Heritabilitas Kriteria Seleksi Produksi Terna Kering 1. Analisis Korelasi dan Analisis Lintas

Tabel 9 Nilai heritabilitas dalam arti luas komponen pertumbuhan pada pegagan No. Karakter H bs Kriteria 1. Panjang tangkai daun 41.45 Sedang 2. Diameter tangkai daun 37.50 Sedang 3. Jumlah daun induk 78.56 Tinggi 4. Panjang daun 90.32 Tinggi 5. Lebar daun 93.70 Tinggi 6. Luas daun 94.68 Tinggi 7. Tebal daun 0.00 Rendah 8. Jumlah tulang daun 99.00 Tinggi 9. Jumlah sulur 7.51 Rendah 10. Panjang ruas pada sulur terpanjang 99.92 Tinggi 4. Seleksi Plasma Nutfah Pegagan Berdasarkan Seleksi Penyisihan Bebas Bertingkat, Seleksi Tunggal, dan Indeks Seleksi

4.1. Seleksi berdasarkan independent culling level

Seleksi plasma nutfah pegagan dilakukan berdasarkan seleksi penyisihan bebas bertingkat independent culling level dengan pemilihan pertama berdasarkan kadar asiatikosida yang memiliki kandungan di atas rata-rata populasi 0.63. Berdasarkan kandungan asiatikosida tersebut, dari 17 aksesi yang diseleksi diperoleh 7 aksesi terpilih dengan Casi 016 memiliki kadar asiatikosida di atas standar MMI 0.90. Urutan aksesi dari peringkat satu hingga peringkat tujuh adalah Casi 003, Casi 016, Casi 008, Casi 002, Casi 018, Casi 017, dan Casi 019, kadar asiatikosida dari ketujuh aksesi tersebut berkisar 0.67-0.91 rata-rata 0.77. Selanjutnya, dilakukan seleksi terhadap 7 aksesi terpilih dengan menggunakan karakter bobot terna kering di atas 170 g m -2 . Dari 7 aksesi yang terseleksi, diperoleh empat aksesi yang memiliki kadar asiatikosida di atas rata-rata populasi berkisar 0.72-0.91 dan bobot terna kering di atas 170 g m -2 , aksesi tersebut adalah Casi 003, Casi 016, Casi 008, dan Casi 002 Tabel 10. Selanjutnya keempat aksesi tersebut diuji lebih lanjut pada studi aksesi, naungan, dan ketinggian tempat. Aksesi urutan pertama Casi 016: lokal Boyolali dengan panjang tangkai daun yang paling panjang 27.44 cm dan jumlah sulur paling banyak 11.92 serta jumlah daunnya di atas rata-rata. Aksesi urutan kedua Casi 003: introduksi memiliki jumlah daun dan jumlah sulurnya paling sedikit tetapi panjang, lebar, luas, dan tebal daunnya, lebih panjang 4.68 cm, lebih lebar 6.68 cm, lebih luas 68.43 cm 2 , dan lebih tebal 0.42 m. Selain itu, diameter tangkai daunnya paling besar 3.43 mm dan bobot terna keringnya paling tinggi 445.45 gr. Aksesi Casi 008 lokal Ciwidey merupakan aksesi urutan ketiga, dengan penampilan karakter lainnya di bawah rata-rata kecuali jumlah daun dan jumlah sulur. Aksesi urutan keempat Casi 002: lokal Bengkulu dengan penampilan semua karakter agronomi yang diamati nilainya di atas rata-rata kecuali diameter tangkai daun; panjang, luas, dan tebal daun.