radikal bebas, mempunyai kapasitas untuk mengatur aktivitas enzimatik serta menghambat proliferasi sel.
5
Pada tumbuhan, flavonoid memainkan peran penting dalam pertahanan melawan patogen-patogen seperti bakteri, jamur dan virus.
5,27
Flavonoid memiliki toksisitas yang minimal. Flavonoid dapat dengan mudah ditemukan di buah-buahan, minuman, dan juga telah sering digunakan sebagai obat
tradisional.
11
Banyak peneliti telah menguji aktivitas antibakteri ekstrak mentah tanaman yang banyak digunakan masyarakat sebagai obat tradisional secara in vitro.
Ekstrak tanaman yang kaya akan flavonoid dilaporkan memiliki aktivitas antibakteri. Struktur flavonoid yang teridentifikasi memiliki aktivitas antibakteri
diantaranya apigenin, galangin, pinocembrin, ponciretin, genkwangin, sophoraflavanone G dan derivatnya, naringin dan naringenin, epigallocatechin gallate
dan derivatnya, luteolin dan luteolin 7-glucoside, quercetin 3-O-methylquercetin serta kaempferol.
11
Tanin merupakan senyawa polyphenol yang memiliki bobot molekul yang tinggi dan dapat mengikat protein. Mekanisme penghambatan tanin terhadap bakteri
adalah dengan cara bereaksi dengan membran sel, inaktivasi enzim-enzim esensial dan destruksi atau inaktivasi fungsi material genetik.
11
2.7 Uji Sensitivitas Antimikroba
Daya agen antimikroba terhadap organisme dapat diukur secara kualitatif dan kuantitatif. Metode yang dapat mengukur sensitivitas antimikroba secara kualitatif
adalah disc diffusion tests, sedangkan secara kuantitatif ialah dengan menguji atau menghitung Kadar Hambat Minimum KHM dan Kadar Bunuh Minimum KBM.
17
Uji in vitro ini mengindikasikan apakah konsentrasi terapeutik yang ada merupakan dosis standar dalam menghambat organisme. Hasil uji ini hanya dapat
menggambarkan aktivitas obat secara in vitro, sedangkan efeknya secara in vivo tergantung pada beberapa faktor seperti kemampuan obat untuk mencapai daerah
infeksi dan status imun host.
17
Disc diffusion test merupakan metode yang paling sering digunakan dalam menguji sensitivitas suatu agen antimikroba. Pada metode ini, isolat yang akan diuji
Universitas Sumatera Utara
dibiakkan di suluruh permukaan agar plate kemudian diletakkan beberapa disc yang sudah mengandung agen yang akan diuji. Setelah didiamkan selama satu malam
dalam suhu 37
o
C, zona hambat yang terbentuk pada tiap disc diukur.
17
Dalam menetapkan KHM dan KBM, potensi antibiotik dapat diperkirakan secara kuantitatif. Metode yang digunakan adalah tube dilution technique, yaitu
menggunakan beberapa tabung reaksi yang berisi cairan nutrisi yang cocok dengan organisme yang akan diuji. Kemudian organisme disuntikkan ke dalam cairan
tersebut dan diinkubasi selama 18 jam. Kadar Hambat Minimum merupakan konsentrasi terendah suatu agen yang dapat menghambat pertumbuhan organisme
secara in vitro. Setelah didapatkan KHM, setiap tabung yang terlihat jernih disubkultur di media agar padat untuk dapat ditentukan KBM. Konsentrasi terendah
dimana tidak terjadi pertumbuhan bakteri setelah subkultur merupakan KBM.
17
Universitas Sumatera Utara
2.8 Kerangka Teori
Ekstrak kulit jeruk nipis
Minyak atsiri Flavonoid
Tanin Coumarin
Memiliki efek toksik terhadap
mikroorganisme Sebagai
antioksidan dan menghambat
proliferasi sel Menginaktivasi
fungsi material genetik
Substansi fenolik yang
memiliki fungsi antiinflamasi
Plak bakteri negatif Gram
Porphyromonas gingivalis
Keparahan penyakit periodontal
Universitas Sumatera Utara
2.9 Kerangka Konsep Variabel bebas: