Pengembangan media pembelajaran konvensional Pop up Book materi pokok daur hidup untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1

(1)

i

SD NEGERI KALASAN 1

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Maria Rikaria Andung NIM. 131134263

RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI (PPGT) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2017


(2)

(3)

(4)

iv

Kupersembahkan karya ini untuk:

1. Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan tuntutan-Nya, penulis bisa

menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Albert Gregorius Andung dan mama Edelgundis Veneranda yang

telah memberi dukungan dan kasih sayang.

3. Kakak dan adikku tercinta Sirila Helmi Cebith dan Anton Juneri Andung

yang telah memberi semangat dan dukungan.

4. Keluarga besarku yang telah memberi dukungan dalam menyelesaikan

skripsi.

5. Marianus Suciatno Daba yang telah memberi semangat dan setia

mendampingi dikala stres melanda.

6. Sahabat-sahabat terbaik nder Cekost, ndu Rosalinda, ndu Noik, ndu

Matilda, nder Klandus, ndu Rusilia dan ndu Lili_ed untuk semua dukungan

dan semangatnya selama kuliah.

7. Teman-teman PPGT-PGSD angkatan 2013 yang selalu ada dan setia

berjuang bersama.


(5)

v


(6)

vi

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 17 Februari 2017

Maria Rikaria Andung


(7)

vii

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Maria Rikaria Andung

Nomor Mahasiswa : 131134263

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Pengembangan Media Pembelajaran Konvensional Pop Up Book pada Materi Daur Hidup untuk Siswa Kelas IV SD Negeri Kalasan 1

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 17 Februari 2017

Yang menyatakan


(8)

viii

PADA MATERI DAUR HIDUP UNTUK SISWA KELAS IV SD NEGERI KALASAN 1 Maria Rikaria Andung

2017

Berdasarkan hasil wawancara di SD Negeri Kalasan 1 peneliti menemukan masalah yaitu sulitnya murid dalam memahami serta kesulitan guru dalam membuat media materi daur hidup. Dari hasil wawancara inilah peneliti tertarik untuk mengembangkan media yang sesuai untuk materi daur hidup yakni media konvensional pop up book. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan prosedur pengembangan dan mengetahui kualitas media pembelajaran konvensional pop up book dalam materi daur hidup tema peduli terhadap makhluk hidup subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan atau R&D (Research and Development). Prosedur penelitian pengembangan ini menggunakan prosedur pengembangan yang dikemukakan Borg and Gall yang mencakup lima langkah yakni: 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) deain produk, 4) validasi desain, 5) revisi desain yang kemudian menjadi produk akhir yang berupa media pembelajaran konvensional pop up book. Teknik analisis data yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan dan kuesioner. Daftar pertanyaan digunakan untuk menganalisis kebutuhan pada guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1. Kuesioner digunakan untuk kegiatan validasi media kepada dua pakar media pembelajaran konvensional dan dua guru kelas IV sekolah dasar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran konvensional pop up book pada materi daur hidup untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan layak digunakan dalam pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan 1) hasil Validasi pakar “PP” media pembelajaran konvensional pop up book yang mendapat predikat “sangat baik” dengan perolehan skor “4.62”, 2) hasil validasi pakar “GK” media pembelajaran konvensional pop up book mendapat predikat “sangat baik” dengan skor “4.75, 3) hasil validasi guru kelas IV “CD” media pembelajaran konvensional pop up book mendapat predikat “baik” dengan skor “3.50”, 4) hasil validasi guru kelas IV “MG” media pembelajaran konvensional pop up book mendapat predikat “sangat baik”. Rata-rata yang diperoleh dari keempat validator tersebut adalah “4.40” dan mendapat predikat “ sangat baik. Dengan demikian, media pembelajaran konvensional pop up book yang dikembangkan sudah layak digunakan sebagai media dalam proses pembelajaran,


(9)

ix

FOURTH GRADE STUDENT AT KALASAN 1 ELEMENTARY SCHOOL

Based on result of interview at Kalasan I elementary school. Researcher find that the problem on that school are student difficult to understand the subject and teacher difficult to make media for „daur hidup subject‟. Based on this problem, researcher interested to development media which appropriate whith „daur hidup‟ subject. The media is pop up book. The purpose of this research are to describe procedure of the develompment and to know the quality of pop up book media on subject „daur hidup‟, theme „peduli terhadap makhluk hidup‟ subtheme „keberagaman makhluk hidup di lingkunganku‟ for fourth grade elementary school.

This research is the development of R&D (Research and Development) the procedure of this research is based on Borg and Gsll theory. There are five steps of this research such as: 1) analysis requirements, 2) data collection, 3) product design 4) product validation 5) revision product which will produce the final product is pop up book media. This research use two analysis technique data that is quantitative and qualitative. The subject of this research is fourth grade student of Kalasan I elementary school. Instrument that use in this research are questions list and questionnaire. Quetions list used to analysis requirements. Questionnaire used to be validation instruments of two teachers of fourth grade elementary school and two expert of pop up book media.

Based on research result, pop up book media on „daur hidup‟ subject for fourth grade elementary school student suitable to use on learning. This statement can proved by 1) Validation result of expert “PP” pop up book included in “very good” category with an average “4.62”, 2) Validation result of expert “GK” pop up book included in “very good” category with an average “ 4.75”, 3) Validation result of fourth grade elementary teacher “CD” pop up book included in “good” category with an average “3.50”, 4) Validation result of fourth grade elementary teacher “MG” pop up book included in “very good” category with an average “4.75”. From four validator pop up book media obtain “4.40” score with “very good” category. Based on this data pop up book media suitable for being using as media on learning.


(10)

x

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan berkat serta rahmat-Nya, peneliti mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran konvensional pop up book pada materi daur hidup untuk Siswa Kelas IV SD Negeri Kalasan I dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti banyak mendapat bantuan, dukungan, motivasi, dan bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD.

3. Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku Koordinator Pelaksana Program PPGT Universitas Sanata Dharma.

4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan memberi dukungan, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd., selaku validator ahli media pembelajaran konvensional. 6. Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku validator ahli media pembelajaran konvensional. 7. Sarjono, S.Pd.,SD., selaku Kepala SD Negeri Kalasan 1 yang telah memberi ijin dan

bantuan kepada peneliti selama melakukan penelitian di SD Negeri Kalasan 1.

8. Sri Rejeki, S.Pd., selaku guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1 yang telah bersedia menjadi narasumber dalam wawancara untuk analisis kebutuhan.

9. Khatarina Supatminingsih, S.Pd yang telah memberikan ijin dan bantuan kepada peneliti dalam melakukan validasi di SDKE Mangunan.

10.Calcilea Deny K., S.Pd yang telah bersedia menjadi validator media pembelajaran konvensional.

11.M. Gita S.P., S.Pd. yang telah bersedia menjadi validator media pembelajaran konvensional.


(11)

xi skripsi ini.

13.Kakak dan adik tercinta, Sirila Helmi Cebith dan Anton Juneri Andung yang dengan caranya memberi semangat bagi peneliti, juga keluarga besar tercinta untuk dukungannya.

14.Teman-teman seperjuangan PPGT-PGSD angkatan 2013 yang telah berjuang bersama dan memberi semangat.

15.Pihak lain yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu, terima kasih untuk dukungan dan bantuannya kepada peneliti, sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan dari para pembaca. Akhir kata, selamat membaca semoga bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, 17 Februari 2017 Peneliti


(12)

xii

HALAMAN JUDUL .. ...i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING . ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ...ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR BAGAN ...xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Batasan Istilah ... 6

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

A. Kajian Pustaka ... 9

1. Kurikulum 2013 ... 9

a. Pengertian Kurikulum 2013 ... 9

b. Ciri-ciri Kurikulum 2013 ... 9


(13)

xiii

b. Pengertian Media Pembelajaran ... 16

c. Media Pembelajaran Konvensional ... 24

3. Media Pembelajaran Konvensional pop up book ... 25

4. Karakteristik Siswa Kelas IV ... 26

a. Perkembangan Kognitif ... 27

b. Perkembangan Komunikasi dan Bahasa... 27

c. Perkembangan Personel, Emosional. dan Sosial ... 27

d. Perkembangan Moral dan Spiritual ... 28

5. Materi Pokok ... 28

a.Tema ... 28

b.Subtema ... 28

c.Pembelajaran ... 29

d.Materi Pokok ... 29

B. Penelitian yang Relevan ... 29

C. Kerangka Berpikir ... 34

D. Pertanyaan Penelitian ... 37

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

A. Jenis Penelitian ... 38

B. Prosedur Pengembangan ... 43

C. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 48

D. Teknik Pengumpulan Data ... 49

E. Validasi Ahli Media Pembelajaran Konvensional ... 50

F. Instrumen Penelitian ... 51

G. Teknik Analisis Data ... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58

A. Hasil Penelitian ... 58

1. Analisis Kebutuhan ... 58

2. Deskripsi Produk Awal ... 62

3. Data Hasil Validasi Pakar Media Pembelajaran Konvensional dan Revisi Produk ... 64

4. Data Hasil Validasi Guru SD Kelas IV dan Revisi Produk ... 65


(14)

xiv

BAB V PENUTUP ... 75

A. Kesimpulan ... 75

B. Keterbatasan Pengembangan ... 76

C. Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 79

LAMPIRAN ... 81


(15)

xv

Tabel 2.1 Kegiatan belajar berdasarkan pendekatan saintifik ... 12

Tabel 3.1 Kisi-kisi wawancara analisis kebutuhan ... 45

Tabel 3.2 Jadwal pelaksanaan penelitian ... 48

Tabel 3.3 Tabel kisi-kisi wawancara analisis kebutuhan ... 49

Tabel 3.4 Panduan wawancara survey kebutuhan di SD ... 51

Tabel 3.5 Kisi-kisi kuesioner validasi ... 53

Tabel 3.6 Konversi nilai skala lima ... 55

Tabel 3.7 Interval dan kategori ... 57

Tabel 4.1 Saran pakar media pembelajaran konvensional dan revisi ... 65


(16)

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Literatur Map Hail Penelitian Relevan ... 33 Bagan 2.2 Kerangka Berpikir ... 35 Bagan 3.1 Langkah-langkah Penggunaan Metode R & D ... 39 Bagan 3.2 Langkah-langkah Pengembangan Media


(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Media pop up book ... 26

Gambar 4.1 Pop up daur hidup kupu-kupu ... 71

Gambar 4.2 Pop up daur hidup belalang ... 72

Gambar 4.3 Pop up daur hidup ayam ... 72


(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian ... 81

Lampiran 2. Surat Keterangan Penelitian ... 86

Lampiran 3. Surat Izin Validasi ... 87

Lampiran 4. Rangkuman Wawancara Analisis Kebutuhan ... 89

Lampiran 5. Data Mentah Hasil Validasi Pakar Media Pembelajaran Konvensional Pop Up Book ... 92


(19)

9 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hidup (Mudyahardjo, 2006:3). Pendidikan dapat dilakukan dimana saja, dalam lingkungan apa saja, pendidikan tidak membatasi orang, lingkungan dan lain-lain karena pendidikan dapat dilakukan siapa saja, kapan saja, dan dimana saja maka dari itu pendidikan dikatakan bagian dari kehidupan manusia. Anak-anak dalam sebuah keluarga akan selalu menerima pendidikan dari orang tuannya entah itu tata krama, cara berbicara maupun bersikap semua itu adalah pendidikan. Walaupun pada zaman sekarang ini, arti pendidikan identik dengan kegiatan yang dilakukan di sekolah. Benar jika orang beranggapan seperti itu, maka dikenallah pendidikan formal dan informal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang didapatkan seseorang melalui lembaga-lembaga formal seperti sekolah dan dilaksanakan secara berstruktur dan memiliki aturan-aturan tertentu, sedangkan pendidikan informal adalah pendidikan yang bisa dilakukan dimana saja dan tidak memiliki jenjang atau peraturan tertentu contohnya adalah pendidikan yang diberikan orang tua kepada anaknya. Tetapi pada penelitian ini peneliti hanya mengangkat tentang pendidikan formal yakni pendidikan di sekolah. Pendidikan di sekolah tidak terlepas dari peran seorang guru. Guru adalah pemeran utama dalam membentuk


(20)

pengetahuan dan karakter seorang siswa, guru pula yang mengelola keadaan di kelas agar kegiatan belajar dan mengajar bisa berjalan dengan lancar.

Sekarang ini, Indonesia sudah menerapkan kurikulum baru yakni kurikulum 2013. Pada taraf sekolah dasar kurikulum 2013 diterapkan dengan menggunakan pendekatan tematik, berbeda dengan kurikulum 2006 atau KTSP pelajaran di sekolah dasar dibuat tematik atau diintegrasikan atau dihubungkan dengan pelajaran lainnya. Tantangan bagi guru adalah bisa mengelola kelas dengan baik sehingga kegiatan belajar mengajar di kelas berjalan dengan lancar dan menyenangkan karena siswa sekarang mudah merasa bosan dan lelah dengan kegiatan belajar-mengajar, maka dari itu guru harus kreatif agar bisa membuat siswa merasa tertarik, senang dan betah saat mengikuti kegiatan belajar. Banyak pilihan yang diberikan kepada guru agar bisa mengatasi masalah ini salah satunya adalah penggunaan media belajar. Media belajar adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimaanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif (Munandhi, 2010:7-8). Dengan adanya media dapat membantu guru dalam menyampaikan materi kepada siswa. Selain itu media juga sangat berguna bagi siswa diantaranya adalah membuat siswa lebih tertarik dengan pelajaran, jika siswa merasa tertarik ia akan lebih betah dan cendrung aktif dalam kegiatan belajar.

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan pada tanggal 26 September 2016 terhadap guru kelas IV SD Kalasan I Ibu SR, guru mengemukakan bahwa guru masih susah menemukan media yang cocok untuk


(21)

materi daur hidup hewan pada kelas IV, siswa juga masih susah untuk membedakan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna. Saat bertanya bagaimana media yang baik untuk digunakan antara media berbasis ICT dan konvensional, guru lebih memilih untuk menggunakan media konvensional alasanya karena, media konvensional lebih mengaktifkan siswa kadang-kadang guru juga meminta siswa untuk mencari dan membawa media dari rumah sementara media ICT lebih mengaktifkan guru dibandingkan siswa.

Berdasarkan paparan di atas peneliti tertarik untuk mengembangkan media yang baik untuk materi daur hidup pada tema 3 peduli terhadap makhluk hidup, subtema 2 keberagaman makhluk hidup di lingkunganku pada kelas IV sekolah dasar, akhirnya peneliti menemukan media yang kurang lebih baik digunakan untuk materi daur hidup, yakni media pembelajaran konvensional pop up book. Diharapkan media pembelajaran konvensional pop up book ini dapat membantu guru dalam pembelajaran di kelas.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan keterangan yang telah peneliti bahas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana prosedur pengembangan media pembelajaran konvensional pop up book dalam materi daur hidup tema peduli terhadap makhluk hidup, subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar?


(22)

2. Bagaimana kualitas media pembelajaran konvensional pop up book dalam materi daur hidup tema peduli terhadap makhluk hidup, subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku untuk siswa kelas IV sekolah dasar?

C. Tujuan Pengembangan

Adapun tujuan dari penuliasan karya ilmiah ini adalah untuk :

1. Untuk mendeskripsikan prosedur pengembangkan media pembelajaran konvensional pop up book dalam materi daur hidup tema peduli terhadap makhluk hidup, subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

2. Untuk mengetahui kualitas media pembelajaran konvensional pop up book dalam materi daur hidup tema peduli terhadap makhluk hidup, subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

D. Manfaat Pengembangan

Penelitian ini dapat bermanfaat bagi beberapa pihak diantaranya adalah: 1. Bagi Peneliti

Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengalaman dan wawasan serta mengembangkan kreativitas dalam pengembangan media pembelajaran konvensional pop up book pada materi pokok daur hidup


(23)

tema peduli terhadap makhluk hidup, subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar, selain itu dapat membantu peneliti dalam mengembangkan kreativitas dan keterampilan diri.

2. Bagi Guru

Bagi Guru penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengalaman guru mengenai penggunaan media pembelajaran konvensional pop up book pada materi pokok daur hidup subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

3. Bagi Siswa

Siswa dapat memperoleh pembelajaran yang lebih bermakna dengan adanya penggunaan media konvensional pop up book pada materi pokok daur hidup tema peduli terhadap makhluk hidup, subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. 4. Bagi sekolah

Bagi Sekolah penelitian ini dapat dijadikan aset serta bahan bacaan terkait penggunaan media konvensional pop up book pada materi pokok daur hidup tema peduli terhadap makhluk hidup, subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku untuk siswa kelas IV sekolah dasar. sehingga bermanfaat untuk dijadikan salah satu media dalam pembelajaran di Sekolah Dasar.


(24)

5. Bagi Program Studi PGSD

Bagi Prodi PGSD dapat memperoleh bahan bacaan tambahan perpustakaan terkait dengan pengembangan media konvensional pop up book pada materi pokok daur hidup tema peduli terhadap makhluk hidup, subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku untuk siswa kelas IV sekolah dasar sehingga bermanfaat untuk dijadikan salah satu media dalam pembelajaran di Sekolah Dasar.

E. Batasan Istilah

Pada bagian ini peneliti akan memaparkan definisi-definisi dari pengembangan media pembelajaran konvensional pop up book pada materi pokok daur hidup subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

1. Pengembangan

Pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan. 2. Media pembelajaran

Media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang digunakan sebagai perantara dalam pembelajaran.

3. Media konvensional pop up book

Media pop up book adalah sebuah media yang dibuat dalam bentuk buku yang memiliki bagian yang dapat bergerak atau memiliki unsur tiga dimensi.Pop up Book dapat digunakan sebagai contoh untuk menjelaskan konsep-konsep yang sangat abstrak dan memerlukan objek yang konkret


(25)

pada beberapa mata pelajaran. Pop up Book mempunyai kemampuan untuk memperkuat kesan yang ingin disampaikan dalam sebuah narasi sehingga dapat lebih terasa. Tampilan visual yang lebih berdimensi membuat narasi semakin terasa nyata ditambah lagi dengan kejutan yang diberikan dalam setiap halamannya.

F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan

Media yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah media konvensional berupa pop up book. Berikut adalah spesifikasi media yang dikembangkan:

1. Album yang digunakan dalam pembuatan media pop up book berukuran 36x72cm.

2. Kertas yang digunakan adalah ivory 260 yang dibuat glossy dengan tujuan agar kertas tidak mudah sobek saat terkena air.

3. Gambar background berwarna hijau sesuai dengan materi pembelajaran dan tidak menutupi tulisan.

4. Kartun-kartun seperti daur hidup kupu (telur, ulat, kepompong, kupu-kupu, daur hidup belalang (telur, nimfa, belalang dewasa), daur hidup ayam (telur, anak ayam, ayam dewasa, dan daur hidup tumbuhan padi, kartun pohon, kartun bunga, kartun siput, kartun rumput, dan kartun burung elang.

5. Media pembelajaran konvensional pop up book berisi beberapa materi tentang daur hidup yang mengalami metamorfosis sempurna dan tidak sempurna lalu daur hidup yang tidak mengalami metamorfosis dan daur hidup tumbuhan.


(26)

6. Media pembelajaran konvensional pop up book juga dilengkapi dengan penjelasan materi di setiap pop up daur hidup makhluk hidup dan bahasa yang digunakan disusun sesuai dengan usia siswa kelas IV sekolah dasar sehingga mudah dipahami.

7. Media pembelajaran konvensional pop up book berisi 19 halaman yang terdiri dari halaman prakata, kata pengantar, daftar isi, daur hidup hewan, penjelasan daur hidup metamorfosis sempurna dan tidak sempurna dan hewan yang tidak mengalami metamorfosis, siklus daur hidup kupu-kupu, siklus daur hidup belalang, siklus daur hidup ayam, siklus daur hidup padi, pop up daur hidup kupu-kupu, pop up daur hidup belalang, pop up daur hidup ayam, pop up daur hidup padi, dan daftar pustaka.


(27)

9 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka 1. Kurikulum 2013

a. Pengertian kurikulum 2013

Kebijakan Kurikulum 2013 merupakan usaha pemantapan pelaksanaan Sistem Pendidikan Nasional yang salah satu kebijakannya berbunyi untuk penyempurnaan kurikulum pendidikan dasar dan menengah serta pembelajaran (Yani, 2014:xii). Nuh (dalam Kusinah, 2014:22) mengatakan bahwa Kurikulum 2013 ini lebih ditekankan pada kompetensi dengan pemikiran kompetensi berbasis sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa kurikulum 2013 adalah usaha dalam memantapkan sistem pendidikan nasional dan lebih menekankan pada kompetensi dengan pemikiran berbasis sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

b. Ciri-ciri kurikulum 2013

Nuh (dalam Kusinah, 2014:22) menyatakan ciri-ciri kurikulum 2013 yang paling mendasar adalah:

1. Menurut kemampuan guru dalam berpengetahuan dan mencari tahu pengetahuan sebanyak-banyaknya karena


(28)

siswa aman sekarang telah mudah mencari informasi dengan bebas melalui perkembangan teknologi dan informasi. 2. Siswa lebih didorong untuk memiliki tanggung jawab

kepada lingkungan, kemampuan interpersonal, antarpersonal, maupun memiliki kemampuan berpikir kritis. 3. Memiliki tujuan agar terbentuknya generasi produktif,

kreatif, inovatif, dan efektif.

4. Khusus untuk tingkat SD, pendekatan tematik integratif member kesempatan siswa untuk mengenal dan memahami suatu tema dalam berbagai mata pelajaran.

5. Pelajaran IPA dan IPS diajarkan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.

c. Pendekatan saintifik

Yani (2013: 121) menyatakan bahwa pendekatan saintifik pada dasarnya memberi pengalaman kepada peserta didik untuk memperoleh pengetahuan berdasarkan metode ilmiah secara mandiri. Dalam buku tersebut juga tertulis bahwa secara konseptual, pendekatan ini dianggap lebih unggul daripada konsep EEK (Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi) karena pendekatan ini mendorong peserta didik untuk aktif mengamati, menanya, mencari data, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan hasil temuannya kepada teman lainnya.


(29)

Dalam pendekatan saintifik, istilah 5M (mengamati, menanya, mengeksperimen, mengasosiasi, mengkomunikasikan) seringkali muncul terutama dalam Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Berikut ini adalah 5M beserta tabel kegiatan pembelajaran (Yani, 2013:125):

1. Mengamati yaitu kegiatan yang dilakukan peserta didik untuk memperoleh dunia nyata melalui kelima inderanya.

2. Menanya yaitu kegiatan peserta didik untuk menyatakan secara eksplisit dan rasional apa yang ingin diketahuinya baik yang berkenaan dengan suatu objek, peristiwa, dan suatu proses tertentu.

3. Mengeksperimen yaitu kegiatan mengumpulkan data melalui observasi, membaca buku, wawancara atau uji coba laboratorium.

4. Mengasosiasi yaitu kegiatan peserta didik untuk mengkritisi, menilai membandingkan, interpretasi data atau mengajukan pendapatnya berdasarkan data hasil penelitian.

5. Mengkomunikasikan yaitu kegiatan peserta didik untuk menyampaikan hasil temuannya di depan orang lain.


(30)

TABEL 2.1 Kegiatan Belajar Berdasarkan Pendekatan Saintifik LANGKAH

PEMBELAJARAN

KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG

DIKEMBANGKAN

Mengamati - Membaca, mendengar,

menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat)

Melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.

Menanya - Mengajukan pertanyaan

tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk medapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (mulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)

Mengembangkan

kreativitas, rasa ingin tahu,kemampuan

merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Mengumpulkan informasi/eksperimen

- Melakukan eksperimen

- Membaca sumnber lain selain buku teks

- Mengamati

objek/kejadian/aktivitas - Wawancara dengan

narasumber

Mengembangkan sikap jujur, teliti, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,

menerapkan kemampuan mengumpulkan

informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,

mengembangkan

kebiasaan belajar dan belajar sepanajang hayat.

Mengasosiasikan/men golah informasi

- Mengolah informasi

yang sudah

dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan

mengumpulkan/eksperi men maupun hasil dari kegiatan mengamati. - Pengolahan informasi

yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman

sampai kepada

pengolahan informasi

Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan

menerapkan prosedur

dan kemampuan

berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.


(31)

yang besifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.

Mengkomunikasikan - Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis atau media lainnya.

Mengembangkan sikap jujur, teliti,toleransi, kemampuan berpikir sistemastis,

mengungkapkan

pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan

kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

Pendekatan saintifik seringkali disertakan dengan istilah 5M yakni mengamati dimana siswa dapat diminta untuk membaca, mendengarkan atau melihat tujuannya agar melatih kesungguhan maupun ketelitian mencari informasi. Menanya, siswa diminta untuk mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang telah mereka amati dengan tujuannya untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, dan kemampuan merumuskan pertanyaan. Mengumpulkan informasi, siswa diminta untuk melakukan eksperimen dengan tujuan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, sopan dan menghargai pendapat irang lain. Mengasosiasikan informasi, siswa diminta untuk mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dengan tujuan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan. Mengkomunikasikan, siswa diminta untuk menyampaikan hasil


(32)

pengamatan serta kesimpulan baik dalam bentuk lisan maupun tertulis dengan tujuan mengembangkan sikap jujur, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat jelas dan mengembangkan kemampuan berbahasa dengan baik dan benar.

2. Media Pembelajaran konvensional a. Pembelajaran

1) Pengertian Pembelajaran

KBBI edisi keempat (2008:23) menyatakan bahwa pembelajaran adalahproses, cara, perubuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Kustandi (2011:5) menyatakan pembelajaran merupakan suatu usaha sadar guru atau pengajar untuk membantu siswa atau anak didiknya, agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Supriade dan Darmawan (2012: 5) Pembelajaran adalah suatu proses kegiatan yang didalam kegiatannya terdapat kegiatan belajar mengajar dengan hadirnya orang yang belajar dan pembimbing bagi orang yang belajar tersebut. Pembelajaran tidak sekedar memberikan pengetahuan, teori-teori, konsep-konsep, akan tetapi lebih dari itu.

Berdasarkan paparan di atas pembelajaran adalah kegiatan atau proses yang dilakukan secara sadar dimana terdapat orang yang belajar atau siswa dan dan pembimbing bagi orang yang belajar atau pengajar dengan tidak sekedar memberikan pengetahuan, teori-teori, konsep-konsep tetapi lebih dari itu.


(33)

2) Tujuan Pembelajaran

Kustandi (2011:6) menyatakan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bertujuan, tujuan belajar pada siswa adalah mencapai perkembangan optimal, yang meliputi aspek kognitif, efektif, dan psikomotorik. Dengan demikian tujuan dari sebuah pembelajaran adalah agar siswa mencapai tujuan yang sama itu. Untuk mencapai tujuan yang sama itu, siswa melakukan kegiatan belajar sedangkan guru melakukan kegiatan pembelajaran. Kedua kegiatan tersebut harus saling melengkapi sehingga dapat mencapai tujuan yang sama.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan tujuan dari pembelajaran adalah untuk mencapai tiga aspek yaitu kognitif, afektif, psikomotorik. Agar tercapainya tiga aspek tersebut maka guru harus melakukan kegiatan pembelajaran dan siswa melakukan kegiatan belajar.

3) Ciri- ciri Pembelajaran

Kustandi (2011:6) menyatakan ciri-ciri pembelajaran sebagai berikut:

a. Pada proses pembelajaran guru harus menganggap siswa sebagai individu yang mempunyai unsur-unsur dinamis yang dapat berkembang bila disediakan kondisi yang menunjang.

b. Pembelajaran lebih menekankan pada aktivitas siswa, karena yang belajar adalah siswa, bukan guru.


(34)

d. Pembelajaran bukan kegiatan incidental tanpa persiapan.

e. Pembelajaran merupakan pemberian bantuan yang memungkinkan siswa dapat belajar.

Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri pembelajaran adalah upaya sadar dan sengaja dari guru maupun siswa dan bukan kegiatan tanpa persiapan. Pembelajaran adalah kegiatan yang menekan pada siswa bukan guru karena pembelajaran merupakan pemberian bantuan yang memungkinkan dimaksudkan sebagai pemberi bantuan yang memungkinkan siswa dapat belajar. b. Media Pembelajaran

1) Pengertian

Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Banyak banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi Teknologi dan komunikasi pendidikan (Association of Education and Communication Technologi/AECT) di Amerika membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi (dalam Sadiman 2012: 6). Gagne (dalam Sadiman, 2012:6) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa dan dapat merangsangnya untuk belajar.


(35)

Sadiman (2012:16) secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:

a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka)

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya:

1. Objek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film atau gambar.

2. Objek yang kecil, dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, atau gambar.

3. Gerak yang terlalu lamban atau terlau cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau high speed photography. 4. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa

ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal.

5. Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain. 6. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi,

iklim, dan lain-lain) dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar dan lain-lain.


(36)

c. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap positif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk:

1. Menimbulkan kegairahan belajar.

2. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan.

3. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan dan minatnya.

d. Dengan sifat yang unik pada setiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam:

1. Memberikan perangsang yang sama 2. Mempersamakan pengalaman 3. Menimbulkan persepsi yang sama 3) Jenis – jenis media pembelajaran


(37)

Kustandi (2011: 45-52) mengklasifikasi media berdasarkan tujuan dan maksud pengelompokannya. Oleh karena itu, jenis-jenis media pembelajaran akan dijelaskana sebagai berikut:

a. Gambar atau foto

Gambar atau foto berfungsi untuk menyampaikan pesan melalui gambar yang menyangkut indera penglihatan. Pesan yang disampaiakan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi verbal. Simbol-simbol tersebut perlu dipahami dengan benar agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain itu, memdia gambar dan foto bertujuan untuk menarik perhatian, memperjelas materi, mengilustrasikan fakta atau informasi yang mungkin akan cepat jika diilustrasikan dengan gambar.

b. Diagram

Diagram merupakan gambar sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol. Diagram menggambarkan struktur dari objeknya secara garis besar, menunjukkan hubungan yang ada antar komponen. Diagram juga diartikan sebagai lambang-lambang tertentu yang dapat digunakan untuk menjelaskan sarana, prosedur serta kegiatan yang biasa dilaksanakan dalam suatu sistem.

c. Bagan (Chart)

Media bagan berfungsi untuk menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis


(38)

atau lisan. Media bagan berupa ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi. Bagan berisi tentang gambar-gambar, keterangan-keterangan, daftar-daftar dan sebagainya dan digunakan untuk memperagakan pokok-pokok isi bagian secara jelas dan sederhana. d. Grafik

Grafik merupakan gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar, seringkali digunakan simbol-simbol verbal untuk melengkapinya. Grafik berupa suatu bentuk penyajian visual yang dipakai untuk membandingkan perbedaan jumlah dari data pada saat-saat yang berbeda-beda.

e. Papan Tulis

Papan tulis dan whiteboard dipakai untuk penyajian tulisan-tulisan atau sket-sket gambar dengan menggunakan kapur atau spidol untuk whiteboard baik yang berwarna maupun tidak berwarna. Maksud dari warna tersebut adalah agar tulisan lebih jelas, menarik, dan dapat berkesan bagi siswa.

f. Bangun Ruang

Bangun ruang sering diidentik dengan matematika yang mempunyai isi atau pun volume. Bangun ruang terdiri dari sisi, rusuk, titik sudut.

Dalam penelitian ini peneliti akan mengembangkan media gambar atau foto yaitu media pembelajaran konvensional pop up book. Media pembelajaran konvensional pop up book ini terdiri dari


(39)

gambar-gambar yang berkaitan dengan materi pembelajaran daur hidup.

4) Kriteria pemilihan media

Arsyad (2010: 72-76) mengemukakan bahwa dari segi teori belajar, pemilihan dan penggunaan media perlu mempertimbangkan dari berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis. Oleh karena itu, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Motivasi

Dalam hal ini, pemilihan media pembelajaran harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan untuk belajar dari pihak siswa sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan latihan. Pengalaman yang akan dialami siswa harus relevan dan bermakna bagi dirinya. Oleh karena itu, perlu untuk melahirkan minat itu dengan perlakuan yang memotivasi dari informasi yang terkandung dalam media pembelajaran itu.

b. Perbedaan individual

Siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang berbeda-beda. Faktor-faktor seperti kemampuan intelegensia, tingkat pendidikan, kepribadian, dan gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan kesiapan siswa untuk belajar. Tingkat kecepatan penyajian informasi melalui media harus berdasarkan kepada tingkat pemahaman.


(40)

c. Tujuan pembelajaran

Penyampaian tujuan penggunaan media pembelajaran dapat membantu siswa berhasil dalam pembelajaran. Selain itu, perumusan tujuan pembelajaran yang akan dicapai juga dapat membantu perancang dan penulis materi pelajaran. Tujuan ini akan menentukan bagian isi yang mana yang harus mendapatkan perhatian pokok dalam media pembelajaran.

d. Organisasi isi.

Pembelajaran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau keterampilan fisik yang akan dipelajari diatur dan diorganisasikan ke dalam urut-urutan yang bermakna. Siswa akan memahami dan mengingat lebih lama materi pelajaran yang secara logis disusun dan diurut-urutkan secara teratur. Selain itu, tingkatan materi yang akan disajikan ditetapkan berdasarkan kompleksitas dan tingkat kesulitan isi materi. Melalui cara ini, siswa dapat dibantu untuk secara lebih baik mensintesis dan memadukan pengetahuan yang akan dipelajari.

e. Persiapan sebelum belajar

Dalam hal ini, berkaitan dengan penguasaan siswa terkait dengan materi-materi dasar. Dengan kata lain, ketika merancang materi pelajaran perhatian harus ditujukan kepada sifat dan tingkat persiapan siswa.


(41)

Media pembelajaran adalah cara yang sangat baik untuk menghasilkan respon emosional, seperti takut, cemas, empati, cinta kasih, dan kesenangan.

g. Partisipasi

Berkaitan dengan partisipasi, siswa harus menginternalisasi informasi dan tidak hanya mendengarkan informasi yang diberikannya. Partisipasi berkaitan dengan kegiatan fisik atau mental dalam penyajian materi pelajaran dengan tujuan agar siswa lebih memahami dan mengingat materi pelajaran tersebut.

h. Umpan balik

Umpan balik berkaitan dengan informasi kemajuan belajar siswa baik hasil belajar, pekerjaan yang baik atau kebutuhan untuk perbaikan pada sisi tertentu dengan tujuan untuk memberikan sumbangan terhadap motivasi belajar yang berkelanjutan.

i. Penguatan (reinforcement)

Penguatan bersifat dorongan belajar agar siswa terus belajar. Pembelajaran yang didorong oleh keberhasilan sangat bermanfaat agar siswa dapat membangun kepercayaan dirinya dan secara positif mempengaruhi perilaku di masa yang akan datang.

j. Latihan dan pengulangan

Latihan dan pengulangan sangat diperlukan dengan tujuan agar pengetahuan atau keterampilan dapat menjadi bagian


(42)

kompetensi atau kecakapan intelektual seseorang dan dapat tinggal dalam ingatan jangka panjang.

k. Penerapan

Tujuan dari proses belajar adalah meningkatkan kemampuan seseorang untuk menerapkan atau mentransfer hasil belajar pada masalah atau situasi baru. Tanpa adanya penerapan terhadap hasil belajar, pemahaman belum dikatakan dikuasai meskipun pernah dibantu untuk mengenali atau menemukan generalisasi (konsep, prinsip, kaidah).

c. Media Pembelajaran Konvensional

Media pembelajaran itu sendiri terbagi ke dalam dua jenis yakni media pembelajaran konvensional dan media pembelajaran ICT. Media pembelajaran konvensional itu sendiri merupakan media pembelajaran yang dalam pengoperasiannya tidak menggunakan program atau aplikasi tertentu berbeda dengan media ICT. Dalam hal ini, media pembelajaran konvensional itu sendiri merupakan media pembelajaran yang tidak menggunakan program komputer dalam penggunaanya. Media pembelajaran yang termasuk dalam media konvensional adalah gambar yang dicetak dan benda-benda konkret yang dalam penggunaanya dapat disentuh dan digunakan langsung oleh pendidik dan siswa.


(43)

Dzuanda (2009:2) menyatakan media pop up adalah sebuah media yang dibuat dalam bentuk buku yang memiliki bagian yang dapat bergerak atau memiliki unsur tiga dimensi. Jadi, kesimpulan yang dapat ditarik oleh peneliti tentang media pop up adalah media berbentuk buku yang akan memunculkan gambar bergerak membentuk suatu obyek ketika halamannya dibuka.

Pada pengembangan media pembelajaran ini, peneliti mengembangkan media pop up book untuk materi daur hidup pada kelas IV sekolah dasar. Media pembelajaran konvensional pop up book ini berisi paparan materi tentang daur hidup makhluk hidup seperti kupu-kupu, belalang, ayam dan tumbuhan padi. Media pembelajaran pop up book ini juga memiliki gambar pop up untuk keempat makhluk hidup tersebut. Selain itu juga dilengkapi dengan penjelasan di setiap pop up dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami siswa.


(44)

Gambar 2.1 Media Pembelajaran Konvensional pop up book

4. Karakteristik siswa kelas IV

Siswa kelas IV sekolah dasar memiliki rentang usia berkisar 10 hingga 11 tahun. Meggit (2012: 163) menyatakan bahwa perkembangan anak pada rentang usia 10 hingga 11 tahun adalah sebagai berikut:


(45)

1) Mengembangkan nalar spasial, yaitu kemampuan memahami serta menarik kesimpulan, dengan menggunakan tanda-tanda yang menyampaikan informasi;

2) Mulai memahami motif di balik tindakan seseorang;

3) Dapat berkonsentrasi lebih lama dalam mengerjakan sesuatu; 4) Mulai merancang strategi memori;

5) Kemungkinan akan timbul rasa penasaran terhadap obat-obatan, alkohol, dan rokok;

6) Akan mengembangkan bakat-bakat tertentu. Menunjukkan keterampilan tertentu dalam menulis, matematika, musik, atau seni. b. Perkembangan Komunikasi dan Bahasa

1) Dapat menulis esai yang panjang.

2) Menulis cerita yang menunjukkan imajinasi, kemampuan tata bahasanya meningkat.

c. Perkembangan Personel, Emosional, dan Sosial

1) Jauh lebih mampu mengekspresikan atau menahan emosi.

2) Dapat mulai mengalami perubahan emosi yang tiba-tiba dan dramatis karena pubertas (terutama bagi anak perempuan-yang mengalami masa pubertas lebih cepat dari anak laki-laki).

3) Cenderung menjadi sensitive terhadap kritikan.

4) Lebih memilih untuk menghabiskan waktu bersama teman-temannya; berteman dengan teman-teman bergender sama dan hati-hati terhadap lawan jenis.


(46)

5) Menyerah pada tekanan dari teman-teman sebaya; mulai memiliki keinginan untuk berbicara, berpakaian, dan bersikap seperti teman-temannya.

d. Perkembangan Moral dan Spiritual

1) Banyak bertanya dan mulai mempelajari bahwa mereka bertanggung jawab terhadap tindakan, keputusan dan konsekuensi mereka sendiri.

2) Mengerti bahwa beberapa peraturan sebenarnya dapat diubah melalui negosiasi dan bahwa peraturan tidak selalu berlaku oleh otoritas eksternal.

3) Mulai mengalami konflik antara nilai-nilai yang diajarkan orang tua, serta nilai-nilai yang dipegang teman-teman sebaya.

5. Materi Pokok a. Tema

Materi yang diangkat oleh peneliti terdapat dalam tema 3 yakni, Peduli terhadap lingkungan hidup.

b. Subtema

karena materi pokok dari penelitian ini adalah daur hidup beberapa jenis makhluk hidup, peneliti menemukan bahwa materi tersebut ada pada subtema dua yakni keberagaman makhluk hidup di lingkunganku.


(47)

pembelajaran dari materi yang diangkat oleh peneliti adalah pembelajaran pertama yakni mengena daur hidup manusia, hewan dan tumbuhan yang juga dilanjutkan pada pembelajaran lima.

d. Materi Pokok

Materi pokok dalam penelitian ini adalah daur hidup beberapa jenis makhluk hidup.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian pengembangan media pembelajaran konvensional yang mengacu kurikulum 2013 merupakan sesuatu hal yang baru pertama kali dilakukan oleh peneliti maka dari itu, peneliti mencoba menggunakan sumber lain yang hampir sama dengan penelitian yang sedang dikembangkan oleh peneliti.

Adapun penelitian lain yang relevan dengan pnelitian menulis sebagai berikut:

Pertama, Pengembangan Media Pop-Up Book Tema Peristiwa untuk kelas III SD Negeri Pakem I. Penelitian ini ditulis oleh Jatu (2015) dari Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan langkah-langkah pengembangan media pop up book dan mengetahui tingkat validitas media pop up book yang dikembangkan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III berjumlah 29 orang dengan rincian 3 siswa pada uji perorangan, 6 siswa


(48)

pada uji terbatas, dan 20 siswa pada uji pelaksanaan secara luas. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan (R&D). Beberapa hal dari tulisan ini yang memiliki kesamaan dengan tulisan penulis adalah: sama-sama menggunakan penelitian pengembangan (R&D), memiliki subjek yang sama yakni siswa sekolah dasar, mengembangkan media yang sama yakni media pop up. Selain itu, peneliti juga menemukan perbedaan dari tulisan ini dengan tulisan peneliti yakni peneliti menjadikan siswa kelas IV sekolah dasar sebagai subjek sedangkan peneliti ini menjadikan siswa kelas III sebagai subjek penelitian.

Kedua, Pengembangan Media Pop Up book untuk keterampilan menulis narasi siswa tunarungu kelas IV. Penelitian ini disusun oleh Safitri dan Suparkun dari pendidikan luar biasa FIP Unesa tahun 2014. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan dan menguji ketepatan prototipe media pop up book untuk menulis narasi pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas IV SDLB B untuk menunjang proses pembelajaran keterampilan menulis narasi yang mudah dan menyenangkan. Penelitian ini mengguanakan model pengembangan Sadiman dkk. Model pengembangan Sadiman dianggap cukup sistematis dan sesuai dengan pengembangan media Pop up Book karena dalam model tersebut menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti dalam menghasilkan produk. Selain itu, dalam model pengembangan Sadiman terdapat tahapan penelitian naskah. Penelitian naskah penggunaan Pop up Book dilakukan


(49)

sebelum kegiatan produksi. Kesamaan penelitian ini dengan penelitian peneliti adalah: Sama-sama menggunakan penelitian pengembangan atau R&D, mengembangkan media yang sama yakni media pop up. Perbedaan dari tulisan ini dengan tulisan peneliti adalah Subjek dari penelitian ini adalah siswa SDLB B sedangkan peneliti adalah siswa SD, penelitian ini mengkhususkan materi menulis narasi sementara peneliti mengkhususkan materi daur hidup makhluk hidup.

Ketiga, Pengembangan Media Pembelajaran Memahami Cerita Legenda dengan Buku Pop Up untuk siswa kelas VIII di Kabupaten Pati. Tulisan ini disusun oleh Nugraheni dari Universitas Negeri Semarang tahun 2015, jurusan bahasa dan sastra Jawa. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan analisis kebutuhan siswa dan guru terhadap pengembangan media pembelajaran memahami cerita legenda dengan buku Pop-Up untuk siswa SMP Kelas VIII, menyusun prototipe media pembelajaran memahami cerita legenda dengan buku Pop-Up untuk siswa SMP Kelas VIII, dan mengemukakan hasil uji validasi media pembelajaran memahami cerita legenda dengan buku Pop-Up cerita legenda untuk siswa SMP Kelas VIII. Peneliti menemukan ada beberapa persamaan tulisan ini dengan tulisan peneliti yakni: Sama-sama membahas tentang media pop up, menggunakan metode yang sama yakni Pengembangan atau RnD. Adapun perbedaan yang juga peneliti temukan antara tulisan ini dan tulisan peneliti yakni: materi yang dikhususkan pada penelitian ini adalah materi cerita legenda, sedangkan peneliti


(50)

mengkhususkan pada materi daur hidup makhluk hidup, Subjek dari tulisan ini adalah siswa kelas VIII sementara peneliti memilih subjek siswa kelas IV.

BAGAN 2.1 Bagan Literatur Map Hasil Penelitian Relevan Pengembangan Media pop

up book

Pop up book Menulis Narasi

Jatu, (2015) tentang Pengembangan Media Pop-Up Book Tema Peristiwa untuk Kelas III Negeri Pakem I

Safitri dan Suparkun (2014) tentang Pengembangan Media Pop Up book untuk keterampilan menulis narasi siswa tunarungu kelas IV

Media Pembelajaran Memahami Cerita Legenda dengan Buku Pop Up

Nugraheni, (2015) tentang

Pengembangan Media Pembelajaran Memahami Cerita Legenda dengan Buku Pop Up untuk siswa kelas VIII di Kabupaten Pati.

Pengembangan media pembelajaran konvensional pop up book materi pokok daur hidup untuk siswa kelas IV sekolah dasar. ( Andung, 2017)


(51)

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan penelitian yang relevan di atas maka peneliti menyusun kerangka pikir tentang media pembelajaran konvensional mengacu kurikulum 2013 pada subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku untuk siswa kelas IV sekolah dasar. Agar pembelajaran di kelas berlangsung secara efektif maka perlu adanya keterampilan guru dalam membuat atau menyediakan media saat pembelajaran berlangsung. Setelah menganalisis hasil dari wawancara yang dilakukan di sekolah, guru masih mengalami kesulitan dalam membuat media pembelajaran dengan demikian peneliti menemukan ide untuk mengembangkan media pembelajaran konvensional pop up book.

Saat ini sekolah menggunakan kurikulum 2013 dan menggunakan pendekatan saintifik dengan langkah-langkah pembelajaran yakni mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan. Pendekatan saintifik harus mencakupi tiga aspek yakni kognitif, afektif, dan psikomotorik. Untuk menunjang ketercapain ketiga aspek di atas maka guru dituntut memiliki keterampilan dalam membuat atau mengadakan dan menggunakan media.

Dalam prosedur pengembangan media ini ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan yakni identifikasi media maksudnya memperhatikan kesesuaian media dengan materi, mengumpulkan bahan pendukung yang sesuai dengan kebutuhan materi dan sasaran, media ini akan dibuat semenarik mungkin, setelah media dibuat, tidak langsung


(52)

digunakan sebaiknya dilakukan revisi dan siap digunakan. Berikut ini merupakan bagan kerangka berpikir.

Bagan 2.2 Bagan Kerangka Berpikir

Media Pembelajaran Konvensional 1. Pengertian Media Pembelajaran

konvensional

2. Pengertian media pembelajaran konvensional berupa pop up book.

Analisis kebutuhan

Guru memerlukan media pembelajaran konvensional yang mengacu kurikulum 2013

Spesifikasi produk yang dikembangkan 1. Komponen RPP secara lengkap. 2. Media Pembelajaran konvensional.

3. Media pembelajaran yang dibuat sesuai dengan pendekatan tematik.

4. Media pembelajaran yang dibuat menggunakan pendekatan saintifik

5. Media yang dikembangkan sesuai dengan prosedur secara lengkap 6. Media yang dikembangkan semenarik mungkin dan sesuai dengan


(53)

Untuk lebih memahami bagan bagan kerangka berpikir di atas, maka akan dijelaskan sebagai berikut:

1.Media pembelajaran konvensional

Media pembelajaran konvensional yang akan dikembangkan dalampenelitian ini adalah media pop up book. Penelitian ini akan menjelaskan pengertian mediapembelejaran konvensional dan media pembelajaran konvensional pop up book.

2.Analisis kebutuhan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan di sekolah guru masih sangat membutuhkan media konvensional untuk materi daur hidup yang berbasis kurikulum 2013.

3.Spesifikasi produk

Produk yang dihasilkan yaitu komponen RPP secara lengkap, media pembelajaran konvensional berupa pop up book, media pembelajaran yang dibuat sesuai dengan pendekatan saintifik, produk yang dikembangkan sesuai dengan prose3dur secara lengkap, media yang dikembangkan semenarik mungkin sesuai dengan perkembangan peserta didik. Tujuannya agar dapat membantu siswa dalam memahami materi sehingga dapat dengan mudah diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.


(54)

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan teori di atas, dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana langkah-langkah pengembangan media pembelajaran konvensional pop up book untuk materi pokok daur hidup dalam tema peduli terhadap makhluk hidup subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku untuk siswa kelas IV SD?

2. Bagaimana kualitas media pembelajaran konvensional pop up book untuk materi pokok daur hidup dalam tema peduli terhadap makhluk hidup subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku untuk siswa kelas IV SD menurut pakar media pembelajaran konvensional? 3. Bagaimana kualitas media pembelajaran konvensional pop up book

untuk materi pokok daur hidup dalam tema peduli terhadap makhluk hidup subetema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku untuk siswa kelas IV SD menurut guru SD kelas IV pelaksana kurikulum 2013.


(55)

38 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode R&D. Mengacu pada Made,dkk (2014: xii) mengemukakan R&D atau Research and Development atau sering disebut “Penelitian Pengembangan” adalah strategi atau metode penelitian yang cukup ampuh dalam memperbaiki praktik pembelajaran (Made 2014:xii). Yang dimaksud dengan penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono 2015: 407).

Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode R&D adalah proses dalam rangka mengembangkan dan menghasilkan produk-produk baru yang akan digunakan dalam memperbaiki praktik pembelajaran. Penelititan ini cocok dengan penelitian peneliti yakni mengembangkan media pembelajaran konvensional pop up book pada materi pokok daur hidup untuk kelas IV subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui kualitas media yang dikembangkan terhadap pemahaman siswa kelas IV sekolah dasar. Peneliti melakukan uji coba secara terbatas yakni hanya mencakupi 30


(56)

siswa kelas IV. Sugiyono (2014: 409) mengemukakan bahwa dalam mengembangkan metode penelitian Research and Development (R&D) ada 10 langkah pengembangan Borg dan Gall. Langkah-langkah prosedur pengembangan tersebut akan dijelaskan dalam bagan lengkap di bawah ini.

Bagan 3.1 Langkah-langkah penggunaan Metode Research and Development

(R&D)

Untuk lebih memahami bagan langkah-langkah penggunaan metode research and development (R & D), maka akan dijelaskankan sebagai berikut:

Potensi dan Masalah

Pengumpulan Data

Desain Produk

Validasi Desain

Revisi Desain Uji Coba

Produk Revisi

Produk Uji coba

Pemakaian

Revisi Produk

Produksi Masal


(57)

1. Potensi Masalah.

Penelitian diawali dengan menemukan potensi dan masalah. adanya potensi dan masalah dapat diketahui dengan melakukan analisis kebutuhan di lapangan. Potensi dan masalah tidak hanya bergantung dari pencarian sendiri melainkan dapat melihat atau merujuk dari penelitian orang lain. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tiga penelitian orang lain yang mana dipilih dengan melihat kesamaan jenis penelitian yakni R&D.

2. Pengumpulan Data

Setelah mendapatkan potensi dan masalah, hal yang harus dilakukan peneliti selanjutnya adalah mengumpulkan data. Pengumpulan data ini dilakukan dengan tujuan untuk dijadikan bahan referensi untuk perencanaan pembuatan produk yang diharapkan dapat mengatasi masalah.

3. Desain Produk

Pada langkah ini peneliti mulai mendesain produk berdasarkan masalah yang dialami di lapangan. Produk yang dikembangkan diharapkan dapat mengatasi masalah.

4. Validasi Desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah produk lebih efektif dari yang lama atau tidak. Validasi ini masih bersifat penilaian yang rasional karena berdasarkan pemikiran rasional


(58)

dan belum fakta lapangan. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan dua pakar yang sudah ahli untuk menilai produk. 5. Revisi Desain

Setelah dilakukan validasi oleh dua orang pakar, hal yang selanjutnya harus dilakukan adalah melakukan revisi atau memperbaiki kekurangan-kekurangan dari media yang didapatkan dari validasi oleh dua tenaga ahli/pakar, guna mendapatkan hasil yang maksimal dan kemudian diuji coba kembali

6. Uji Coba

Uji coba produk dilakukan dengan mengaplikasikan produk pada kelompok terbatas. Uji coba ini dilakukan untuk membandingkan apakah produk yang baru lebih baik dari produk yang lama.

7. Revisi Produk

Jika setelah menjalankan uji coba pada kelompok terbatas dan produk baru lebih efektif dari produk lama dengan perbedaan yang signifikan namun masih ada beberapa aspek yang kurang mencapai target, maka produk perlu direvisi kembali untuk melengkapi kekurangan yang ada sehingga lebih maksimal lagi dan dapat mencapai target.

8. Uji Coba Pemakaian

Setelah produk diperbaiki atau direvisi hal yang perlu dilakukan setelahnya adalah menerapkan produk dalam lingkup lembaga lebih luas.


(59)

9. Revisi produk

Setelah dilakukan uji coba pemakaian produk pada lingkup bidang yang lebih luas dan masih memerlukan perbaikan maka harus dilakukan revisi produk sesuai dengan kekurangan yang dialami peneliti pada lingkup yang lebih luas.

10. Produksi masal

Tahap ini dilaksanakan jika produk yang dikembangkan sudah dinyatakan efektif dalam beberapa kali pengujian dan layak untuk diprosuksi massal atau diterapkan disemua lembaga.

Menurut penjelasan di atas penelitian R&D memiliki 10 langkah pengembangan, namun pada penelitian ini peneliti membatasi hanya pada 5 langkah pengembangan, yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, dan (5) revisi desain. Alasanya adalah karena keterbatasan waktu yang dibutuhkan dalam penelitian dan media pembelajaan konvensional ini dibuat untuk menjadi pegangan guru sehingga cukup divalidasi oleh dua pakar media pembelajaran konvensional dan dua guru kelas IV SD pelaksanaan Kurikulum 2013.

B. Prosedur Pengembangan

Dalam mengembangkan media pembelajaran konvensional pop up book, peneliti menggunakan prosedur pengembangan Borg dan Gall (dalam Sugiyono, 2014:409). Dari 10 prosedur pengembangan Borg dan Gall, peneliti hanya menggunakan 5 langkah, yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, dan (5) revisi desain


(60)

sampai menghasilkan desain produk final berupa media pembelajaran konvensional pop up book mengacu Kurikulum SD 2013 yang digunakan di kelas IV tema 3 yakni, Peduli terhadap lingkungan hidup. subtema 2 yaitu keberagaman makhluk hidup di lingkunganku pembelajaran 1 dan 5. Adapun langkah-langkah pengembangannya yaitu sebagai berikut.


(61)

Bagan 3.2 Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran Konvensional Pop Up Book

LANGKAH 4 Potensi dan Masalah

Analisis kebutuhan Wawancara

LANGKAH 2 Hasil Wawancara Pengumpulan

Data

Kajian Dokumen Desain Produk

Validasi Ahli Media pembelajaran Evaluasi formatif

LANGKAH 5 Revisi Desain

Produk akhir yang sudah divalidasi (prototipe) (siap untuk uji coba produk)

LANGKAH 1

LANGKAH 3 Tema

Tujuan Indikator

Subtema KI – KD

RPP Sumber Belajar Media Pembelajaran

Evaluasi


(62)

Untuk lebih memperjelas langkah-langkah pada tabel di atas berikut ini adalah penjelasan secara terperinci.

Langkah 1: Potensi dan Masalah

Langkah pertama yang dilakukan pada penelitian ini adalah menemukan potensi dan masalah pada lapangan dengan melakukan analisis kebutuhan. Untuk itu peneliti langsung terjun ke lapangan. Analisis kebutuhan di lakukan pada tanggal 26 September 2016 pukul 10.00 WIB di SDN Kalasan I. Peneliti mewawancarai guru kelas IV yaitu Ibu SR. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menemukan masalah yang terjadi, sehingga dari masalah yang ditemukan tersebut peneliti diharapkan dapat memikirkan solusi atau jalan keluar. Dari wawancara tersebut ditemukan masalah yang dialami sekolah adalah berkaitan dengan media pembelajaran berbasis kurikulum 2013 pada materi daur hidup makhluk hidup. Dari permasalahan yang sudah ditemukan, diharapkan peneliti mampu membuat media pembelajaran berbasis 2013 pada materi daur hidup makhluk hidup. Adapun kisi-kisi wawancara yang digunakan dalam melakukan analisis kebutuhan yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.1 Kisi-kisi Wawancara Analisis Kebutuhan

Aspek Indikator Nomor

item Materi

pembelajaran

Materi yang sulit diajarkan. 1 Materi yang sulit dipahami siswa. 7 Media pembelajaran Pemahaman terhadap penggunaan

media pembelajaran

3 Penggunaan atau penerapan media

pembelajaran di kelas

5 Media pembelajaran

konvensional

Pemahaman terhadap media pembelajaran konvensional


(63)

Jenis media pembelajaran konvensional yang pernah digunakan

8, 9 Fasilitas yang mendukung

penggunaan media pembelajaran konvensional

2

Kesulitan dalam membuat dan menerapkan media pembelajaran konvensioanal

7

Kesesuaian media konvensioanal dengan kurikulum 2013

6 Saran dalam pengembangan media

pembelajaran konvensional

10

Tabel diatas menunjuksn pertanyaan yang digunakan peneliti dalam melakukan analisis kebutuhan. Pertanyaan tersebut berkaitan dengan kesulitan-kesulitan yang dialami guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Pertanyaan-pertanyaan ini menuntun baik guru maupun peneliti untuk menemukan masalah.

Langkah 2: Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara. Hasil wawancara tersebut digunakan sebagai acuan dalam menyusun atau medisain produk. Pengumpulan data dapat juga dilakukan melalui studi pustaka, searching di internet.

Langkah 3: Desain Produk

Setelah mengumpulkan data, peneliti mulai merancang produk dalam hal ini adalah media. Hal yang harus diperhatikan dalam membuat produk yaitu media harus memperhatikan materi apa yang akan diajarkan menggunakan media, lalu melihat materi tersebut pada tema maupun subtema karena media


(64)

dibuat berdasarkan kurikulum 2013. Selain itu peneliti harus menelaah pembelajaran yang mengandung materi tersebut untuk menentukan jumlah RPPTH (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian) yang akan dibuat.

Langkah 4: Validasi Ahli

Setelah merancang produk, peneliti membawa produk untuk divalidasi pada pakar atau ahli terkait produk yang dikembangkan. Pakar atau ahli produk yang dilibatkan peneliti terdiri dari empat validator yakni dua orang dosen dan dua orang guru kelas IV. Tujuan dari validasi ahli ini adalah untuk menemukan kelebihan dan kekurngan dari produk yang dikembangkan dan kemudian diperbaiki.

Langkah 5: Revisi Desain

Revisi desain dilakukan setelah mendapatkan kritik dan saran. Peneliti melakukan revisi terhadap produk yang dibuat berdasarkan hasil validasi pakar. Revisi dilakukan untuk memperbaiki kekurangan dari produk yang telah divalidasi oleh pakar agar lebih baik lagi. Hasil revisi dari produk ini akan menjadi prototipe desain produk final media pembelajaran konvensional berupa pop up book yang mengacu Kurikulum 2013 untuk kelas IV Sekolah Dasar.

C. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 8 bulan, mulai bulan Juli 2016 sampai Februari 2017. Jadwal penelitian yang dilakukan seperti pada tabel berikut ini:


(65)

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian

No Kegiatan 2016 2017

Jul Agust Sep Okt Nov Des Jan Feb 1 Analisis

kebutuhan 2 Pengumpulan

data 3 Dasain

produk 4 Valisasi

produk

5 Revisi produk 6 Produksi

produk akhir 7 Sidang skripsi 8 Pembuatan

artikel

Berdasarkan tabel jadwal di atas akan disimpulkan bahwa penelitian ini dilakukan selama 8 bulan yaitu mulai bulan Juli 2016 sampai Februari 2017. Kegiatan yang dilakukan selama 8 bulan ini yaitu analisis kebutuhan, pengumbulan data, desain produk, validasi produk, revisi produk, produksi produk akhir, sidang skripsi, dan pembuatan artikel.

D. Teknik Pengumpulan Data. 1.Wawancara (interviev)

Narbuko dan Achmadi (2007: 83) menyatakan wawancara adalah proses tanya-jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam dimana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung


(66)

informasi-informasi atau keterangan-keterangan. Sebagaimana yang telah dikemukankan oleh Narbuko dan Achmadi terkait dengan pengertian wawancara, dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara wawancara (interview).

Wawancara dilakukan pada Guru kelas IV di SDN Kalasan 1, Sleman, Yogyakarta. Data hasil wawancara kemudian dianalisis untuk menemukan solusi. Dalam pelaksanaan wawancara, peneliti akan menyediakan pertanyaan wawancara yang berkaitan dengan pokok-pokok persoalan pembelajaran materi daur hidup makhluk hidup yang disusun sedemikian rupa untuk mengetahui jawaban responden.

Tabel 3.3 Tabel Kisi-kisi Wawancara Analisis Kebutuhan

Aspek Indikator Nomor

item Materi

pembelajaran

Materi yang sulit diajarkan. 1 Materi yang sulit dipahami siswa. 7 Media

pembelajaran

Pemahaman terhadap penggunaan media pembelajaran

3 Penggunaan atau penerapan media

pembelajaran di kelas

5 Media

pembelajaran konvensional

Pemahaman terhadap media pembelajaran konvensional

4 Jenis media pembelajaran

konvensional yang pernah digunakan

8, 9 Fasilitas yang mendukung

penggunaan media pembelajaran konvensional

2

Kesulitan dalam membuat dan menerapkan media pembelajaran konvensioanal

7

Kesesuaian media konvensioanal dengan kurikulum 2013

6 Saran dalam pengembangan media 10


(67)

pembelajaran konvensional

2.Kuesioner

Narbuko dan Achmadi (2007:76), menyatakan kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan kuesioner untuk memvalidasi produk dan untuk membantu peneliti untuk merevisi media pembelajaran konvensional.

E. Validasi Ahli Media Pembelajaran Konvensional

Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam penelitian ini, maka peneliti membutuhkan validator ahli yang kompeten yaitu dua pakar media pembelajaran konvensional dan dua guru kelas IV Sekolah Dasar. Dua pakar media pembelajaran konvensional ini yaitu Bapak PP dan Bapak GK, sementara untuk guru kelas IV sekolah dasar yaitu Ibu CD dan Ibu MK.

F. Instrumen Penelitian

Penelitian pengembangan ini menggunakan instrumen penelitian berupa pedoman wawancara dan lembar kuisioner.

1. Pedoman Wawancara

Wawancara dilakukan untuk menganalisis kebutuhan terhadap media pembelajaran konvensional untuk siswa kelas IV sekolah dasar. Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang media pembelajaran yang dibutuhkan untuk materi yang dirasa sulit diajarkan


(68)

dan sulit dipahami siswa. Panduan wawancara analisis kebutuhan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.4 Panduan Wawancara Survei Kebutuhan di SD No Daftar pertanyaan Jawaban responden

1 Mata pelajaran dan materi apa yang sulit dikuasai siswa? 2

Apa upaya yang dilakukan oleh guru untuk membantu kesulitan siswa tersebut?

3

Apakah dalam setiap pelajaran ibu mengajar menggunakan media?

4 Jenis media apa yang paling sering digunakan?

5 Bagaimana intensitas penggunaan media?

6 Bagaimana hasil penggunaan media tersebut?

7

Apa materi yang sulit untuk diajarkan menggunakan media? Mengapa?

8

Media apa yang pernah ibu gunakan tetapi belum membantu siswa dalam mencapai indikator?

9

Media apa yang pernah ibu gunakan yang sudah mencapai indikator?

10 Media seperti apa yang ibu inginkan jika dibuatkan?

Beberapa pertanyaan dalam tabel di atas menjelaskan bentuk pertanyaan wawancara dalam melakukan analisis kebutuhan. Secara garis besar pertanyaan acuan dalam wawancara adalah materi pembelajaran, dan media pembelajaran. Dari hasil wawancara peneliti menemukan potensi dan masalah yang terjadi di sekolah. Berangkat dari masalah dan


(69)

potensi ini, maka peneliti mencoba merancang sebuah produk media pembelajaran konvensional. Peneliti berharap media konvensional yang dikembangkan sesuai dengan potensi dan dapat mengatasi masalah di sekolah.

2. Lembar Kuesioner

Untuk menghasilkan produk yang berkualitas maka peneliti membuat kuesioner sebagai acuan pada saat melakukan penilaian dan memberikan validasi terhadap produk. Lembar kuesioner akan diberikan kepada dua ahli media pembelajaran konvensional dan dua guru kelas IV SD. Lembar kuesioner berisi pernyataan yang disusun oleh peneliti berdasarkan kualitas media yang dibuat peneliti. Hasil penilaian dan validasi dari ahli akan digunakan peneliti untuk perbaikan produk. Kisi-kisi lembar kuesioner akan ditampilkan dalam daftar tabel Kisi-kisi-Kisi-kisi lembar validasi berikut ini.

Tabel 3.5 Kisi-kisi kuesioner validasi

Aspek Indikator Nomor item

Konten atau Isi

Isi media pembelajaran yang dikembangkan.

1, 3, 4, 5 Kemampuan media pembelajaran yang dikembangkan 6, 16 Tampilan Kemenarikan media pembelajaran yang dikembangkan

7, 8, 12,

Aspek Penggunaan dan Penyajian

Penggunaan petunjuk media pembelajaran

2, 15

Kelayakan penggunaan media pembelajaran


(70)

Jadi tabel lembar kuesioner validasi produk media pembelajaran konvensional pop up book di atas akan menjadi acuan dalam memvalidasi produk yang sudah dibuat oleh peneliti yang mencakupi beberapa aspek, yaitu (1) aspek konten atau isi, (2) aspek tampilan, dan (3) aspek penggunaan dan penyajian. Hasil validasi yang sudah diperoleh akan direvisi sesuai dengan komentar yang diberikan oleh validator.

G. Teknik Analisis Data

Data penelitian ini dianalisis oleh peneliti secara deskriptif (kualitatif dan kuantitatif). Data kuantitatif berupa skor dari komentar pakar materi pembelajaran sekolah dasar, guru kelas IV SDN Kalasan 1. Data kuantitatif akan dianalisis dengan statistik deskripitif kemudian dikonversikan ke data kualitatif dengan skala lima.

1. Data Kualitatif

Data kualitatif berupa komentar yang dikemukakan oleh dua orang validator pakar media pembelajaran konvensional dan dua orang guru kelas IV Sekolah Dasar. Data tersebut kemudian dianalisis sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengetahui kelayakan produk yang dihasilkan. 2. Data Kuantitatif

Data berupa skor dari penilaian oleh validator ahli yaitu pakar media pembelajaran konvensional dan guru kelas IV SD. Data yang dianalisis sebagai dasar dari hasil penilaian kuesioner diubah menjadi data interval.


(71)

Langkah awal yang dilakukan yaitu menghitung rata-rata dari hasil instrumen yang dinilai dengan rumus sebagai berikut:

Skala penilaian terhadap media pembelajaran konvensional yang dikembangkan yaitu sangat baik (5), baik (4), cukup baik (3), kurang baik (2), tidak baik (1). Skor yang sudah didapat kemudian di konversikan menjadi data kualitatif skala lima dengan acuan menurut Sukardjo (2008:101) sebagai berikut:

Tabel 3.6. Konversi Nilai Skala Lima

Interval Skor Kategori X > ̅i + 1,80 Sbi Sangat baik ̅i+ 0,60 SBi< X ≤ ̅i + 1, 80Sbi Baik ̅i – 0,60 SBi < X ≤ ̅i + 0,60Sbi Cukup ̅i – 1,80 SBi < X ≤ ̅i – 0,60Sbi Kurang

X ≤ ̅i– 1,80Sbi Sangat Kurang

Keterangan:

Rerata ideal (̅i) : (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)

Simpangan baku ideal (SBi) : (skor maksimal ideal - skor minimal ideal)

X : Skor aktual

Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus


(72)

konversi tersebut. Penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi sebagai berikut.

Diketahui:

Skor maksimal ideal : 5 Skor minimal ideal : 1

Rerata ideal (̅i) : (5+1) = 3

Simpangan baku ideal (SBi) : (5-1) = 0,67

Ditanyakan:

Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik.

Jawaban:

Kategori sangat baik = X > ̅i + 1,80 SBi

= X > 3 + (1,80 . 0,67) = X > 3 + (1,21) = X > 4,21

Kategori baik = ̅i + 0,60SBi < X ≤ ̅i + 1,80SBi

= 3 + (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (1,80 . 0,67) = 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,21)

= 3,40 > X ≤ 4,21 = X = 3.41 – 4.21

Kategori cukup baik = ̅I– 0,60SBi < X≤ ̅I + 0,60SBi

= 3 –(0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (0,60 . 0,67) = 3 –(0,40) < X≤ 3 + (0,40)


(73)

= 2,60 > X≤ 3,40 = X = 2.61 – 3.40

Kategori kurang baik = ̅I– 1,80SBi < X≤ ̅I– 0,60SBi

= 3 –(1,80 . 0,67) < X ≤ 3 – (0,60 . 0,67) = 3 –(1,21) < X ≤ 3 – (0,40)

= 1,79 > X ≤ 2,60 = X = 1.80 – 2.60 Kategori sangat kurang baik = ≤ ̅I– 1,80SBi

= X ≤ 3 – (1,80 . 0,67) = X ≤ 3 – (1,21) = X ≤ 1,79 = X= 0 – 1,79

Tabel 3.7 Interval dan Kategori Interval Skor Kategori

4.22 – 5.00 Sangat

3.41 – 4.21 Baik

2.61 – 3.40 Cukup

1.80 – 2.60 Kurang baik 0 – 1.79 Sangat kurang baik

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa untuk interval skor berkisar antara 4,22 –5,00 termasuk kategori “sangat baik”, untuk interval skor berkisar antara 3,41 –4,21 termasuk kategori “baik”, untuk interval skor berkisar antara 2,61 –3,40 termasuk kategori “cukup”, untuk interval skor berkisar antara 1,80 – 2,60 termasuk kategori “kurang baik”, dan yang terakhir interval skor berkisar antara untuk 0 –1,79 termasuk kategori “sangat tidak baik”.


(74)

74 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Analisis Kebutuhan

Hal pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan mewawancarai guru kelas IV SDN Kalasan I yaitu Ibu SR. Tujuan dari analisis kebutuhan ini adalah untuk menggali informasi atau data sebanyak mungkin mengenai permasalahan yang dialami guru dan murid terkait kegiatan pembelajaran di kelas. Hasil wawancara yang dilakukan adalah bahwa guru masih memiliki kesulitan dalam menemukan media untuk materi dari mata pelajaran tertentu. Pertanyaan yang disampaikan oleh peneliti juga mendukung untuk mendapatkan jawaban yang akurat. Hasil dari wawancara yang dilakukan menjadi acuan bagi peneliti dalam membuat media pembelajaran mengacu pada kurikulum 2013.

a. Hasil Wawancara Kebutuhan

Wawancara analisis kebutuhan berpedoman pada 10 butir pertanyaan. Hasil wawancara tersebut dijelaskan pada setiap butir pertanyaan sebagai berikut.

Butir pertanyaan pertama mengenai materi yang sulit diajarkan dan sulit dipahami siswa. Untuk pertanyaan ini guru menjawab bahwa siswa memiliki kesulitan tersendiri terhadap mata pelajaran tertentu. Matapelajaran yang dianggap susah oleh guru untuk diajarkan kepada


(75)

siswa dan siswa juga sulit untuk memahaminya yakni matapelajaran matematika tentang KPK dan pecahan, matapelajaran IPA tentang daur hidup dan cahaya, IPS tentang jenis-jenis pekerjaan dan kenampakan alam, dari matapelajaran yang telah disampaikan guru, peneliti memutuskan untuk mengembangkan media untuk matapelajaran IPA materi daur hidup.

Butir pertanyaan kedua mengenai upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi ketidakpahaman siswa terkait materi dan mata pelajaran tersebut. Untuk pertanyaan ini guru menjawab dengan mendekatkan diri dengan siswa dan menemukan masalah yang dialami siswa selain itu guru juga mencoba menggunakan media untuk menarik minta belajar siswa.

Butir pertanyaan ketiga mengenai frekuensi menggunakan media dalam setiap matapelajaran yang diajarkan. Untuk pertanyaan ini guru menjawab bahwa tidak semua pembelejaran menggunakan media. Ada beberapa matapelajaran dengan materi tertentu menggunakan media karena tersedia di sekolah jika tidak guru menyediakan media sendiri untuk mendukung pembelajaran, tetapi jika tidak guru tidak menggunakan media dalam pembelajaran di kelas.

Butir pertanyaan keempat mengenai jenis media yang paling sering digunakan guru. Untuk pertanyaan ini guru menjawab lebih sering menggunakan media konvensional karena media konvensional dapat disediakan bukan hanya dari guru tetapi juga dari siswa sehingga tidak


(1)

Buatlah siklus tahapan-tahapan pertumbuhan padi berdasarkan teks yang telah kalian baca! Ayo

Mengomunikasikan!

Bacalah hasil tulisanmu di depan kelas!


(2)

Perhatikanlah langkah-langkah membuat Kolase dibawah ini!

Buatlah karya kolase tahapan pertumbuhan tanaman padi dengan memperhatikan langkah-langkah di atas!

Ayo Amati!


(3)

Ceritakanlah tentang karya kolasemu di depan kelas!

Kerjakanlah soal di bawah ini secara mandiri dan dengan benar!

Sebutkanlah 4 langkah membuat karya kolase daur hidup tanaman padi! Ayo

Mengomunikasikan!

Ayo Menalar!

1.

2.

3.


(4)

SOAL POST TEST

1. Apa yang dimaksud gabah?

2. Jelaskan daur hidup padi secara singkat menggunakan bahasamu sendiri!


(5)

REFLEKSI

1. Apa yang kalian rasakan selama mengikuti kegiatan pembelajaran hari ini? Mengapa?

2. Hal-hal apa yang kamu anggap berharga selama mengikuti pembelajaran hari ini?

3. Kesulitan-kesulitan apa yang kalian temui saat mengikuti pembelajaran hari ini?

4. Jika kamu menemukan kesulitan selama pembelajaran, usaha apa yang akan kamu lakukan untuk mengatasi kesulitan itu?


(6)

Maria Rikaria Andung lahir di Kupang, Provinsi Nusa

Tenggara Timur, pada tanggal 25 Maret 1995. Memulai

pendidikan sekolah dasar diperoleh di SDK St. Yohanes Don

Bosco, Sekolah Menengah Pertama di SMP St. Klaus, Sekolah

Menengah Atas diperoleh di SMA St. Klaus.

Pada Tahun 2013, melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi

di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sebagai Mahasiswa

PPGT (Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi) pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar. Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan menulis

skripsi sebagai tugas akhir dengan judul ”Pengembangan Media Pembelajaran

Konvensional

pop up book

pada Materi Daur Hidup untuk Siswa Kelas IV SD Negeri

Kalasan 1”.