Media pembelajaran Tinjauan Pustaka

9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Media pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti “perantara atau penyalur”. Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan Djamarah Zain 2006. Media pengajaran menurut Arsyad 2011 adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran. Sudjana Rivai 2005 menyatakan bahwa media pengajaran sebagai alat bantu mengajar. Brown 1973 mengungkap bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK, khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet. Dari beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Untuk materi Virus diperlukan suatu media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar, karena dalam materi virus mengandung obyek kajian yang tidak dapat dihadirkan di dalam kelas sehingga diperlukan suatu gambar untuk mengkonkretkan. Dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar, maka ketepatan pemilihan media sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Disamping itu, persepsi siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu, dalam pemilihan media disamping memperhatikan kompleksitas dan keunikan proses belajar, memahami makna persepsi serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi hendaknya diupayakan secara optimal agar proses pembelajaran berlangsung secara efektif. Untuk maksud tersebut perlu : 1 Diadakan pemilihan media yang tepat sehingga dapat menarik perhatian siswa serta memberikan penjelasan obyek yang diamatinya 2 Bahan pembelajaran yang diajarkan disesuaikan dengan pengalaman siswa Santyasa 2007. Pada kajian Psikologis menyatakan bahwa anak lebih mudah mempelajari hal yang konkrit dibanding yang abstrak. Berkaitan dengan kontinu konkrit-abstrak dan kaitannya dengan penggunaan media pembelajaran, Edgar Dale dalam Arsyad 2011 mengemukakan bahwa membuat jenjang konkrit abstrak dengan dimulai dari siswa yang berpartisipasi dalam pengalaman nyata, kemudian menuju siswa sebagai pengamat kejadian nyata, dilanjutkan ke siswa sebagai pengamat terhadap kejadian yang disajikan dalam media, dan terakhir siswa sebagai pengamat kejadian yang disajikan dengan simbol.

2. Jenis-jenis media pembelajaran