Tabel 1. Kriteria untuk penentuan kelas kesesuaian lahan
Kelas Kesesuaian Lahan Kriteria
S1: sangat sesuai Unit lahan tidak memiliki pembatas atau
hanya memiliki empat pembatas ringan. S2: cukup sesuai
Unit lahan memiliki lebih dari empat pembatas ringan, dan atau memiliki tidak
lebih dari tiga pembatas sedang.
S3:sesuai marginal Unit lahan memiliki lebih dari tiga pembatas
sedang, dan atau satu pembatas berat. N: tidak sesuai
Unit lahan memiliki lebih dari satu pembatas berat atau sangat berat
Sumber : Azis, dkk 2005
D. Land System
Land system menurut Christian and Stewart 1968 dalam Reppprot 1988 menganggap ada hubungan yang erat antara tipe batuan, hidroklimat, landform,
tanah. Oleh karena itu, sistem lahan yang sama akan mencerminkan kesamaan potensi serta faktor-faktor pembatasnya di mana pun sistem lahan tersebut
dijumpai. Sistem lahan yang sama diakui di mana pun kombinasi yang sama, faktor ekologi atau lingkungan tersebut terjadi. Sebuah sistem lahan karena itu
tidak unik hanya untuk satu wilayah, tapi di semua bidang memiliki sifat lingkungan yang sama.
Land system atau sistem lahan menurut Reinberger 1999 adalah pengelompokkan tanah dalam mengenali pola tanah yang dapat dibedakan secara
nyata dalam susunan tanah di suatu daerah yaitu kandungan mineral batuan induknya. Diantaranya adalah batuan kapur, marmer, kuarsa, batuan basalt, granit,
batuan sedimen dan metamorf. Perbedaan kandungan mineral dalam batuan mempengaruhi karakteristik fisik dan kimia tanah diantaranya tekstur, struktur,
drainase, dan ketersediaan unsur hara. Penyebab utama perbedaan susunan tanah pada daerah hingga pada ketinggian 3.400 m di atas permukaan laut adalah faktor
temperatur dan variasi banyaknya hujan. Kedua faktor tersebut mempengaruhi
produksi bahan organik, susunan lempung, pencucian unsur hara dan tingkat erosi. Keadaan kemiringan lahan dan tingkat erosi mempengaruhi kedalaman dan
kompleksitas profil tanah. Dengan demikian tingkat erosi rata-rata sebanding dengan ketinggian suatu daerah.
E. Syarat Tumbuh Tanaman Kelapa Sawit
Persyaratan tanah untuk pertumbuhan kelapa sawit secara optimal sangat ditentukan oleh kedalaman efektif tanah solum tanah 75 cm dan berdrainase
baik. Kelapa sawit dapat tumbuh pada lahan dengan tingkat kesuburan tanah yang bervariasi mulai dari lahan yang subur sampai lahan-lahan marginal. Hal ini
dicirikan bahwa kelapa sawit dapat tumbuh pada lahan dengan Ph masam sampai netral 4,2-7,0 dan yang optimum pada pH 5,0-6,5. Kapasitas tukar kation,
kejenuhan basa, lereng dan bentuk wilayah berombak dan bergelombang tidak menjadi pembatas utama. Media perakaran yang optimal adalah lahan yang
mempunyai tekstur halus liat berpasir, liat, liat berdebu, agak halus lempung berliat, lempung liat berpasir, lempung liat berdebu, dan sedang lempung
berpasir sangat halus, lempung, lempung berdebu, debu, serta mempunyai kandungan bahan kasar tidak lebih dari 55 Djaenudin et al., 2000.
F. Persyaratan Penggunaan LahanPersyaratan Tumbuh Tanaman