Dengan demikian dukuh karangpace menjadi terkenal karena sosok mbah engkrek yang mengajarkan ajaran sikep di warga sekitar. Sampai saat ini pun ajaran itu
di teruskan oleh keturunannya yang bernama mbah Lasio. Karena kemajuan jaman dan teknologi masyrakat karangpace bukan lagi masyarakat yang termarjinalkan atau
terbelakang. Gaya hidupnya pun telah berbeda dan mereka menjelma menjadi masyarakat yang sewajarnya dan mempunyai agama yang jelas meskipun sedikit
banyak tetap ada unsur ajaran sikep di dalam kehidupan mereka.
4.2.1 Sejarah Ajaran Samin di Karangpace
Awal mula ajaran sikep ada di karangpace ini tidak luput dari peran mbah Engkrek yang menjadi pelopodr ajaran sikep di daerah ini. Awalnya mbah Engkrek
mempengaruhi dan mengajak para kaula masyarakat miskin untuk berjuang melawan penjajah kolonial Belanda yang saat itu menjajah di Indonesia. Setiap malam mbah
engkrek mengajak para warga sekitar untuk berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan dan terlepas dari penjajahan Belanda. Berbagai macam cara dan upaya yang dilakukan
oleh mbah Engkrek dan pengikutnya. Pada saat itu mbah Engkren dan para pengikutnya itu beragama Budha tetapi
ada unsur kejawennya. Berbagai macam ajaran yang di ajarkan mbah engkrek kepada pengikutnya. Untuk mempermudah persiapan melawan penjajah akhirnya mbah
engkrek memilih satu tempat di tengah-tengah hutan jati yang ada di wilayah selatan Kota Blora. Mbah Engkrek membangun sebuah padepokan untuk mempermudah
mengajarkan ajaran-ajaran sikep tersebut. Kenapa ajaran tersebut di namakan ajaran sikep itu mengandung arti sikap, jadi yang di maksudkan di sini bahwa orang hidup di
dunia ini harus mempunyai sikap jangan mau di jajah terus menerus oleh bangsa lain. Semakin banyak pengikut mbah engkrek dari hari ke hari. Sampai ajaran mbah
engkrek tersebut gayung bersambut dengan ajaran yang diajarkan oleh saudara
seperguruannya mbah Engkrek yaitu Samin Suro Sentiko. Mereka mempunyai tujuan yang sama yaitu memberontak Koloni Belanda. Mbah Engkrek dan Samin Suro Sentiko
bekerjasama meluaskan ajarannya ke berbagai tempat. Setelah ajaran sikep itu meluas di berbagai daerah dan banyak sekali
pengikutnya maka pembrontakan terjadi di mana-mana. Akhirnya mbah Engkrek memusatkan ajarannya di padepokannya yang berada di tengah-tengah hutan tersebut
agar sulit di temukan penjajah. Dan padepokannya yang sekarang di namakan dusun Karangpace yang hingga kini menjadi pusat ajaran sikep berada.
4.2.2 Gambaran Umum Tentang Ajaran Samin Sikep