Pengertian Profesi Sikap, Profesi dan Etika Profesi .1 Pengertian Sikap

3.4.2 Pengertian Profesi

Kata profesi berasal dari bahasa latin yaitu professues yang berarti, “suatu kegiatan atau pekerjaan yang semula dihubungkan dengan sumpah dan janji bersifat religius”. Menurut Hamalik 2006:2 menyatakan, profesi itu pada hakekatnya adalah janji terbuka, bahwa seseorang akan mengabdikan dirinya kepada suatu jabatan atau pekerjaan dalam arti biasa, karena orang tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu. Ada dua Jenis Bidang Profesi terdiri dari Rismawaty 2008:57, yaitu : a. Profesi Khusus Profesi khusus ialah para profesional yang melaksanakan profesi secara khusus untuk mendapatkan nafkah atau penghasilan tertentu sebagai tujuan pokoknya. Misalnya, profesi di bidang ekonomi, politik, hukum, kedokteran, pendidikan, teknis, humas dan sebagai jasa konsultan. b. Profesi Luhur Profesi luhur ini, para profesional yang melaksanakan profesinya, tidak lagi untuk mendapatkan nafkah sebagai tujuan utamanya, tetapi sudah merupakan dedikasi atau sebagai jiwa pengabdiannya semata-mata. Misalnya, kegiatan profesi di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, budaya dan seni. Menurut Keraf, dosen salah satu perguruan tinggi swasta PTS dan kini menjabat sebagai Menteri Negara Lingkungan Hidup, “profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk mengahsilkan nafkah hidup dan mengandalkan suatu keahlian. Dengan demikian, seorang profesional yang Universitas Sumatera Utara mempunyai profesi dalam pengertian tersebut adalah orang yang melakukan suatu pekerjaan dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan keahlian tinggi.” Ciri-ciri Profesi Kiat menjadi seorang sekretaris profesional yaitu memiliki ciri-ciri khusus yang melekat pada profesi yang ditekuni oleh yang bersangkutan. Khususnya profesional Humas PR Profesional, secara umum memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a. Memiliki skill atau kemampuan, pengetahuan tinggi yang tidak dimiliki oleh orang umum lainnya baik itu diperoleh dari hasil pendidikan maupun pelatihan yang diikutinya. b. Memiliki kode etik yang merupakan standar moral bagi setiap profesi yang dituangkan secara formal, tertulis, dan normative dalam suatu bentuk aturan main dan perilaku kedalam “kode etik.” c. Memiliki tanggungjawab profesi responsibility dan integritas pribadi integrity yang tinggi baik terhadap dirinya. d. Memiliki jiwa pengabdian kepada publik atau masyarakat dengan penuh dedikasi profesi luhur. e. Menjadi anggota salah satu organisasi profesi sebagai wadah untuk menjaga eksistensinya, mempertahankan kehormatan, dan menertibkan perilaku standar profesi sebagai tolok ukur itu agar tidak dilanggar. f. Menjadi anggota salah satu organisasi profesi sebagai wadah untuk menjaga eksistensinya, mempertahankan kehormatan, dan menertibkan perilaku standar profesi sebagai tolok ukur itu agar tidak dilanggar. Universitas Sumatera Utara

3.4.3 Etika Profesi