta_dgeo.ugm.ac.id Abstrak - STUDI KUALITAS PERMUKIMAN DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA MINOMARTAN

0 0 7

PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

0 0 11

KAJIAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT BERDASARKAN KUALITAS PERMUKIMAN DI KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN TAHUN 2018

0 1 17

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KELOMPOK RISIKO HIVAIDS DI DESA TLOGOMULYO KECAMATAN GUBUG KABUPATEN GROBOGAN

0 0 10