Klasifikasi Kesesuaian Lahan HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 11. Penilaian kesesuaian lahan hutan untuk kelapa sawit di Hulu
Persyaratan penggunaankarakteristik lahan
Kelas kesesuaian lahan Nilai data
Kelas kes. Lahan actual
Usaha perbaikan
Kelas kes. Lahan potensial
Temperatur tc Temperatur rerata
C 26,15
C S1
S1 S1
S1
Ketersediaan air wa Curah hujan mm
3000 S2
S2 S2
S2
Media perakaran rc Tekstur
Kedalaman tanah cm agak halus
90 S1
S1 S1
S1 S1
S1
Retensi hara nr KTK liat cmol
Kejenuhan basa pH H
2
O C-organik
7,93
7,51 5,12
1,81 S2
S2
S2 S1
S1 penambahan
bahan organik dan pemupukan
pemupukan S1
S1 S1
S1 S1
Bahaya erosi eh Lereng
Bahaya erosi 0-8
Sangat rendah S1
S1 S1
S1 S1
S1
Kelas kesesuaian lahan Aktual
S2,wa,nr Potensial
S2wa
Tabel 12. Penilaian kesesuaian lahan kelapa sawit untuk kelapa sawit di Hulu
Persyaratan penggunaankarakteristik lahan
Kelas kesesuaian lahan Nilai data
Kelas kes. Lahan actual
Usaha perbaikan
Kelas kes. Lahan potensial
Temperatur tc Temperatur rerata
C 26,15
C S1
S1 S1
S1
Ketersediaan air wa Curah hujan mm
3000 S2
S2 S2
S2
Media perakaran rc Tekstur
Kedalaman tanah cm agak halus,
sedang 90
S1 S1
S1 S1
S1 S1
Retensi hara nr KTK liat cmol
Kejenuhan basa pH H
2
O C-organik
9,6
7,33 5,38
2,08 S2
S2
S2 S1
S1 penambahan
bahan organik dan pemupukan
pemupukan S1
S1 S1
S1 S1
Bahaya erosi eh Lereng
Bahaya erosi 0-8
Sangat rendah S1
S1 S1
S1 S1
S1
Kelas kesesuaian lahan Aktual
S2, wa, nr Potensial
S2wa
Dari Tabel 11 dan Tabel 12 dapat dilihat bahwa kesesuaian aktual tanaman kelapa sawit pada lahan hutan dan pada lahan yang telah ditanami kelapa sawit
adalah S2wa,nr cukup sesuai dengan faktor penghambat curah hujan dan retensi hara. Curah hujanketersediaan air pada lahan hutan dan pada lahan yang telah
ditanami kelapa sawit jumlahnya melebihi curah hujan yang dibutuhkan tanaman kelapa sawit, sedangkan retensi hara yaitu KTK dan kejenuhan basa jumlahnya
lebih rendah dari kebutuhan kelapa sawit. Faktor penghambat curah hujan tidak dapat diperbaiki sedangkan faktor penghambat retensi hara dapat diperbaiki.
Perbaikan retensi hara yaitu KTK dapat dilakukan dengan cara penambahan bahan organik serta pemupukan dan perbaikan kejenuhan basa dapat dilakukan dengan
cara pemupukan. Berkaitan dengan itu maka kesesuaian lahan potensial menjadi S2wa cukup sesuai dengan faktor pembatas curah hujan.
B.2. Penilaian kesesuaian lahan daerah Tengah DAS Babalan Data tanah dan lingkungan fisik hasil dari identifikasi dan karakteristik
data primer dan sekunder bagian tengah DAS Babalan disajikan pada Lampiran 2 dan gambaran lokasi pengambilan sempel di lahan hutan dan lahan kelapa sawit
dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Lahan hutan dan lahan kelapa sawit di bagian tengah
Dari data karakteristik lahan pada Lampiran 2 dapat diketahui kelas kesesuaian kelapa sawit pada tanah hutan dan pada tanah yang telah ditanami
kelapa sawit. Kelas kesesuaian lahan diketahui dengan cara matching terhadap syarat tumbuh kelapa sawit. Kesesuaian kelapa sawit pada lahan hutan disajikan
pada Tabel 13 dan kesesuaian kelapa sawit pada lahan yang telah ditanami kelapa sawit dapat disajikan pada Tabel 14.
Tabel 13. Penilaian kesesuaian lahan Hutan untuk kelapa sawit di Tengah
Persyaratan penggunaankarakteristik lahan
Kelas kesesuaian lahan Nilai data
Kelas kes. Lahan actual
Usaha perbaikan
Kelas kes. Lahan potensial
Temperatur tc Temperatur rerata
C 26,25
C S1
S1 S1
S1
Ketersediaan air wa Curah hujan mm
3000 S2
S2 S2
S2
Media perakaran rc Tekstur
Kedalaman tanah cm agak halus,
90 S1
S1 S1
S1 S1
S1
Retensi hara nr KTK liat cmol
Kejenuhan basa pH H
2
O C-organik
8,26
8,29 5,43
1,65 S2
S2
S2 S1
S1 penambahan
bahan organik dan pemupukan
pemupukan S1
S1 S1
S1 S1
Bahaya erosi eh Lereng
Bahaya erosi 15-25
Berat S3
S3 S3
terasering S1
S1 S1
Kelas kesesuaian lahan Aktual
S3eh Potensial
S2wa
Tabel 14. Penilaian kesesuaian lahan kelapa sawit untuk kelapa sawit di Tengah
Persyaratan penggunaankarakteristik lahan
Kelas kesesuaian lahan Nilai data
Kelas kes. Lahan actual
Usaha perbaikan
Kelas kes. Lahan potensial
Temperatur tc Temperatur rerata
C 26,25
C S1
S1 S1
S1
Ketersediaan air wa Curah hujan mm
3000 S2
S2 S2
S2
Media perakaran rc Tekstur
Kedalaman tanah cm agak halus,
sedang 90
S1 S1
S1 S1
S1 S1
Retensi hara nr KTK liat cmol
Kejenuhan basa pH H
2
O C-organik
13,8
6,34 5,02
0,9 S2
S2
S2 S1
S1 penambahan
bahan organik dan pemupukan
pemupukan S1
S1 S1
S1
S1
Bahaya erosi eh Lereng
Bahaya erosi 15-25
Berat S3
S3 S3
terasering S1
S1 S1
Kelas kesesuaian lahan
Aktual S3eh
Potensial S2wa
Dari Tabel 13 dan Tabel 14 dapat dilihat bahwa kesesuaian aktual
tanaman kelapa sawit pada lahan hutan dan pada lahan yang telah ditanami kelapa sawit adalah S3eh sesuai marginal dengan faktor pembatas lereng. Faktor
penghambat lereng dapat diperbaiki. Perbaikan lereng dapat dilakukan dengan cara membuat terasering. Berkaitan dengan itu maka kesesuaian lahan potensial
menjadi S2wa cukup sesuai dengan faktor pembatas curah hujan.
B.3. Penilaian kesesuaian lahan daerah Hilir DAS Babalan Data tanah dan lingkungan fisik hasil dari identifikasi dan karakteristik
dari data primer dan sekunder hilir DAS Babalan disajikan pada Lampiran 3 dan gambaran lokasi pengambilan sempel di lahan hutan dan lahan kelapa sawit dapat
dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9. Lahan Mangrove dan lahan kelapa sawit di bagian hilir Dari data karakteristik lahan pada Lampiran 3 dapat diketahui kelas
kesesuaian kelapa sawit pada tanah hutan dan pada tanah yang telah ditanami kelapa sawit. Kelas kesesuaian lahan diketahui dengan cara matching terhadap
syarat tumbuh kelapa sawit. Kesesuaian kelapa sawit pada lahan hutan disajikan pada Tabel 15 dan kesesuaian kelapa sawit pada lahan yang telah ditanami kelapa
sawit dapat disajikan pada Tabel 16.
Tabel 15. Penilaian kesesuaian lahan hutan untuk kelapa sawit di hilir
Persyaratan penggunaankarakteristik lahan
Kelas kesesuaian lahan Nilai data
Kelas kesesuaian
lahan actual Usaha
perbaikan Kelas kes.
Lahan potensial
Temperatur tc Temperatur rerata
C 26,3
C S1
S1 S1
S1
Ketersediaan air wa Curah hujan mm
3000 S2
S2 S2
S2
Media perakaran rc Tekstur
Kedalaman tanah cm agak halus,
sedang 90
S1 S1
S1 S1
S1 S1
Retensi hara nr KTK liat cmol
Kejenuhan basa Ph H
2
O C-organik
17,33 15,6
5,64 2,87
S2 S1
S2 S1
S1 pemupukan
S1 S1
S1 S1
S1
Bahaya erosi eh Lereng
Bahaya erosi 0-8
Sangat rendah S1
S1 S1
S1 S1
S1
Kelas kesesuaian lahan Aktual
S2,wa,nr Potensial
S2wa
Tabel 16. Penilaian kesesuaian lahan kelapa sawit untuk kelapa sawit di hilir
Persyaratan penggunaankarakteristik lahan
Kelas kesesuaian lahan Nilai data
Kelas kes. Lahan actual
Usaha perbaikan
Kelas kes. Lahan potensial
Temperatur tc Temperatur rerata
C 26,3
C S1
S1 S1
S1
Ketersediaan air wa Curah hujan mm
3000 S2
S2 S2
S2
Media perakaran rc Tekstur
Kedalaman tanah cm agak halus
90 S1
S1 S1
S1 S1
S1
Retensi hara nr KTK liat cmol
Kejenuhan basa pH H
2
O C-organik
12,26
8,49 4,21
1,08 S2
S2
S2 S2
S1 penambahan
bahan organik dan pemupukan
pemupukan pengapuran
S1 S1
S1 S1
S1
Bahaya erosi eh Lereng
Bahaya erosi 0-8
Sangat rendah S1
S1 S1
S1 S1
S1
Kelas kesesuaian lahan Aktual
S2,wa,nr Potensial
S2wa
Dari Tabel 15 dan Tabel 16 dapat dilihat bahwa kesesuaian aktual tanaman kelapa sawit pada lahan hutan dan pada lahan yang telah ditanami kelapa sawit
adalah S2wa,nr cukup sesuai dengan faktor penghambat curah hujan dan retensi hara. Curah hujanketersediaan air pada lahan hutan dan pada lahan yang telah
ditanami kelapa sawit jumlahnya melebihi curah hujan yang dibutuhkan tanaman kelapa sawit, sedangkan retensi hara yaitu KTK dan kejenuhan basa jumlahnya
lebih rendah dari kebutuhan kelapa sawit. Faktor penghambat curah hujan tidak dapat diperbaiki sedangkan faktor penghambat retensi hara dapat diperbaiki.
Perbaikan retensi hara yaitu KTK dapat dilakukan dengan cara penambahan bahan organik serta pemupukan dan perbaikan kejenuhan basa dapat dilakukan dengan
cara pemupukan sedangkan pH tanah yang rendah dapat dilakukan pengapuran agar bersifat lebih netral. Berkaitan dengan itu maka kesesuaian lahan potensial
menjadi S2wa cukup sesuai dengan faktor pembatas curah hujan. Peta kelas kesesuaian aktual dan Potensial di DAS Babalan dapat dilihat pada Gambar 10.
Kesesuaian lahan di DAS Babalan secara keseluruhan baik aktual maupun potensial dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17. Kesesuaian lahan aktual dan potensial kawasan DAS Babalan Lokasi
Hutan Kelapa sawit
aktual Potensial
Aktual potensial
Hulu S2, wa,nr
S2wa S2, wa,nr
S2wa Tengah
S3eh S2wa
S3eh S2wa
Hilir S2, wa,nr
S2wa S2, wa,nr
S2wa
Kesesuain lahan DAS Babalan secara keseluruhan yaitu S2wa hal ini berkaitan dengan pernyataan Djaenudin 2000 yang memaparkan bahwa
persyaratan tanah untuk pertumbuhan kelapa sawit secara optimal sangat
ditentukan oleh kedalaman efektif tanah solum tanah 75 cm dan berdrainase baik. Kelapa sawit dapat tumbuh pada lahan dengan tingkat kesuburan tanah yang
bervariasi mulai dari lahan yang subur sampai lahan-lahan marginal. Hal ini dicirikan bahwa kelapa sawit dapat tumbuh pada lahan dengan Ph masam sampai
netral 4,2-7,0 dan yang optimum pada pH 5,0-6,5. Kapasitas tukar kation, kejenuhan basa, lereng dan bentuk wilayah berombak dan bergelombang tidak
menjadi pembatas utama. Media perakaran yang optimal adalah lahan yang mempunyai tekstur halus liat berpasir, liat, liat berdebu, agak halus lempung
berliat, lempung liat berpasir, lempung liat berdebu, dan sedang lempung berpasir sangat halus, lempung, lempung berdebu, debu, serta mempunyai
kandungan bahan kasar tidak lebih dari 55. DAS Babalan setelah dilakukan analisis kesesuaian lahan masih banyak dilakukan perbaikan lagi karena tidak
sesuai dengan persyaratan tumbuh kelapa sawit agar dapat tumbuh paling baik. Badan penelitian tanah 2003 juga menyatakan bahwa berdasarkan
karakteristik tanah dan iklim serta persyaratan tumbuh tanaman, kelapa sawit mempunyai adaptabilitas yang tinggi di berbagai kondisi lahan. Hasil penilaian
kesesuaian lahan menunjukkan bahwa kelapa sawit dapat dikembangkan di seluruh propinsi di Sumatera, Kalimantan, Sulsel, Sulteng, Sultra, dan Papua. Hal
ini memberikan petunjuk bahwa peluang pengembangan kelapa sawit di Indonesia masih cukup luas. DAS Babalan merupakan salah satu wilayah yang mempunyai
peluang pengembangan kelapa sawit.
Gambar 10. Peta kelas kesesuaian lahan aktual dan Potensial dalam peta Land system untuk kelapa sawit kawasan DAS Babalan