2.3 Porphyromonas gingivalis
Porphyromonas gingivalis adalah salah satu bakteri patogen periodontal. Bakteri ini merupakan bakteri negatif Gram, anaerob, nonmotil, berbentuk batang
atau kokus.
16
Porphyromonas gingivalis membentuk koloni hitam pada media blood agar.
3
Gambar 1. Koloni P. gingivalis pada blood agar
20
Porphyromonas gingivalis bersifat patogen karena membran terluar bakteri tersusun oleh LPS lipopolisakarida. Lipopolisakarida dapat memicu beberapa jenis
reaksi peradangan atau infeksi inflammatory pada sel makrofag dan sel lainnya. Produk dari tahapan infeksi ini dapat menyebabkan kerusakan organ.
Porphyromonas gingivalis dapat menempel di berbagai jaringan tubuh individu dan mempunyai
kemampuan untuk menginvasi sel pejamu tersebut dan memperbanyak diri.
21
Sifat patogen lain dari P. gingivalis adalah tingginya aktivitas proteolitik. Fungsi utama enzim protease dan peptidase bagi P. gingivalis adalah menyediakan
nutrisi untuk pertumbuhan. Proteinase juga terlibat secara langsung dalam menginvasi dan menghancurkan sel pejamu.
21
Porphyromonas gingivalis merupakan bakteri yang paling sering teridentifikasi pada periodontitis kronis.
14
Universitas Sumatera Utara
2.4 Periodontitis Kronis
Periodontitis ditandai dengan adanya inflamasi jaringan pendukung gigi, khususnya pada ligamen periodontal, sementum dan tulang alveolar. Berbeda dengan
gingivitis, yang terbatas pada jaringan epitel dan jaringan ikat gingiva, periodontitis mengakibatkan hilangnya perlekatan jaringan dengan sementum pada akar gigi.
Hilangnya perlekatan mengakibatkan bertambahnya kedalaman sulkus gingiva sehingga terbentuk poket periodontal karena telah terjadi migrasi junctional
epithelium ke arah apikal gigi. Hal ini merupakan respon inflamasi yang juga menyebabkan kehilangan tulang, resesi atau keduanya. Jika keadaan ini dibiarkan,
periodontitis bisa menjadi semakin parah mengakibatkan kegoyangan gigi. Gigi tidak dapat berfungsi dengan baik dan bisa tanggal dengan mudah.
14
Berdasarkan banyaknya sisi yang terkena, periodontitis kronis terbagi menjadi dua jenis, yaitu periodontitis kronis lokalisata dan generalisata. Periodontitis kronis
lokalisata adalah jika banyaknya daerah di dalam mulut yang terkena periodontitis kurang dari 30. Periodontitis kronis dinamakan generalisata jika banyaknya daerah
yang terkena periodontitis lebih dari 30.
14
Periodontitis kronis merupakan bentuk paling umum dari penyakit periodontal. Periodontitis kronis ditandai dengan resorpsi tulang yang terjadi secara
perlahan-lahan dan dalam arah horizontal. Keparahan periodontitis kronis berhubungan secara langsung dengan akumulasi plak dan kalkulus di permukaan gigi.
Derajat kerusakan jaringan periodontal bervariasi tergantung kepada aktivitas penyakit dan ketahanan tubuh pasien. Periodontitis kronis tidak berhubungan dengan
penyakit sistemik atau abnormalitas sistem imun pejamu.
14
Periodontitis kronis merupakan penyakit peradangan pada jaringan periodontal yang disebabkan terutama oleh bakteri spesifik pada subgingiva, yang
dapat menimbulkan respon inflamasi gingiva, dan berlanjut ke struktur jaringan penyangga gigi yaitu sementum, ligamen periodontal dan tulang alveolar. Keadaan ini
mengakibatkan hilangnya perlekatan gingiva dan terjadinya kerusakan tulang alveolar lebih dalam, pembentukan poket periodontal, migrasi patologis yang menimbulkan
diastema, dan kegoyangan gigi yang dapat berakibat tanggalnya gigi.
18
Universitas Sumatera Utara
Perawatan poket periodontal yang utama adalah dengan menghilangkan faktor lokal dengan cara mekanis. Cara penghilangan etiologi penyakit secara mekanis
terbagi atas instrumentasi manual dan instrumentasi yang digerakkan mesin. Untuk membantu keberhasilan dalam menghilangkan bakteri utama penyebab penyakit
periodontal dapat dilakukan dengan pemberian bahan kemoterapi baik sistemik maupun lokal yang dapat mengurangi kesempatan bakteri dalam menyebabkan
penyakit. Bahan kemoterapi ini lebih dikenal dengan bahan antiinfeksi yang bekerja dengan mengurangi jumlah bakteri.
22
2.5 Jeruk Nipis Citrus aurantifolia Chrism. Swingle