Kepraktisan Hasil Pengembangan Perangkat

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Berdasarkan tabel 4.12 di atas, diperoleh rata- rata total validitas sebesar 3,75. Dengan demikian, setelah disesuaikan dengan kategori kevalidan yang telah ditentukan, dapat dikatakan penilaian antar teman memenuhi kriteria “valid”. Analisis hasil validasi penilaian antar teman selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C-3.

b. Kepraktisan Hasil Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Penilaian kepraktisan perangkat pembelajaran juga terdapat dalam lembar validasi yang diisi oleh validator. Penilaian kepraktisan bertujuan untuk mengetahui apakah perangkat pembelajaran yang dikembangkan secara praktis dapat dilaksanakan di lapangan berdasarkan penilaian para validator. 1 Kepraktisan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikatakan praktis jika para praktisi validator menyatakan RPP tersebut dapat digunakan di lapangan dengan sedikit revisi tanpa revisi. Berikut hasil penilaian validator terhadap kepraktisan RPP yang dikembangkan. Tabel 4.13 Hasil Penilaian Kepraktisan RPP Perangkat Pembelajaran Validator Nilai Keterangan RPP 1 B Dapat digunakan dengan sedikit revisi 2 B Dapat digunakan dengan sedikit revisi 3 A Dapat digunakan dengan tanpa revisi digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Berdasarkan tabel 4.13, kedua praktisi memberikan penilaian kepraktisan RPP mencapai nilai “B” dengan kategori baik dan dapat digunakan dengan sedikit revisi. Sedangkan seorang validator lainnya memberi nilai “A” dengan kategori sangat baik dan dapat digunakan tanpa revisi. Karena RPP yang dikembangkan telah direvisi sesuai saran dan penilaian validator seperti yang tercantum pada tabel di atas, maka RPP tersebut dapat digunakan di lapangan untuk diujicobakan kepada sejumlah siswa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa RPP termasuk dalam kategori “praktis”. 2 Kepraktisan Lembar Kerja Siswa LKS Lembar Kerja Siswa LKS dikatakan praktis jika para praktisi validator menyatakan LKS tersebut dapat digunakan di lapangan dengan sedikit revisi tanpa revisi. Berikut hasil penilaian validator terhadap kepraktisan LKS yang dikembangkan. Tabel 4.14 Hasil Penilaian Kepraktisan LKS Perangkat Pembelajaran Validator Nilai Keterangan LKS 1 B Dapat digunakan dengan sedikit revisi 2 B Dapat digunakan dengan sedikit revisi 3 A Dapat digunakan dengan tanpa revisi digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Berdasarkan tabel 4.14, kedua praktisi memberikan penilaian kepraktisan LKS mencapai nilai “B” dengan kategori baik dan dapat digunakan dengan sedikit revisi. Sedangkan seorang validator lainnya memberi nilai “A” dengan kategori sangat baik dan dapat digunakan tanpa revisi. Karena LKS yang dikembangkan telah direvisi sesuai saran dan penilaian validator seperti yang tercantum pada tabel di atas, maka LKS tersebut dapat digunakan di lapangan untuk diujicobakan kepada sejumlah siswa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa LKS termasuk dalam kategori “praktis”.

c. Keefektifan Hasil Pengembangan Perangkat

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika

0 2 16

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI ( Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika (PTK Siswa Kelas VIII E SMP Negeri

0 2 12

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION Peningkatan Kreativitas Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada Siswa K

0 1 17

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ( TAI ) Peningkatan Motivasi Belajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization ( TAI ) Dengan Pemanfaatan Media Komik

0 0 18

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) ditinjau dari prestasi dan minat belajar matematika pada pokok bahasan perbandingan trigonometri siswa kelas X 6

0 16 390

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization (TAI) dilihat dari minat dan hasil belajar matematika pada pokok bahasan persamaan garis lurus kelas VIII

0 1 220

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) PADA SUB POKOK BAHASAN PRISMA DAN LIMAS.

2 4 94

Peningkatkan Ketuntasan Belajar Matematika Sub Pokok Bahasan Volume Kubus dan Balok Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Pada Siswa Kelas VIII-D MTsN Tulungagung 2 Tahun Pelajaran 2011-2012 - Institutional Reposi

0 0 16