Etika Profesi Sikap, Profesi dan Etika Profesi .1 Pengertian Sikap

3.4.3 Etika Profesi

Etika profesi Berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang sehingga sangatlah perlu untuk menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap konsumen klien atau objek. Kode etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional. Fungsi Kode Etik Profesi Kode etik profesi itu merupakan sarana untuk membantu para pelaksana sebagai seseorang yang profesional supaya tidak dapat merusak etika profesi. Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi Isnanto dan Rizal 2009, yaitu : a. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. b. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan Universitas Sumatera Utara pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja kalangan sosial. c. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi perusahaan. Kode Etik Sekretaris Menurut Ikatan Sekretaris Indonesia Menurut Rosidah 2009:99 “dalam bekerja sekretaris profesional harus menjunjung tinggi profesinya dan menghormati Kode Etik Sekretaris.” Ikatan Sekretaris Indonesia ISI menetapkan Kode Etik bagi anggotanya sebagai dasar melaksanakan tugas pengabdiannya kepada lingkungannya, bahwa setiap anggota ISI harus : 1. Menjunjung tinggi kehormatan, kemuliaan, dan nama baik profesi sekretaris. a. Anggota ISI akan berusaha keras untuk menjaga wibawa dan status serta menunjukkan kemampuannya dengan berpegang pada pedoman-pedoman dasar profesi dalam melaksanakan tugas- tugasnya. b. Anggota ISI wajib untuk saling mengingatkan akan tingkah laku yang beretika. c. Anggota ISI tidak mengadakan kegiatan-kegiatan yang langsung atau tidak langsung merugikan ISI. Universitas Sumatera Utara 2. Bertindak jujur dan sopan dalam setiap tingkah lakunya, baik dalam melaksanakan tugasnya maupun melayani lingkungannya dan masyarakat. a. Anggota ISI tidak ikut serta dalam sesuatu usaha atau praktek keprofesian yang ia ketahui bersifat curang atau tidak jujur. b. Anggota ISI selalu bertindak demi kepentingan pemberi tugas dengan setia dan jujur. c. Anggota ISI tidak bekerja sama dengan rekan-rekan atau pemberi tugas yang menyalahgunakan kedudukan mereka untuk kepentingan pribadi. 3. Menjaga kerahasiaan segala informasi yang didapatnya dalam melaksanakan tugas dan tidak mempergunakan kerahasiaan informasi itu demi kepentingan pribadi. a. Anggota ISI bertindak sebagai seorang yang dapat dipercaya dalam hubungan profesional, melaksakan tanggung jawabnya dengan cara yang paling kompeten dan menerapkan pengetahuan dan ketrampilannya untuk memajukan kepentingan pemberi tugas kerja. b. Anggota ISI tidak menggunakan dengan cara apapun kerahasiaan informasi yang didapatnya yang dapat menimbulkan pertentangan bagi perusahaan dimana ia bekerja atau ditempat kerja yang telah ditinggalkannya. 4. Meningkatkan mutu profesi melalui pendidikan atau melalui kerjasama dengan rekan-rekan seprofesi, baik pada tingkat nasional maupun internasional. Universitas Sumatera Utara a. Tukar-menukar pengetahuan dalam bidang keahliannya pada tingkat nasional maupun internasional secara wajar dengan rekan- rekan ISI dan kelompok profesi lain, serta meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap profesi sekretaris. b. Anggota ISI memberikan nasihat dorongan dan bimbingan kepada sesama anggota jika diminta. Kalau permasalahannya berada dalam pengetahuan dan pengalamannya. c. Menyelenggarakan atau mengikuti seminar, panel diskusi, dan ceramah dengan rekan-rekan seprofesi secara bebas, mengenai masalah-masalah yang bertalian dengan praktek kesekretariatan. 5. Menghormati dan menghargai reputasi rekan seprofesi baik di dalam maupun di luar negeri. a. Anggota ISI memberikan bantuan dalam praktek kesekretarisan kepada sesama rekan, baik di dalam maupun di luar negeri jika diminta. b. Anggota ISI tidak berbuat sesuatu dengan sengaja atau tidak sengaja yang merugikan nama baik rekan ISI maupun rekan seprofesi di luar negeri.

3.5 Menjadi Sekretaris Profesional