2. Sebagai salah satu bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya,
khususnya dalam kajian pendidikan luar sekolah yang menyangkut pola asuh anak.
B. Manfaat Praktis
1. Pemerintah : hasil penelitian ini untuk masukan bagi pemerintah
atau menambah wacana tentang pola asuh anak. 2.
Keluarga suku samin : Dengan perkembangan jaman suku samin mulai terbuka dengan hal-hal baru, tetapi tidak meninggalkan
budaya nenek moyangnya. Dengan adanya penelitian ini diharapkan orang tau bagaimana keluarga suku samin dalam mengasuh dan
membimbing anaknya jika itu baik dan patut untuk di contoh bisa di tiru, jika hal tersebut tidak bagus dan tidak layak di tiru maka
berharap untuk mulai di beri pengertian atau pemahaman bagaimana yang seharusnya baik dilakukan.
1.5 Penegasan Istilah
1.5.1 Pola Asuh Anak
Kohn yang dikutip Tarsis Tarmudji menyatakan “Pola asuhan merupakan
sikap orang tua dalam berinteraksi dengan anak- anaknya. Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan aturan, hadiah maupun hukuman, cara
orang tua menunjukan otoritasnya, dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap anaknya”.
Menurut Gunarso 2000: 55 dalam sekripsi Munte, Suheni Annisya “Pola asuh orang tua merupakan perlakuan orang tua dalam interaksi yang meliputi
orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara orang tua memperhatikan keinginan
anak. Kekuasaan atau cara yang digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang diterapka
n” Dari beberapa pengertian yang dikemukakan di atas oleh para ahli dapat
disimpulkan bahwa pengertian pola asuh orang tua mengandung pengertian Pola asuh orang tua adalah suatu hubungan interaksi antara orang tua yaitu ayah dan ibu
dengan anaknya yang melibatkan aspek sikap, nilai, dan kepercayaan orang tua sebagai bentuk dari upaya pengasuhan, pemeliharaan, menunjukan kekuasaannya
terhadap anak dan salah satu tanggungjawab orang tua dalam mengantarkan anaknya menuju kedewasaan
1.5.2 Pengertian Anak
Secara umum dikatakan anak adalah seorang yang dilahirkan dari perkawinan anatar seorang perempuan dengan seorang laki-laki dengan tidak
menyangkut bahwa seseorang yang dilahirkan oleh wanita meskipun tidak pernah melakukan pernikahan tetap dikatakan anak. Anak juga merupakan cikal bakal
lahirnya suatu generasi baru yang merupakan penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber daya manusia bagi pembangunan Nasional.Anak adalah asset bangsa.
Masa depan bangsa dan Negara dimasa yang akan datang berada ditangan anak sekarang.Semakin baik keperibadian anak sekarang maka semakin baik pula
kehidupan masa depan bangsa.Begitu pula sebaliknya, Apabila keperibadian anak tersebut buruk maka akan bobrok pula kehidupan bangsa yang akan datang.
Menurut UU No. 4 tahun 1979 tentang kesejahteraan anak, yang berarti makna anak pengertian tentang anak yaitu seseorang yang harus memproleh hak-
hak yang kemudian hak-hak tersebut dapat menjamin pertumbuhan dan perkembangan dengan wajar baik secara rahasia, jasmaniah, maupun sosial. Atau
anak juga berahak atas pelayanan untuk mengembangkan kemampuan dan kehidupan sosial.
1.5.3 Masyarakat Suku Samin