PENGERTIAN KANKER LEHER RAHIM PERUBAHAN FISIOLOGI EPITEL LEHER RAHIM ETIOLOGI KANKER LEHER RAHIM

13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. PENGERTIAN KANKER LEHER RAHIM

Kanker leher rahim merupakan keganasan yang terjadi pada leher rahim yang merupakan bagian terendah dari rahim yang menonjol ke puncak liang senggama vagina Kemenkes RI, 2010. Sebelum terjadinya kanker, akan didahului oleh keadaan yang disebut lesi prakanker yaitu kelainan pada sel epitel serviks akibat terjadinya perubahan sel-sel epitel, namun kelainannya belum menembus lapisan basal membrane basalis Depkes RI, 2008. Kanker leher rahim merupakan tumor ganas pada mulut rahim dengan penyebab utama adalah infeksi Human Papilloma Virus HPV strain tertentu, yang transmisinya terutama melalui hubungan seksual WHO, 2006.

2.2. PERUBAHAN FISIOLOGI EPITEL LEHER RAHIM

Pada masa kehidupan perempuan terjadi perubahan fisiologis pada epitel leher rahim, epitel kolumnar akan digantikan oleh epitel skuamosa yang diduga berasal dari cadangan epitel kolumnar. Proses pergantian epitel kolumnar menjadi epitel skuamosa disebut proses metaplasia dan terjadi akibat pengaruh pH vagina yang rendah. Aktivitas metaplasia yang tinggi sering dijumpai pada masa pubertas. Akibat dari proses metaplasia ini, maka secara morfogenik terdapat 2 dua skuamosa-kolumnar SSK, yaitu SSK asli dan SSK baru yang menjadi tempat pertemuan antara epitel skuamosa baru dengan epitel kolumnar. Daerah di antara kedua SSK disebut daerah transformasi Kemenkes RI, 2010.

2.3. ETIOLOGI KANKER LEHER RAHIM

Infeksi HPV risiko tinggi merupakan faktor etiologi kanker leher rahim. Pendapat ini ditunjang oleh berbagai penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh International Agency for Research on Cancer IARC terhadap 1.000 sampel dari 22 negara mendapatkan adanya infeksi HPV pada sejumlah 99,7 kanker leher rahim. Penelitian meta-analisis yang meliputi 10.000 kasus didapatkan 8 tipe HPV yang banyak ditemukan, yaitu tipe 16, 18, 31, 33, 35, 45, 52, 58. Penelitian kasus 21 kontrol dengan 2.500 kasus kanker leher rahim dan 2.500 perempuan yang tidak menderita kanker leher rahim sebagai kontrol, deteksi infeksi HPV pada penelitian tersebut dengan pemeriksaan PCR. Total prevalensi infeksi HPV pada penderita kanker leher rahim jenis karsinoma sel skuamosa adalah 94,1. Prevalensi infeksi HPV pada penderita kanker leher rahim jenis adenokarsinoma dan adenoskuamosa adalah 93. Penelitian pada lesi prakanker leher rahim derajat I II mendapatkan infeksi HPV yang didominasi oleh tipe 16 dan 18. Progresifitas menjadi lesi pra-kanker leher rahim derajat I II setelah menderita infeksi HPV berkisar 2 tahun Andrijono, 2007.

2.4. FAKTOR RISIKO KANKER LEHER RAHIM