masyarakat di perdesaan dan kondisi sosial ekonomi masyarakat, kedua permasalahan tersebut maka dibutuhkan ruang permukiman dan penunjanganya
yang sesuai dengan kriteria dasar infrastruktur yang merupakan latar belakang terciptanya permukiman yang berkualitas.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas prmukiman adalah tingkat pendidikan kepala keluarga dan pendapatan rumah tangga. Dari hal tersebut
menimbulkan pertanyaan pada penelitian ini bagaimanakah pengaruh kondisi sosial ekonomi masyarakat terhadap kualitas permukiman.Dari penelitian ini
komponen tingkat pendidikan kepala keluarga dan pendapatan rumah tangga kemudian dianalisis. Setelah menganalisis kesemua komponen tersebut maka
hasil yang akan didapat adalah rekomendasi dan upaya untuk menjaga dan memperbaiki kualitas permukiman. Untuk lebih jelasnya lihat gambar 2.1
kerangka berfikir pada halaman 28 berikut :
2.9 Hipotesis
Menurut Sugiyono 2010;96 hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah dari suatu penelitian. Dalam penelitian ini hipotesisi
sementara menyatakan adanya pengaruh kondisi sosial ekonomi masyarakat terhadap kualitas permukiman di Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan.
Dengan asumsi bahwa: 1 adanya hubungan positif terhadap tingkat pendidikan kepala keluarga dengan kualitas permukiman, artinya semakin tinggi pendidikan
kepala keluarga semakin baik pula pengetahuan tentang bagaimana pembuatan dan perawatan bangunan permukiman yang baik. 2 adanya hubungan positif
antara pendapatan rumah tangga dengan kualitas permukiman.
30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Penelitian ini termasuk kedalam penelitian kuantitatif karena mengacu pada ketersediaan sarana permukiman, selain itu penelitian ini juga mengarah
pada kondisi sosial ekonomi masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan mengkaji pemahaman terhadap teori kemudian ditentukan berapa variabel yang
nantinya digunakan sebagai variabel penelitian. Tekhnik analisis yang digunakan adalah identifikasi, analisis korelatif, dan
analisis deskriptif kuantitatif. Adapun pengumpulan data dilakukakan dengan menggunakan metode survey lapangan, analisis data dan wawancara. Responden
yang dipilih untuk dijadikan kasus atau obyek penelitian adalah kepala keluarga yang memiliki rumah dan berdomisili di daerah penelitian
Adapun rancangan penelitian yang memperlihatkan adanya hubungan antarvariabel seperti yang terdapat pada gambar 3.1 di bawah ini
KONDISI SOSIAL EKONOMI
MASYARAKAT
Pendapatan rumah tangg
a Tingkat
pendidikan kepala keluarga
KUALITAS FISIK BANGUNAN
PERMUKIMAN INSFRASTRUKTUR
3.1.1 Variabel penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas Variabel Independen dan variabel terikat Variabel Dependen . Variabel bebas
merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel terikat. Sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas Sugiyono, 2010. Variabel bebas pada penelitian ini adalah kondisi sosial ekonomi
masyarakat X dengan indikator: 1. X
1
Pendapatan Pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah uang yang
didapatkan dalam satu bulan pendapatan pokok ditambah dengan jumlah pendapatan tambahan kemudian dikurangi dengan pengeluaran yang dialokasikan
untuk rumah tangga dan kebutuhan pokok selama satu bulan sehingga penghasilan bersih didapat. Berdasarkan kriteria pendapatan menurut BPS ada beberapa
kriteria yaitu : a. Golongan sangat tinggi rata-rata 3500.000 perbulan
b. Golongan tinggi rata-rata berkisar 2.500.000-3.500.000 perbulan c. Golongan sedang rata-rata berkisar 1.500.000-2.500.000 perbulan
d. Golongan rendah rata-rata 1.500.000 perbulan 2. X
2
Tingkat pendidikan kepala keluarga