pribadi, sesuai dengan status sosial masing-masing individu. Etiket didukung oleh berbagai macam nilai, antara lain:
a. Nilai-nilai kepentingan umum.
b. Nilai-nilai kejujuran, keterbukaan, kebaikan.
c. Nilai-nilai kesejahteraan.
d. Nilai-nilai kesopanan, harga-menghargai.
e. Nilai diskresi discretion = pertimbangan penuh pikir, mampu
membedakan sesuatu yang patut dirahasiakan dan yang boleh dikatakantidak dirahasiakan.
Etiket lebih menitikberatkan pada sikap dan perbuatan yang lebih bersifat jasmaniah atau lahiriah saja. Etiket sering disebut juga tata krama, yakni
kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia setempat. Sedangkan etika menunjukkan seluruh sikap manusia yang
bersifat jasmaniah maupun bersifat rohaniah. Kesadaran manusia terhadap baik dan buruk disebut kesadaran etis atau kesadaran moral.
3.2 Manfaat Etika Profesi dan Tanggung Jawab Profesi
Etika profesi terbentuk guna kepentingan kelompok profesi itu sendiri karena bermula dari permasalahan-permasalahan yang timbul, dalam
perkembangannya sesuai dengan situasi dan kondisi ilmu pengetahuan filsafat yang terkait dengan etika maka berkembang menjadi lebih maju sesuai dengan
hasil penelitian empiris yang didukung oleh norma yang ada diperoleh suatu hipotesa dan sampailah pada hasil akhir profesi guna kepentingan masyarakat
Universitas Sumatera Utara
dengan konsekuensi logis etika profesi merefleksikan kinerjanya secara etis atas kebutuhan masyarakat.
Etika profesi merupakan bagian dari kebutuhan profesi dalam sistem pergulatan profesi baik diantara profesi itu sendiri maupun terhadap masyarakat.
Perkembangan masyarakat yang makin majemuk , mengglobal, berkembang maju baik bidang ekonomi, teknologi, serta bidang yang lain. Komunikasi antar daerah
maupun negara makin cepat membuktikan mobilitas masyarakat makin meninggi dan tidak terkendali. Seiring dengan hal tersebut maka peran profesi makin
dibutuhkan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Kualitas dari profesi harus makin meningkat guna mengimbangi kemajuan jaman serta kuantitas dari
bertambahnya jenis kebutuhan penanganan oleh profesi akibat kemajuan dari berbagai bidang merupakan tantangan profesi yang harus didukung perangkat
etika profesi yang memadai sebagai suatu tanggung jawab profesi. Tanggung jawab etika profesi tidak dapat lepas dari manfaat etika profesi. Adapun manfaat
etika profesi dalam perkembangan terdiri dari: a.
manfaat terhadap diri sendiri. Penyandang profesi memiliki kesempatan luas untuk mengabdikan diri demi kepentingan publik.
b. manfaat terhadap masyarakat. Masyarakat dapat memperoleh
pelayanan sesuai dengan kebutuhannya mengingat profesi memiliki keahlian khusus yang tidak dimiliki pihak lain.
c. Manfaat terhadap negara. Penyandang profesi dapat berperan serta
memajukan negara dengan keahlian bidang tertentu yang dimilikinya. Segala bidang dalam aktifitas negara saling terkait, apabila segala
bidang kehidupan dapat berjalan dengan maksimal maka mekanisme
Universitas Sumatera Utara
pembangunan dalam segala bidang menjadi maju yang berdampak pada kemajuan negara.
d. Manfaat terhadap hukum. Negara kita adalah negara hukum dan
hukum sebagai panglima yang tertinggi. Profesi pada bidangnya masing-masing tetap hukum menjadi panutan bagi profesi sesuai
pandangan segala segi kehidupan harus berpatokan pada hukum yang berlaku. Profesi hukum merupakan profesi yang terdepan dalam
berupaya menegakkan hukum berfungsi sebagai panutan bagi profesi selain hukum dan masyarakat.
3.3 Landasan-landasan Etika