BAB V KESIMPILAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Kecamatan Gubug merupakan daerah agraris yang sebagian besar masyarakatnya memanfaatkan lahan pertanian sebagai mata pencarian utama.
Secara ekonomi masyarakat sudah mampu untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Sebayak 53 mempunyai pendapatan sangat tinggi yaitu
3.500.000 perbulan, 21 mempunyai pendapatan tinggi yaitu berkisar 2.500.000-3.500.000 perbulan , 22 memiliki pendapatan sedang yaitu
1.500.000-2.500.000 perbulan, dan hanya 4 yang memiliki pendapatan rendah yaitu 1.500.000 perbulan. Sedangkan dari segi pendidikan sebanyak
68 masyarakat di Kecamatan Gubug telah mengenyam pendidikan formal dengan presentase jenjang SDSederajat 20 dikategorikan tingkat pendidikan
rendah, tingkat pendidikan sedang yaitu telah menempuh jenjang SMPSederajat dengan presentase sebesar 32, sedangkan tingkat pendidikan
tinggi atau telah menempuh jenjang SMUSederajat sebanyak 21,dan tingkat pendidikan sangat tinggi telah menempuh jenjang AkdmPT 27. Dari
perhitungan statistik diketahui kondisi sosial ekonomi masuk kedalam kriteria baik dengan presesntase sebesar 72 . jadi dengan demikian dapat diambil
86
kesimpulan bahwa kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kecamatan Gubug adalah baik
2. Kualitas fisik bangunan permukiman di Kecamatan Gubug termasuk ke dalam kriteria permukiman dengan kualitas tinggi. Dapat dilihat dari sebagian besar
memiliki permukiman dengan kualitas tinggi sebanyak 65 permukiman dengan kualitas sedang sebanyak 33 dan hanya 2 dengan tingkat kualitas
rendah. 3. Analisis deskrptif dan perhitungan statistik menunjukan adanya pengaruh
kondisi sosial ekonomi masyarakat terhadap kualitas di Kecamatan Gubug. Pengaruh kondisi sosial ekonomi X terhadap kualitas permukiman Y
sebesar 17,35 sedangkan korelasi antar variabel X dan Y sebesar 41,65 4. Kualitas fisik bangunan permukiman di Kecamatan Gubug dipengaruhi oleh
dua faktor yaitu sosial dan ekonomi. Variabel dari kondisi sosial ekonomi tersebut adalah tingkat pendidikan dan pendapatan rumah tangga. Dari kedua
variabel tersebut memiliki pengaruh masing-masing terhadap kualitas fisik bangunan permukiman. Berdasarkan analisis deskriptif jumlah pendapatan
rumah tangga berpengaruh sebesar 53, sedangkan tinggkat pendidikan kepala keluarga sebesar 47.
5.2 Saran
Berdasarakan hasil analisis yang telah dilakukan maka penulis dapat memberikan beberapa saran yaitu :