anak yang agresif, kurang bertanggung jawab, tidak mau mengalah, sering bolos, dan bermasalah dengan teman.
2.6.1 Dampak dari Pola Asuh Orang Tua
a. Pola Asuh Demokratis
Cenderung berdampak positif, Anak yang mendapat pola asuh seperti ini akan memiliki sifat mandiri, dapat mengontrol diri, mempunyai hubungan baik
dengan teman, mampu menghadapi stress, mempunyai minat terhadap hal-hal baru, dan koperatif terhadap orang-orang lain.
b. Pola Asuh Otoriter
Cenderung berdampak negatif kepada si anak karena terlalu banyak tekanan yang diberikan dari orang tua. Tetapi tidak semua anak dengan pola asu seperti ini
berdampak sama, tergantung bagaimana anak dan orang tua menyikapi pola asuh ini. Anak yang mendapat pola asuh seperti ini biasanya akan memiliki sifat
penakut, pendiam, tertutup, tidak berinisiatif, gemar menentang, suka melanggar norma, berkepribadian lemah, cemas dan menarik diri.
c. Pola Asuh Permisif
Selain anak akan merasa kurang mendapat perhatian dari orang tua, anak juga akan memiliki sifat rendah diri, merasa tidak dibutuhkan, nakal, kemampuan
sosialisasi yang buruk, kontrol diri yang buruk, tidak menghargai orang lain.
2.6.2 Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Pembentukan Kepribadian
Anak
Keluarga adalah kelompok sosial pertama dan utama bagi kehidupan anak, anak lebih banyak menghabiskan waktunya dengan kelompok keluarga daripada
dengan kelompok sosial lainnya. Anggota keluarga merupakan orang yang paling berarti dalam kehidupan anak selama proses pembentukan kepribadian anak, dan
pengaruh keluarga jauh lebih luas dibandingkan pengaruh lainnya, bahkan sekolahpun. Berapa besar pengaruh keluarga pada perkembangan kepribadian anak
yang berdampak sebagai berikut : 1 Bila dia hidup dalam permusuhan, dia belajar
berkelahi, 2 Bila dia hidup dalam ketakutan, dia belajar menjadi penakut, 3 Bila dia hidup dikasihani, dia belajar mengasihi dirinya, 4 Bila dia hidup dalam
toleransi, dia belajar bersabar, 5 Bila dia hidup diejek, dia belajar menjadi malu
Pengaruh pola asuh dan latarbelakang orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak:
1. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja dan yang Tidak Bekerja terhadap Pembentukan Kepribadian Anak.
Kenyataan yang terjadi pada masa sekarang adalah berkurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya karena keduanya sama-sama bekerja. Hal tersebut
mengakibatkan terbatasnya interaksi orang tua dengan anaknya. Sehingga anak kurang mendapatkan perhatian, kasih saying yang menyebabkan anak bersifat
manja. Kurangnya perhatiaan dari orang tua akan mengakibatkan anak mencari perhatian dari luar, baik dilingkungan sekolah dengan teman sebaya ataupun
dengan orang tua pada saat mereka dirumah. Sedangkan orang tua yang tidak bekerja di luar rumah akan lebih fokus pada pengasuhan anak dan pekerjaan rumah
lainnya. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan anak menjadi kurang mandiri, karena terbiasa dengan orang tua. Segala yang dilakukan anak selalu dengan
pangawasan orang tua. Oleh karena itu, orang tua yang tidak bekerja sebaiknya juga tidak terlalu over protektif. Sehingga anak mampu untuk bersikap mandiri.
2. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua yang Berpendidikan Tinggi dan Berpendidikan
Rendah terhadap Pembentukan Kepribadian Anak
Latar belakang pendidikan orang tua mempunyai pengaruh yang besar terhadap pembentukan kepribadian anak. Orang tua yang mempunyai latar
belakang pendidikan yang tingi akan lebih memperhatikan segala perubahan dan setiap perkembangan yang terjadi pada anaknya. Mereka umumnya mengetahui
bagaimana tingkat perkembangan anak dan bagaimana pengasuhan orang tua yang baik sesuai dengan perkembangan anak khususnya untuk pembentukan kepribadian
yang baik bagi anak, seperti mengajarkan sopan santun, baik dalam berbicara ataupun dalam hal lain. Berbeda dengan orang tua yang mempunyai latar belakang
pendidikan yang rendah. Dalam pengasuhan anak umumnya orang tua kurang memperhatikan tingkat perkembangan anak. Hal ini dikarenakan orang tua yang
masih awam dan tidak mengetahui tingkat perkembangan anak. Bagaimana anaknya berkembang dan dalam tahap apa anak pada saat itu. Orang tua biasanya
mengasuh anak dengan gaya dan cara mereka sendiri. Apa yang menurut mereka baik untuk anaknya. Anak dengan pola asuh orang tua yang seperti ini akan
membentuk suatu kepribadian yang kurang baik. 3. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dengan Tingkat Ekonomi MenengahKeatas dan
Menengah Kebawah Orang tua yang tingkat perekonominnya menengah keatas dalam
pengasuhannya biasanya orang tua memanjakan anaknya. Apapun yang diinginkan oleh anak akan dipenuhi orang tua. Segala kebutuhan anak dapat terpenuhi dengan
kekayaan yang dimiliki orang tua. Pengasuhan anak sebagian besar hanya sebatas dengan materi. Perhatian dan kasih sayang orang tua diwujudkan dalam materi atau
pemenuhan kebutuhan anak. Anak yang terbiasa dengan pola asuh yang demikian, maka akan membentuk suatu kepribadian yang manja, serta menilai sesuatu dengan
materi dan tidak menutup kemungkinan anak akan sombong dengan kekayaan yang dimiliki orang tua serta kurang menghormati orang yang lebih rendah darinya.
Sedangkan pada orang tua yang tingkat perekonomiannya menengah kebawah dalam cara pengasuhannya memang kurang dapat memenuhi kebutuhan
anak yang bersifat materi. Orang tua hanya dapat memenuhi kebutuhan anak yang benar-benar penting bagi anak. Perhatian dan kasih sayang orang tualah yang dapat
diberikan. Anak yang hidup dalam perekonomian menengah kebawah terbiasa hidup dengan segala kekurangan yang dialami keluarga. Sehingga akan terbentuk
kepribadian anak yang mandiri, mampu menyelesaikan permasalahan dan tidak mudah stres dalam menghadapi suatu permasalahan.dan anak dapat menghargai
usaha orang lain.
2.7 Sejarah Pergerakan Samin