Uji Prasyarat Analisis Hasil Penelitian

Variabel Signifikansi Keterangan Persepsi konsumen mengenai harga 0,689 Normal Kualitas Pelayanan 0,364 Normal Tingkat Pendapatan 0,112 Normal Minat Beli 0,531 Normal Sumber: Data Primer 2015 Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa semua variabel dan variabel penelitian mempunyai nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 pada sig0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua data variabel penelitian berdistribusi normal. b. Uji Linieritas Tujuan uji linieritas adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat linier atau tidak. Kriteria pengujian linieritas adalah jika nilai signifikasi lebih besar dari 0,05, maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah linier. Hasil rangkuman uji linieritas disajikan berikut ini: Tabel 25. Hasil Uji Linieritas Variabel F hitung F table Sig. Ket. Persepsi konsumen mengenai harga 1,030 1,706 0,439 Linier Kualitas Pelayanan 1,641 1,734 0,069 Linier Tingkat Pendapatan 1,075 1,900 0,391 Linier Sumber : Data primer 2015 Hasil uji linieritas pada tabel di atas dapat diketahui bahwa semua variabel memiliki nilai F hitung F tabel dan nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 sig0,05, hal ini menunjukkan bahwa semua variabel penelitian adalah linier. c. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui besarnya interkolerasi antar variabel bebas dalam penelitian ini. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat masalah multikolinieritas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dapat dilihat pada nilai tolerance dan VIF. Apabila nilai toleransi di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10 maka tidak terjadi multikolinieritas. Hasil uji multikolinieritas untuk model regresi pada penelitian ini disajikan pada tabel di bawah ini: Tabel 26. Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Tolerance VIF Kesimpulan Persepsi konsumen mengenai harga 0,762 1,312 Tidak terjadi multikolinieritas Kualitas Pelayanan 0,772 1,295 Tidak terjadi multikolinieritas Tingkat Pendapatan 0,952 1,051 Tidak terjadi multikolinieritas Sumber: Data Primer 2015 Dari tabel di atas terlihat bahwa semua variabel mempunyai nilai toleransi di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas. d. Uji Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas dan untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Glejser. Jika variabel independen tidak signifikan secara statistik dan tidak memengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi tidak terjadi heteroskedastisitas. Berikut ini adalah hasil uji heteroskedastisitas terhadap model regresi pada penelitian ini. Tabel 27. Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Sig. Kesimpulan Persepsi konsumen mengenai harga 0,853 Tidak terjadi heteroskedastisitas Kualitas Pelayanan 0,601 Tidak terjadi heteroskedastisitas Tingkat Pendapatan 0,368 Tidak terjadi heteroskedastisitas Sumber: Data Primer 2015 Tabel di atas menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas. 3. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian bertujuan untuk membuktikan pengaruh persepsi konsumen mengenai harga, kualitas layanan, dan tingkat pendapatan secara parsial dan simultan terhadap minat beli produk jasa hiburan dan rekreasi di Provinsi Yogyakarta. Analisis data yang dilakukan untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Di bawah ini akan dibahas hasil analisis regresi berganda yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS 13.00 for windows. Rangkuman hasil analisis regresi berganda dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 28. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Berganda Variabel Koefisien Regresi b t-hitung Sig. Kesimpulan Persepsi konsumen mengenai harga 0,265 3,129 0,002 Signifikan Kualitas Pelayanan 0,645 5,854 0,000 Signifikan Tingkat Pendapatan 0,0000010 3,022 0,003 Signifikan Konstanta = 1,786 R 2 = 0,512 F hitung = 33,591 Sig. = 0,000 Sumber: Data Primer 2015 Untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak maka akan dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dan uji F. Hasil pengujian hipotesis dijelaskan sebagai berikut: a. Uji t secara parsial Uji t merupakan pengujian untuk menunjukkan pengaruh secara individu variabel bebas yang ada didalam model terhadap variabel terikat. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas menjelaskan variasi variabel terikat. Apabila nilai t hitung lebih besar dari t tabel dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 sig0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Penjelasan hasil uji t untuk masing-masing variabel bebas adalah sebagai berikut: 1 Persepsi konsumen mengenai harga Hasil statistik uji t untuk variabel harga diperoleh nilai t hitung sebesar 3,129 dan t tabel 1,984 df=99 dengan tingkat signifikansi 0,002, karena t hitung t tabel 3,1291,984, signifikansi lebih kecil dari 0,05 0,0020,05, dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,265; maka hipotesis yang menyatakan bahwa “Persepsi konsumen mengenai harga mempunyai pengaruh positif terhadap minat beli produk jasa hiburan dan rekreasi di Provinsi Yogyakarta” terbukti. 2 Kualitas Pelayanan Hasil statistik uji t untuk variabel kualitas pelayanan diperoleh nilai t hitung sebesar 5,854 dan t tabel 1,984 df=99 dengan tingkat signifikansi 0,000, karena t hitung t tabel 5,8541,984, signifikansi lebih kecil dari 0,05 0,0000,05, dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,645; maka hipotesis yang menyatakan bahwa “Kualitas pelayanan mempunyai pengaruh positif terhadap minat beli produk jasa hiburan di Provinsi Yogyakarta” terbukti. 3 Tingkat Pendapatan Hasil statistik uji t untuk variabel tingkat pendapatan diperoleh nilai t hitung sebesar 3,022 dan t tabel 1,984 df=99 dengan tingkat signifikansi 0,003, karena t hitung t tabel 3,0221,984, signifikansi lebih kecil dari 0,05 0,0030,05, dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,0000010; maka hipotesis yang menyatakan bahwa “Tingkat pendapatan mempunyai pengaruh positif terhadap minat beli produk jasa hiburan di Provinsi Y ogyakarta” terbukti. b. Uji F Analisis regresi berganda dengan menggunakan uji F Fisher digunakan untuk menguji signifikansi model regresi, yaitu untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh harga, kualitas layanan, dan tingkat pendapatan secara bersama-sama terhadap minat beli produk jasa hiburan di Provinsi Yogyakarta. Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 sig0,05, maka model regresi signifikan secara statistik. Analisis regresi dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows versi 13.00. Dari hasil pengujian diperoleh nilai F hitung sebesar 33,591 dan F tabel sebesar 2,69 dengan signifikansi sebesar 0,000. Oleh karena F hitung F tabel 55,8932,69 dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 0,0000,05, dengan demikian hipotesis yang menyatakan “Persepsi konsumen mengenai harga, kualitas layanan, dan tingkat pendapatan secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat beli produk jasa hiburan di Provinsi Yogyakarta ” terbukti. c. Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi merupakan suatu alat untuk mengukur besarnya persentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Besarnya koefisien determinasi berkisar antara angka 0 sampai dengan 1, besar koefisien determinasi mendekati angka 1, maka semakin besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil uji R 2 pada penelitian ini diperoleh nilai sebesar 0,512. Hal ini menunjukkan bahwa minat beli dipengaruhi oleh variabel persepsi konsumen mengenai harga, kualitas layanan, dan tingkat pendapatan sebesar 51,2, sedangkan sisanya sebesar 48,8 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. d. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui besarnya Sumbangan Relatif SR dan Sumbangan Efektif SE masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 29. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif Variabel SE SR Persepsi konsumen mengenai harga 13,4 26,1 Kualitas Pelayanan 30,0 58,6 Tingkat Pendapatan 7,8 15,2 Total 51,2 100,0 Sumber: Data Primer 2015 Hasil di atas menunjukkan besarnya sumbangan masing-masing variabel bebas. Variabel persepsi konsumen mengenai harga mempunyai sumbangan efektif sebesar 13,4. Variabel kualitas pelayanan mempunyai sumbangan efektif sebesar 30, dan variabel tingkat pendapatan mempunyai sumbangan efektif sebesar 7,8. Selain diketahui besarnya sumbangan efektif untuk masing-masing variabel, tabel di atas juga menunjukkan besarnya sumbangan relatif untuk masing-masing variabel bebas. Variabel persepsi konsumen mengenai harga mempunyai sumbangan relatif sebesar 26,1; variabel kualitas pelayanan mempunyai sumbangan relatif sebesar 58,6, dan variabel tingkat pendapatan mempunyai sumbangan relatif sebesar 15,2. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas pelayanan merupakan faktor dominan yang mempengaruhi minat beli produk jasa hiburan di Provinsi Yogyakarta.

B. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi konsumen mengenai harga, kualitas layanan, dan tingkat pendapatan terhadap minat beli produk jasa hiburan di Provinsi Yogyakarta. Pembahasan masing- masing variabel disajikan sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN PERSEPSI KUALITAS PRODUK TERHADAP MINAT BELI BAJU ECERAN DI SOLO SQUARE Analisis Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Baju Eceran Di Solo Square.

0 7 12

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN PERSEPSI KUALITAS PRODUK TERHADAP MINAT BELI BAJU ECERAN Analisis Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Baju Eceran Di Solo Square.

0 3 14

ANALISIS PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK SMARTPHONE SAMSUNG TERHADAP MINAT BELI Analisis Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Smartphone Samsung Terhadap Minat Beli Konsumen Di Delta Cell Matahari Singosaren Surakarta.

0 2 14

ANALISIS PENGARUH KETERSEDIAAN PRODUK, HARGA, KUALITAS DAN PERSEPSI PRODUK HALAL TERHADAP NIAT BELI Analisis Pengaruh Ketersediaan Produk, Harga, Kualitas Dan Persepsi Produk Halal Terhadap Niat Beli Konsumen Di Carrefour Sukoharjo.

0 0 11

Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Aqua.

0 1 22

Pengaruh kualitas pelayanan, persepsi akan harga dan kepuasan konsumen pada minat beli ulang jasa perawatan kecantikan.

0 3 141

Pengaruh keragaman produk, kualitas produk, dan persepsi harga terhadap minat beli konsumen pada Rumah Warna Galeria Mall Yogyakarta.

0 2 145

Pengaruh keragaman produk, kualitas produk, dan persepsi harga terhadap minat beli konsumen pada Rumah Warna Galeria Mall Yogyakarta

2 16 143

Pengaruh kualitas pelayanan, persepsi akan harga dan kepuasan konsumen pada minat beli ulang jasa perawatan kecantikan

0 0 139

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN ATAS ATRIBUT HARGA, PRODUK DAN PELAYANAN DALAM EVENT PAMERAN TERHADAP MINAT BELI

0 0 135