Landasan-landasan Etika Menjadi Sekretaris Profesional

pembangunan dalam segala bidang menjadi maju yang berdampak pada kemajuan negara. d. Manfaat terhadap hukum. Negara kita adalah negara hukum dan hukum sebagai panglima yang tertinggi. Profesi pada bidangnya masing-masing tetap hukum menjadi panutan bagi profesi sesuai pandangan segala segi kehidupan harus berpatokan pada hukum yang berlaku. Profesi hukum merupakan profesi yang terdepan dalam berupaya menegakkan hukum berfungsi sebagai panutan bagi profesi selain hukum dan masyarakat.

3.3 Landasan-landasan Etika

Garis besar landasan etika sebagai berikut: a. Naturalisme 1. Paham ini berpendapat bahwa sistem-sistem etika dalam kesusilaan mempunyai dasar alami, yaitu pembenaran-pembenaran hanya dapat dilakukan melalui pengkajian atas fakta dan bukan atas teori-teori yang sangat metafisis. 2. Manusia pada kodratnya adalah baik, sehingga ia harus dihargai dan menjadi ukuran. b. Individualisme 1. Emmanuel Kant, menekankan bahwa setiap orang bertanggung jawab secara individual bagi dirinya. Universitas Sumatera Utara 2. Dampak positif dari individualisme adalah terpacunya prestasi dan kreativitas individu dan orang akan memiliki etos kerja yang kuat dan selalu ingin berbuat yang terbaik bagi dirinya. c. Hedonisme Titik tolaknya bahwa manusia menurut kodratnya selalu mengusahakan kenikmatan, yaitu bila kebutuhan kodrat terpenuhi, orang akan memperoleh kenikmatan sepuas-puasnya. d. Eudaemonisme 1. Manusia berorientasi pada kebahagiaan. 2. Mengajarkan bahwa kebahagiaan merupakan kebaikan tertinggi prima facie. e. Utilitarianisme 1. Ciri utamanya adalah pengenal kesusilaan adalah manfaat dari suatu perbuatan. 2. Suatu perbuatan dikatakan baik jika membawa manfaat atau kegunaan, berguna artinya memberikan kita sesuatu yang baik dan tidak menghasilkan sesuatu yang buruk. f. Idealisme 1. Paham ini timbul dari kesadaran akan adanya lingkungan normativitas. 2. Bahwa terdapat kenyataan yang bersifat normative yang memberikan dorongan kepada manusia untuk berbuat. Universitas Sumatera Utara 3.4 Sikap, Profesi dan Etika Profesi 3.4.1 Pengertian Sikap Seorang sekretaris harus mampu membangun sikap profesional dalam bekerja, sekretaris yang dikatakan memiliki sikap profesional adalah: a. Memiliki pengetahuan, keahlian, dan keterampilan yang tinggi. Maksudnya dengan memiliki pengetahuan, keahlian dan keterampilan ini memungkinkan seorang sekretaris dapat mengenali tugasnya dengan cepat, mampu mengatasi persoalan yang dihadapi, serta dapat mengambil solusi yang tepat. b. Memiliki komitmen moral yang mendalam. Setiap orang yang menjalankan profesi mempunyai aturan yakni kaidah moral yang sering disebut kode etik, kode etik ini menjadi pegangan dan menjadi tuntutan bagi seorang yang menjalankan profesi. Dengan kode etik yang didalamnya termuat komitmen moral, yang akan menentukan identitas dan perilaku moral. c. Mempunyai komitmen pribadi yang mendalam terhadap pekerjaannya sehingga ia sadar dan yakin bahwa pekerjaannya telah menyatu dengan dirinya, dan pekerjaan itu pun membentuk identitas dan kematangan dirinya. d. Memiliki disiplin kerja yang tinggi. Seorang yang profesional akan melibatkan seluruh dirinya dengan keahlian dan keterampilannya, serta menunjukkan disiplin kerja yang tinggi demi keberhasilan pekerjaannya. Universitas Sumatera Utara e. Dapat diandalkan dan dipercaya. Masyarakat atau dunia bisnis memerlukan orang-orang yang profesional yang ahli dan terampilan melaksanakan tugasnya yang membawa hasil dengan mutu yang baik dan memuaskan. Maka pimpinan mempercayakan semua urusan administrasi kepada sekretarisnya sehingga pimpinan bisa berkonsentrasi dengan tugas- tugas manajerialnya. f. Memiliki kepribadian yang menarik. Seorang sekretaris yang profesional tidak hanya dituntut mempunyai pengetahuan dan keahlian saja, tetapi juga dituntut mempunyai kepribadian yang sesuai dengan fungsi dan tugasnya. g. Pelayanan yang bermutu. Pelayanan yang bermutu merupakan wujud dan profesionalitasnya. Pelayanan yang bermutu dimulai dari cara berbicara atau penyampaian yang bermutu, bersikap dan berprilaku yang bermutu, hingga tugas yang dihasilkan juga bermutu. Sikap positif yang menunjang sekretaris, yaitu: a. Menganggap pekerjaan Sekretaris sebagai bagian dari susunan yang lebih besar dari perusahaan. b. Memperlihatkan kemampuan ketika berhubungan dengan karyawan- karyawan lainnya dengan para pelanggan dan klien-klien. c. Mengetahui bagaimana sikap Sekretaris mempengaruhi sikap dan penampilan orang lain. Universitas Sumatera Utara

3.4.2 Pengertian Profesi

Kata profesi berasal dari bahasa latin yaitu professues yang berarti, “suatu kegiatan atau pekerjaan yang semula dihubungkan dengan sumpah dan janji bersifat religius”. Menurut Hamalik 2006:2 menyatakan, profesi itu pada hakekatnya adalah janji terbuka, bahwa seseorang akan mengabdikan dirinya kepada suatu jabatan atau pekerjaan dalam arti biasa, karena orang tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu. Ada dua Jenis Bidang Profesi terdiri dari Rismawaty 2008:57, yaitu : a. Profesi Khusus Profesi khusus ialah para profesional yang melaksanakan profesi secara khusus untuk mendapatkan nafkah atau penghasilan tertentu sebagai tujuan pokoknya. Misalnya, profesi di bidang ekonomi, politik, hukum, kedokteran, pendidikan, teknis, humas dan sebagai jasa konsultan. b. Profesi Luhur Profesi luhur ini, para profesional yang melaksanakan profesinya, tidak lagi untuk mendapatkan nafkah sebagai tujuan utamanya, tetapi sudah merupakan dedikasi atau sebagai jiwa pengabdiannya semata-mata. Misalnya, kegiatan profesi di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, budaya dan seni. Menurut Keraf, dosen salah satu perguruan tinggi swasta PTS dan kini menjabat sebagai Menteri Negara Lingkungan Hidup, “profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk mengahsilkan nafkah hidup dan mengandalkan suatu keahlian. Dengan demikian, seorang profesional yang Universitas Sumatera Utara mempunyai profesi dalam pengertian tersebut adalah orang yang melakukan suatu pekerjaan dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan keahlian tinggi.” Ciri-ciri Profesi Kiat menjadi seorang sekretaris profesional yaitu memiliki ciri-ciri khusus yang melekat pada profesi yang ditekuni oleh yang bersangkutan. Khususnya profesional Humas PR Profesional, secara umum memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a. Memiliki skill atau kemampuan, pengetahuan tinggi yang tidak dimiliki oleh orang umum lainnya baik itu diperoleh dari hasil pendidikan maupun pelatihan yang diikutinya. b. Memiliki kode etik yang merupakan standar moral bagi setiap profesi yang dituangkan secara formal, tertulis, dan normative dalam suatu bentuk aturan main dan perilaku kedalam “kode etik.” c. Memiliki tanggungjawab profesi responsibility dan integritas pribadi integrity yang tinggi baik terhadap dirinya. d. Memiliki jiwa pengabdian kepada publik atau masyarakat dengan penuh dedikasi profesi luhur. e. Menjadi anggota salah satu organisasi profesi sebagai wadah untuk menjaga eksistensinya, mempertahankan kehormatan, dan menertibkan perilaku standar profesi sebagai tolok ukur itu agar tidak dilanggar. f. Menjadi anggota salah satu organisasi profesi sebagai wadah untuk menjaga eksistensinya, mempertahankan kehormatan, dan menertibkan perilaku standar profesi sebagai tolok ukur itu agar tidak dilanggar. Universitas Sumatera Utara

3.4.3 Etika Profesi

Etika profesi Berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang sehingga sangatlah perlu untuk menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap konsumen klien atau objek. Kode etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional. Fungsi Kode Etik Profesi Kode etik profesi itu merupakan sarana untuk membantu para pelaksana sebagai seseorang yang profesional supaya tidak dapat merusak etika profesi. Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi Isnanto dan Rizal 2009, yaitu : a. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. b. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan Universitas Sumatera Utara pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja kalangan sosial. c. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi perusahaan. Kode Etik Sekretaris Menurut Ikatan Sekretaris Indonesia Menurut Rosidah 2009:99 “dalam bekerja sekretaris profesional harus menjunjung tinggi profesinya dan menghormati Kode Etik Sekretaris.” Ikatan Sekretaris Indonesia ISI menetapkan Kode Etik bagi anggotanya sebagai dasar melaksanakan tugas pengabdiannya kepada lingkungannya, bahwa setiap anggota ISI harus : 1. Menjunjung tinggi kehormatan, kemuliaan, dan nama baik profesi sekretaris. a. Anggota ISI akan berusaha keras untuk menjaga wibawa dan status serta menunjukkan kemampuannya dengan berpegang pada pedoman-pedoman dasar profesi dalam melaksanakan tugas- tugasnya. b. Anggota ISI wajib untuk saling mengingatkan akan tingkah laku yang beretika. c. Anggota ISI tidak mengadakan kegiatan-kegiatan yang langsung atau tidak langsung merugikan ISI. Universitas Sumatera Utara 2. Bertindak jujur dan sopan dalam setiap tingkah lakunya, baik dalam melaksanakan tugasnya maupun melayani lingkungannya dan masyarakat. a. Anggota ISI tidak ikut serta dalam sesuatu usaha atau praktek keprofesian yang ia ketahui bersifat curang atau tidak jujur. b. Anggota ISI selalu bertindak demi kepentingan pemberi tugas dengan setia dan jujur. c. Anggota ISI tidak bekerja sama dengan rekan-rekan atau pemberi tugas yang menyalahgunakan kedudukan mereka untuk kepentingan pribadi. 3. Menjaga kerahasiaan segala informasi yang didapatnya dalam melaksanakan tugas dan tidak mempergunakan kerahasiaan informasi itu demi kepentingan pribadi. a. Anggota ISI bertindak sebagai seorang yang dapat dipercaya dalam hubungan profesional, melaksakan tanggung jawabnya dengan cara yang paling kompeten dan menerapkan pengetahuan dan ketrampilannya untuk memajukan kepentingan pemberi tugas kerja. b. Anggota ISI tidak menggunakan dengan cara apapun kerahasiaan informasi yang didapatnya yang dapat menimbulkan pertentangan bagi perusahaan dimana ia bekerja atau ditempat kerja yang telah ditinggalkannya. 4. Meningkatkan mutu profesi melalui pendidikan atau melalui kerjasama dengan rekan-rekan seprofesi, baik pada tingkat nasional maupun internasional. Universitas Sumatera Utara a. Tukar-menukar pengetahuan dalam bidang keahliannya pada tingkat nasional maupun internasional secara wajar dengan rekan- rekan ISI dan kelompok profesi lain, serta meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap profesi sekretaris. b. Anggota ISI memberikan nasihat dorongan dan bimbingan kepada sesama anggota jika diminta. Kalau permasalahannya berada dalam pengetahuan dan pengalamannya. c. Menyelenggarakan atau mengikuti seminar, panel diskusi, dan ceramah dengan rekan-rekan seprofesi secara bebas, mengenai masalah-masalah yang bertalian dengan praktek kesekretariatan. 5. Menghormati dan menghargai reputasi rekan seprofesi baik di dalam maupun di luar negeri. a. Anggota ISI memberikan bantuan dalam praktek kesekretarisan kepada sesama rekan, baik di dalam maupun di luar negeri jika diminta. b. Anggota ISI tidak berbuat sesuatu dengan sengaja atau tidak sengaja yang merugikan nama baik rekan ISI maupun rekan seprofesi di luar negeri.

3.5 Menjadi Sekretaris Profesional

Menurut Yatimah 2009:33 Sekretaris Profesional merupakan seseorang yang dapat dipercaya oleh pimpinan dalam membantu memperlancar pekerjaan, terutama untuk penyelenggaraan kegiatan manajerial pimpinan atau kegiatan operasional perusahaan, serta membantu pimpinan dalam membina tata hubungan Universitas Sumatera Utara komunikasi dengan bawahan maupun pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Sekretaris Profesional harus ahli di bidangnya masing-masing dan bekerja secara optimal, tidak pernah setengah-setengah dalam menyelesaikan pekerjaan. Selain itu, sekretaris profesional juga mampu membedakan antara kepentingan pribadi dan kepentingan perusahaan. Pentingnya seorang sekretaris profesional unuk perusahaan. Kehadiran sekretaris profesional di kantor akan berdampak positif bagi perusahaan. Sekretaris dapat melakukan semua pekerjaan dengan sangat baik. Sebagai orang kedua setelah para pemimpin, sekretaris dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Hal ini dapat membantu dalam membangun hubungan yang baik dengan rekan kerja di luar kantor serta juga dalam organisasi. Seorang sekretaris profesional memiliki ciri-ciri tersendiri yang berbeda dari sekretaris pemula. ciri-ciri sekretaris profesional terdiri dari Saiman 2002:25-26, yaitu : 1. Kepribadian Personality Tidak banyak orang mempunyai bakat untuk menjadi sekretaris yang baik, namun hanya dengan mengandalkan bakat saja tidak akan cukup jika sekretaris tidak tahu bagaimana kepribadian yang harus dimiliki untuk menjadi sekretaris yang baik itu. Syarat kepribadian mencakup sifat penyabar, simpatik, bijaksana, ramah, berpenampilan menarik, pandai bergaul, dapat dipercaya, dan lain-lain. 2. Pengetahuan Umum General Knowledge Seorang sekretaris harus memiliki pengetahuan tentang perkembangan yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan pekerjaan sekretaris seperti dalam bidang sosial, kemasyarakatan, ekonomi, politik Universitas Sumatera Utara dan hukum serta secara umun dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugasnya. Hal ini sangat penting karena seorang sekretaris menghadapi banyak sekali jenis-jenis pekerjaan sesuai dengan bidang yang dilakukan oleh pimpinannya, sehingga apabila sekretaris kurang mengikuti perkembangan yang terjadi tentunya dapat mempengaruhi kelancaran pekerjaannya. 3. Pengetahuan Khusus Special Knowledge Sekretaris harus mengetahui hal-hal mengenai pengetahuan yang sesuai dengan jabatan dimana ia bekerja. Biasanya syarat pengetahuan khusus ini harus ditempuh melalui pendidikan formal. Misalnya, sekretaris yang bekerja diperusahaan yang bergerak di bidang perhotelan maka sekretaris harus dapat menguasai ilmu perhotelan secara menyeluruh. 4. Skill dan Teknik Kesekretariatan Setiap sekretaris diharuskan mempunyai kemampuan dan keterampilan untuk menunjang pekerjaannya, seperti kemampuan mengetik, koresponden, kearsipan, dan lain-lain. 5. Praktik Practice Sebelum seseorang itu masuk bekerja di bidang kesekretariatan perkantoran orang tersebut harus mempunyai cukup pengalaman di bidang pekerjaan tata usaha kantor. Karena itu orang tersebut harus mencoba menangani pekerjaan yang tanggung jawabnya masih belum begitu luas. Tugas-tugas tersebut diantaranya menerima tamu, menerima telefon, membuat agenda pertemuan pimpinan, dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara

3.6 Prinsip-prinsip Yang Mempengaruhi Kelancaran Dalam Etika Profesi