Pengertian Pola Asuh TINJAUAN PUSTAKA

14

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pola Asuh

Orang tua mempunyai peran dan fungsi yang bermacam-macam, salah satunya adalah mendidik anak. Menurut Edwards: 2006, menyatakan bahwa “Pola asuh merupakan interaksi anak dan orang tua mendidik, membimbing, dan mendisplinkan serta melindungi anak untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma- norma yang ada dalam masyarakat”. Berdasarkan tata bahasanya, pola asuh terdiri dari kata pola dan asuh. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, kata pola berarti model, sistem, cara kerja, bentuk struktur yang tetap, sedangkan kata asuh mengandung arti menjaga, merawat, mendidik anak agar dapat berdiri sendiri. orang tua adalah pendidik utaman dan pertama sebelum anak memeperoleh pendidikan di sekolah, karena dari keluargalah anak pertama kalinya belajar. Jadi keluarga tidak hanya berfungsi terbatas sebagai penerus keturunan saja, tetapi lebih dari itu adalah pembentuk kepribadian anak. Menurut Kohn, pola asuh merupakan sikap orang tua dalam berinteraksi dengan anak-anaknya. Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua kepribadian memberikan aturan-aturan, hadiah maupun hukuman, cara orang tua menunjukkan otoritasnya, dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap anaknya. Tarsis Tarmudji, menyatakan bahwa, pola asuh merupakan interaksi antara orang tua dengan anaknya selama mengadakan pengasuhan. Pengasuhan ini berarti orang tua mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan serta melindungi anak untuk mencapai kedewasaan dengan norma-norma yang ada di masyarakat. Menurut Hetherington Whiting 1999 menyatakan bahwa pola asuh sebagai proses interaksi total antara orang tua dengan anak, seperti proses pemeliharaan, pemberian makan, membersihkan, melindungi dan proses sosialisasi anak dengan lingkungan sekitar. Orang tua akan menerapkan pola asuh yang terbaik bagi anaknya dan orang tua akan menjadi contoh bagi anaknya.

2.2 Faktor-faktor yang Memperngaruhi Pola Asuh