Peraturan Permainan Futsal Deskripsi Teoritis 1. Permainan Futsal

17 berupa penerapan strategi maupun taktik tidak akan berjalan sebagaimana mestinya yang diharapaan oleh pelatih maupun pemain futsal itu sendiri.

d. Perbedaan Permainan Futsal dengan Permainan Sepakbola

Perbedaan permainan futsal dengan sepakbola menurut Zaidan Almahdi 2008: 22, anatara lain: Tabel 1. Perbedaan Futsal dengan Sepakbola. Sepakbola Futsal Lingkaran bola 68-70 cm Lingkaran bola 62-68 cm 11 pemain 5 pemain 3x pergantian pemain Tidak dibatasi Throw in lemparan kedalam Kick in tendangan ke gawang Wasit 2 asisten penjaga garis linesman Wasit dan 2 asisten serta pencatat waktu Waktu berjalan running clock Stopped clock dioperasikan oleh pencatat waktu 2x45 menit 2x20 menit Tak ada time out Sekali time out tiap babak Tendangan gawang Lemparan gawang Tak ada batas waktu untuk memulai kembali kepertandingan 4 menit untuk memulai lagi pertandingan Berlaku aturan offside Tidak berlaku offside Kiper diberi waktu 6 detik melakukan tendangan gawang Kiper diberi waktu empat detik untuk melakukan lemparan gawang Tak ada batasan pelanggaran, Ada batasan 5 kali pelanggaran Pemain yang diganjar kartu merah tidak bisa diganti pemain lain Pemain yang diganjar kartu merah bisa diganti pemain lain setelah 2 menit atau tim lawan mencetak gol Sepak pojok di sudut lapangan Sepak pojok di sudut lapangan Tak ada batasan untuk memberikan umpan kebelakang ke kiper Hanya sekali melakukan umpan ke belakang ke kiper Kontak Fisik diperbolehkan Kontak fisik dilarang Sumber: Zaidan Almahdi 2008: 22 . 18 2. Latihan

a. Pengertian Latihan

Menurut Suharno 1983 dalam Djoko Pekik 2002: 11, “latihan Training adalah suatu proses organisme atlet secara sistematis untuk mencapai mutu prestasi maksimal dengan diberi beban fisik dan mental yang teratur, terarah, meningkat dan berulang-ulang waktunya ”. Menurut Sukadiyanto 2002: 1, “latihan pada prinsipnya merupakan suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik, yaitu untuk meningkatkan kualitas fisik, kemampuan fungsional peralatan tubuh, dan kualitas psikis anak latih ”. Sedangkan Bompa 1994 dalam Djoko Pekik 2002: 11, “mengartikan latihan sebagai program pengembangan olahragawan untuk event khusus, melalui peningkatan keterampilan dan kapasitas enenrgi ”. Latihan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yang dapat mengandung makna seperti: practice, exercises, dan training. Dalam istilah bahasa Indonesia kata-kata tersebut semuanya mempuanyi arti yang sama yaitu latihan. Namun, dalam bahasa Inggris kenyataannya setiap kata tersebut memiliki maksud yang berbeda-beda. Dari beberapa istilah tersebut setelah diaplikasikan di lapangan memang nampak sama kegiatannya, yaitu aktivitas fisik. Sukadiyanto: 2002 : 5. Menurut Sukadiyanto 2002: 6-7, pengertihan latihan yang berasal dari kata practice adalah aktivitas untuk meningkatkan keterampilan kemahiran berolahraga dengan menggunakan berbagai peralatan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan cabang olahraganya. Pengertian latihan yang berasal dari kata exercises adalah perangkat utama dalam proses latihan harian untuk meningkatkan kualitas fungsi sistem organ tubuh manusia, sedangkan pengertian latihan yang berasal dari kata training adalah suatu 19 proses penyempurnaan kemampuan berolahraga yang berisikan materi teori dan praktek, menggunakan metode, dan aturan pelaksanan dengan pendekatan ilmiah, memakai prinsip pendidikan yang terncana dan teratur, sehingga tujuan latihan dapat tercapai tepat pada waktunya. Menurut berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa latihan merupakan proses usaha yang sistematis dari berlatih yang dilakukan secara terstruktur, terarah, dengan menggunakan metode tertentu, untuk meningkatkan kualitas fisik, kemampuan fungsional peralatan tubuh, kualitas psikis, mengembangkan bakat, keterampilan kemahiran gerak, maupun kemampuan pada diri seseorang khususnya di bidang olahraga sehingga tujuan pencapaian prestasi dapat tercapai.

b. Tujuan Latihan

Menurut Sukadiyanto 2002: 9, “objek dari proses latihan adalah manusia yang harus ditingkatkan kemampuan, keterampilan, dan penampilannya dengan bimbingan pelatih ”. Tujuan latihan secara umum adalah membantu para pembina, pelatih, guru olahraga agar dapat menerapkan dan memiliki kemampuan konseptual serta keterampilan dalam membantu mengungkap potensi olahragawan mencapai puncak prestasi. Menurut Muhammad Asriady Mulyono 2014: 66, pemilihan pola latihan yng benar akan meningkatkan kemampuan si pemain dalam bermain. Peningkatan skill bermain ini didapat dengan berlatih secar teratur dengan porsi latihan yang tepat. Untuk meningkatkan kondisi tubuh juga diperlukan jenis latihan-latihan khusus.