mereka cenderung mengikuti gagasan pemimpin kelompok paternalistik Mukoddam, 1983.
Jenis Pekerjaan, Tingkat Pendapatan, Tingkat Penguasaan Lahan dan Jumlah Tanggungan Keluarga
Pekerjaan anggota kelompok tani sebagian besar adalah bertani dengan tingkat pendapatan di bawah satu juta rupiah per bulan. Tingkat penguasaan lahan
anggota kelompok tani berkisar 0,028 ha – 0,279 ha dan jumlah tanggungan keluarga pada umumnya lebih dari tiga orang.
Tabel 15. Sebaran Anggota kelompok tani menurut Kategori Pekerjaan, Pendapatan, Jumlah Tanggungan, dan Penguasaan Lahan
No Karakteristik
Kategori Kaliwung
Kalimuncar Kali
Cimandala Bunga Wortel
Gandamanah Total
n n n n N
1. Keterampilan
Pekerjaan Rendah
23 52,3 26 65,0 14
23,3 6 35,3 69 42,9
Sedang 16 36,4 13
32,5 40 66,7 7 41,2 76
47,2 Tinggi
5 11,4 1 2,5 6 10,0 4 23,5 16 9,9
Total 44
100,0 40 100,0 60
100,0 17 100,0 161
100,0
2. Tingkat
Pendapatan Rendah
17 38,6 21 52,5 15 25,0
12 70,6
65 40,4 Sedang
22 50,0 18 45,0 29
48,3 4 23,5 73 45,3
Tinggi 5 11,4 1 2,5 16
26,7 1 5,9 23 14,3
Total 44
100,0 40 100,0 60
100,0 17 100,0 161
100,0
3. Panguasaan
Lahan Rendah
29 65,9 27 67,5 40 66,7
0,0 96 59,6
Sedang 9 20,5 10
25,0 9 15,0 0 0,0 28
17,4 Tinggi
6 13,6 3 7,5 11 18,3 17 100,0 37
23,0 Total
44 100,0 40
100,0 60 100,0 17 100,0
161 100,0
4. Jumlah
Tanggungan rendah
11 25,0 12 30,0 4 6,7 11 64,7 38
23,6 Sedang
28 63,6 15 37,5 36
60,0 2 11,8 81 50,3
Tinggi 5 11,4 13
32,5 20 33,3 4 23,5 42
26,1 Total
44 100,0 40
100,0 60 100,0 17 100,0
161 100,0
Anggota kelompok tani yang pekerjaan utamanya sebagai petani mencapai 90 persen. Anggota kelompok tani lainnya bekerja sebagai penjaga vila,
karyawan perkebunan, tukang bangunan, tukang ojek, peternak, pedagang, penjaga toko, staf desa, tukang ojek, sopir angkutan kota, pensiunan, dan satpam.
Anggota kelompok tani yang termasuk dalam kategori memiliki pekerjaan dengan tingkat keterampilan sedang Tabel 15 adalah mereka yang memiliki
pekerjaan utama petani namun juga memiliki pekerjaan tambahan yang memerlukan keterampilan tambahan seperti petani jamur, petani bunga, sebagai
staf desa, dan sebagai pegawai asuransi. Hal ini menunjukkan bahwa ketergantungan anggota kelompok tani pada sektor pertaniankehutanan di daerah
penelitian ini cukup tinggi. Tabel 15 juga menyajikan data pendapatan anggota kelompok tani.
Sebagian besar 85,8 persen anggota kelompok tani berpendapatan kurang dari Rp 1.000.000 per bulan. Hanya 14,3 persen anggota kelompok tani yang
berpendapatan tinggi Rp 1.000.000,- per bulan. Jika dikaitkan dengan jenis pekerjaan anggota kelompok tani yang sebagian besar sebagai petani, hal ini
menunjukkan bahwa sektor pertanian belum mampu memberi kontribusi pada tingkat pendapatan masyarakat yang memadai. Hal ini diperkuat oleh keadaan di
Ganda Manah, di mana sekalipun penguasaan lahan mereka tinggi namun pendapatan mereka rendah. Keadaan ini terjadi karena sebagian besar lahan yang
dikuasai ternyata lahan milik orang lain 64 persen dengan luas rata-rata penguasaan lahan 0,28 ha. Dengan status penguasaan lahan yang demikian, maka
masyarakat tidak bisa menguasai sepenuhnya lahan tersebut untuk usaha pertanian
atau konservasi tanah dan air. Hanya terdapat 19,9 persen yang merupakan lahan milik sendiri Tabel 16 dengan luas rata-rata 0,14 ha.
Tabel 16. Jenis Penguasaan Lahan Anggota Kelompok Tani
Jumlah Rata-rata
Penguasaan Lahan ha
Jenis Penguasaan Lahan
n Lahan milik sendiri
32 20,0
0,15 Lahan milik orang lain
103 64,0
0,28 Lahan sewa
13 8,0
0,03 Lainnya kombinasi milik sendiri,
orang lain dan sewa 13 8,0
- Total 161
100,0 -
Sebagian besar anggota kelompok tani yang diteliti 75 persen memiliki jumlah tanggungan keluarga lebih dari tiga orang, yaitu ada 50,3 persen yang
jumlah tanggungannya 3-5 orang dan 26,1 persen yang jumlah tanggungannya lebih dari lima orang. Hal ini menunjukkan bahwa program keluarga berencana di
daerah penelitian ini belum berhasil, sehingga perlu mendapatkan perhatian dari pihak terkait. Jika tidak mendapatkan perhatian yang memadai tidak tertutup
kemungkinan akan menimbulkan kerawanan sosial, mengingat pendapatan keluarganya masih cukup rendah.
Akses terhadap Media Massa, Gaya Komunikasi Anggota dan Tingkat Partisipasi Anggota Kelompok Tani
Terdapat 41 persen anggota kelompok tani yang akses ke media massanya rendah artinya mereka tidak atau hanya mengakses media massa satu kali dalam
sehari, walaupun sebagian besar anggota kelompok tani 77,6 persen memiliki TV dan lebih dari separuh anggota kelompok tani 51,6 persen memiliki radio
Tabel 17. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Ma’mir 2001 yang
menjelaskan bahwa petani kurang memanfaatkan media massa sebagai sumber informasi, namun mereka lebih banyak memanfaatkan saluran informasi
interpersonal.
Tabel 17. Kepemilikan Media Massa dari Anggota Kelompok Tani Jumlah
No Kepemilikan Media Massa
n
1. Memiliki Radio