Hubungan antara perilaku merokok keluarga didalam rumah

77 kekambuhan pneumonia memiliki sikap positif sebanyak 18 orang dan sikap negatif sebanyak 8 orang. Sedangkan responden yang tidak mengalami kekambuhan pneumonia yaitu 24 orang bersikap positif dan 2 orang bersikap negatif. Responden yang mengalami kekambuhan pneumonia lebih banyak memiliki sikap negatif dibandingkan dengan yang tidak mengalami kekambuhan pneumonia.

5.1.3 Hubungan antara perilaku merokok keluarga didalam rumah

dengan tingkat kekambuhan pneumonia pada balita Berdasarkan analisis bivariat antara perilaku merokok keluarga didalam rumah dengan tingkat kekambuhan pneumonia pada balita dengan menggunakan Chi-Square didapatkan hasil p-value sebesar 0,025 OR=4,792 ; 95 CI=1,136 – 20,211. Karena p-value 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku merokok keluarga didalam rumah dengan tingkat kekambuhan pneumonia pada balita. Nilai Odd Ratio OR adalah 4,792 yang berarti bahwa keluarga yang memiliki perilaku merokok didalam rumah memiliki resiko untuk mengalami kekambuhan pneumonia 4,8 kali lebih besar daripada keluarga yang berperilaku tidak merokok didalam rumah. Hasil ini sejalan dengan penelitian Itma Anna tahun 2012, keberadaan anggota keluarga yang merokok dalam rumah atau sekitar anak merupakan faktor dominan kejadian pneumonia dengan OR=5,31. Risiko anak yang memiliki anggota keluarga yang merokok dalam rumah atau sekitar anak adalah 5,31 lebih besar daripada anak yang tidak memiliki anggota keluarga 78 yang merokok. Sama halnya dengan penelitian Itma Anna 2012, pada penelitian ini mempunyai karakteristik sampel yang sama yaitu balita berusia 1-5 tahun dan pengambilan sampel kasus dan kontrol masih dalam ruang lingkup wilayah yang sama. Keberadaan anggota keluarga yang merokok dapat mempengaruhi terjadinya kekambuhan pneumonia pada balita. Polusi udara yang dikeluarkan tersebut mengandung bahan kimia berbahaya sehingga dapat mengganggu kesehatan orang disekitarnya. Asap rokok sangat berbahaya bagi balita karena balita mempunyai daya tahan tubuh yang masih rendah. Dalam asap rokok terkandung lebih dari 4000 bahan kimia, termasuk 43 bahan yang dapat menyebabkan kanker Menkes RI, 2009. Asap rokok ini mengandung zat seperti karbon monoksida, tar, dan nikotin yang masuk ke sistem pernafasan tubuh yang dapat menurunkan fungsi pertahanan paru serta mengiritasi paru- paru. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan bahwa terdapat perbedaan perilaku merokok orang tua didalam rumah antara responden yang mengalami kekambuhan pneumonia dan yang tidak mengalami kekambuhan pneumonia. Responden yang mengalami kekambuhan pneumonia memiliki perilaku merokok orang tua didalam rumah sebanyak 23 orang dan tidak merokok sebanyak 3 orang. Sedangkan responden yang tidak mengalami kekambuhan pneumonia yaitu 16 orang yang memiliki perilaku merokok orang tua didalam rumah dan 10 orang yang tidak merokok didalam rumah. Responden yang mengalami kekambuhan pneumonia lebih banyak memiliki orang tua merokok 79 didalam rumah dibandingkan dengan yang tidak mengalami kekambuhan pneumonia. Orang tua yang merokok didalam rumah lebih banyak merokok ketika sedang bersama balita atau sedang seruangan dengan balita sehingga balita tersebut dapat terpapar asap rokok dari orang tua yang sedang merokok tersebut.

5.1.4 Hubungan antara perilaku membuka jendela setiap hari dengan

Dokumen yang terkait

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA BERULANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGESREP KOTA SEMARANG TAHUN 2014

2 29 127

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pedan Klaten.

0 3 16

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pedan Klaten.

1 5 15

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG ISPA PADA BALITA Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Formal Dan Pengetahuan Orang Tua Tentang Ispa Pada Balita Di Puskesmas Gatak.

0 3 14

SKRIPSI Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Formal Dan Pengetahuan Orang Tua Tentang Ispa Pada Balita Di Puskesmas Gatak.

0 2 12

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANG TUA DENGAN KEKAMBUHAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PEKALONGAN SELATAN.

0 1 9

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANG TUA DENGAN UPAYA PENCEGAHAN KEKAMBUHAN ISPA PADA ANAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWANTORO I.

0 0 11

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA DEPRESI TENTANG DEPRESI DENGAN SIKAP MENCEGAH KEKAMBUHAN DEPRESI DI Hubungan Tingkat Pengetahuan Penderita Depresi Tentang Depresi Dengan Sikap Mencegah Kekambuhan Depresi Di Wilayah Kerja Puskesmas Nusukan Banjarsa

0 1 16

Determinan Pneumonia Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Denpasar Selatan Tahun 2015.

0 1 32

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN GIZI ORANG TUA DENGAN OBESITAS PADA BALITA DI PUSKESMAS PENUMPING SURAKARTA.

0 0 12