Kerangka Berpikir TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

B. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir pengembangan Pop up Book dalam penelitian ini sebagai berikut. Sehingga Yaitu Kelebihan LAYAK setelah di validasi oleh tim ahli dan guru, kemudian direvisi Gambar 1. Kerangka berpikir penelitian 1. Pemanfaatan media pembelajaran materi virus masih sebatas power point, buku, internet, dan observasi 2. Mempelajari materi virus penting bagi siswa 3. Siswa belum memahami materi virus karena sifatnya yang abstrak Dibutuhkan media pembelajaran yang inovatif yang mampu mempermudah siswa dalam menangkap dan memahami materi Virus Pengembangan media pembelajaran Pop-Up book yang relevan dengan standar KI,KD kurikulum 2013 1. Mengatasi batasan ruang, waktu, dan pengamatan 2. Bersifat konkret, yang berarti lebih realistis daripada media verbal 3. Dapat menjadi sumber belajar untuk semua usia 4. Memiliki ruang dimensi dimana buku ini bisa berbentuk 3 dimensi2 dimensi sehingga lebih menarik untuk dibaca Dihasilkan produk Pop-Up book materi Virus yang layak dan dapat digunakan di SMA N 1 Muntilan Dilakukan uji coba dikelas XMIA 1 dan XMIA 3 21

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu penelitian

Pengembangan media Pop-Up Book ini dilakukan di Jurusan Biologi Universitas Negeri semarang. Produk Pop-Up Book kemudian diterapkan pada pembelajaran di SMA Negeri 1 Muntilan, Kabupaten Magelang pada bulan Agustus 2014 semester gasal tahun pelajaran 20142015.

B. Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development R D. Penelitian ini digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut Sugiyono 2013.

C. Langkah penelitian

Langkah-langkah dalam penelitian pengembangan bahan ajar Pop-Up Book pada materi Virus mengacu pada langkah RD dari Sugiyono 2013 yang sudah dimodifikasi. Gambar 2 Langkah-langkah penggunaan metode R D yang dimodifikasi Potensi dan masalah Pengumpulan Data Pengembangan Desain PUB Validasi PUB oleh pakar Revisi PUB Uji coba PUB Produk jadi PUB materi virus