atau sebuah bangunan dapat berdiri megah ditengah-tengah halaman dengan cara pemvisualisasi Dzuanda 2009.
Berdasarkan uraian diatas, Pop-Up Book berpotensi untuk dikembangkan sebagai media karena memiliki kelebihan, diantaranya :
1. Dapat mengatasi batasan ruang, waktu, dan pengamatan karena tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke dalam kelas.
2. Bersifat konkret, yang berarti lebih realistis daripada media verbal. 3. Dapat menjadi sumber belajar untuk semua usia karena setiap halaman
buku dapat diisi dengan gambar dan informasi yang sesuai konsep. 4. Pop-Up Book memiliki ruang-ruang dimensi dimana buku ini bisa
berbentuk struktur tiga dimensi sehingga buku ini lebih menarik untuk dibaca.
Kelemahan pop up adalah karena memiliki mekanik yang dapat membuat Pop Up Book bergerak, muncul hingga secara lebih berdimensi,
waktu pengerjaanya cenderung lebih lama karena menuntut ketelitian yang lebih ekstra. Selain itu, penggunaan material buku yang lebih berkualitas
juga membuat buku ini lebih mahal Dzuanda 2009. Pop Up Book
memiliki berbagai manfaat yang sangat berguna yaitu dapat digunakan sebagai media untuk menanamkan kecintaan
terhadap membaca. Dibandingkan dengan buku biasa, pop up book dapat membuat siswa berinteraksi dengan materi yang disampaikan dalam buku.
4. Pop Up Book dalam pembelajaran biologi
Pop Up Book merupakan salah satu media yang dapat berbentuk
tiga atau dua dimensi yang belum banyak dipakai guru dalam pembelajaran biologi. Alasan utama mengapa pop up book belum banyak
digunakan dalam pembelajaran adalah adanya kesulitan dalam pengadaan pop up book
selama pembelajaran. Guru mengalami kesulitan, karena dalam pengerjaanya membutuhkan waktu yang cenderung lebih lama
karena menuntut ketelitian yang lebih ekstra.
Penerapan pop up book dalam pembelajaran biologi banyak memberikan pengaruh positif bagi siswa karena media pembelajaran ini
bersifat konkret daripada media pembelajaran yang hanya bersifat verbal. Dengan media ini, siswa mendapatkan gambaran yang lebih jelas
mengenai materi yang sedang dipelajari. Penggunaan media tiga dimensi mempermudah siswa dalam
mempelajari suatu materi karena dengan media tersebut siswa dapat melihat replika dari suatu proses yang abstrak. Moedjiono 1992
mengatakan bahwa media pembelajaran tiga dimensi memiliki kelebihan- kelebihan : memberikan pengalaman secara langsung, penyajian secara
kongkret dan menghindari verbalisme, dapat menunjukkan obyek secara utuh baik konstruksi maupun cara kerjanya, dapat memperlihatkan struktur
organisasi secara jelas, dapat menunjukkan alur susatu proses secara jelas.
5. Materi Virus
Materi Virus merupakan materi tingkat SMA yang diberikan kepada siswa kelas X pada semester 1 dengan standar kompetensi Virus,
ciri, dan peranannya dalam kehidupan dan kompetensi dasar 3.3 Menerapkan pemahaman tentang virus berkaitan tentang ciri, replikasi,
dan peran virus dalam aspek kesehatan masyarakat. 4.3 Menyajikan data tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan dalam
bentuk modelcharta. Pada materi ini dibahas ciri-ciri, struktur, dan jenis- jenis virus, cara hidup virus, fase litik dan lisogenik, gangguan dan
kelainan akibat virus, pencegahan dan pertahanan tubuh terhadap virus, dan peranan virus menguntungkan dan merugikan.
Materi Virus adalah salah satu materi yang dianggap sulit sehingga siswa perlu memotivasi untuk belajar lebih giat dalam
mempelajarinya. Upaya yang dilakukan yaitu membuat fasilitas belajar yang menyenangkan dengan Pop-Up Book sehingga proses belajar
menjadi lebih ringan namun tetap berkualitas.
Sajian materi Virus perlu dibuat lebih menarik agar siswa memiliki memori yang kuat untuk dapat mengingat kembali apa yang telah
dibacanya mengingat bahwa materi Virus termasuk materi yang abstrak. Siswa dapat dengan mudah memahami materi apabila materi di
ilustrasikan oleh gambar tiga atau dua dimensi dalam Pop-Up Book. Paparan materi dengan bahasa yang lugas, komunikatif, dan sederhana
juga dapat meringankan siswa dalam memahami materi hal tersebut dikemas dalam sebuah buku yang diwujudkan dengan adanya efek tiga
atau dua dimensi ketika halamannya dibuka sehingga siswa tidak hanya membayangkan namun benar-benar melihat Virus yang digambar dalam
bentuk 3 atau dua dimensi sehingga terlihat lebih nyata. Berdasarkan potensi tersebut, materi Virus cocok disajkan dalam bentuk Pop-Up Book.
6. Pembelajaran biologi dan hasil belajar biologi