Pelarut Waktu pengukuran Penentuan Aktivitas Antioksidan dengan Metode DPPH

Parameter yang dipakai untuk menunjukkan aktivitas antioksidan adalah harga konsentrasi efisien atau efficient concentration EC 50 atau Inhibitory Concentration IC 50 yaitu konsentrasi suatu zat antioksidan yang dapat menyebabkan 50 DPPH kehilangan karakter radikal atau konsentrasi suatu zat antioksidan yang memberikan persen peredaman sebesar 50 Molyneux, 2004.

2.6.1 Pelarut

Metode ini akan bekerja dengan baik menggunakan pelarut metanol atau etanol karena kedua pelarut ini tidak mempengaruhi dalam reaksi antara sampel uji sebagai antioksidan dengan DPPH sebagai radikal bebas Molyneux, 2004. 2.6.2 Pengukuran absorbansi – panjang gelombang Panjang gelombang maksimum λ maks yang digunakan dalam pengukuran sampel uji sangat bervariasi. Menurut beberapa literatur, panjang gelombang maksimum untuk DPPH antara lain 515-520 nm. Bagaimanapun dalam prakteknya hasil pengukuran yang memberikan peak maksimum itulah panjang gelombangnya, yaitu sekitar panjang gelombang yang disebutkan di atas. Nilai absorbansi yang mutlak tidaklah penting, karena panjang gelombang dapat diatur untuk memberikan absorbansi maksimum sesuai dengan alat yang digunakan Molyneux, 2004.

2.6.3 Waktu pengukuran

Waktu pengukuran digunakan sebagai parameter untuk mengevaluasi aktivitas antioksidan sampel sebagai rujukan untuk digunakan pada penelitian- penelitian berikutnya Molyneux, 2004. Waktu pengukuran bervariasi mulai dari 1, 5, 10, 15, 20, 30, 60, 90, 120 hingga 240 menit, namun yang sering digunakan adalah 20 dan 30 menit Marinova, 2011. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian dilakukan secara eksperimental. Penelitian meliputi pengumpulan dan pengolahan bahan tumbuhan, karakterisasi simplisia, skrining fitokimia, pembuatan ekstrak air dan ekstrak etanol serta pengujian aktivitas antioksidan dengan metode DPPH menggunakan alat spektrofotometer visibel.

3.1 Alat-alat

Alat-alat yang digunakan terdiri dari alat-alat gelas erlenmeyer, gelas beaker, gelas ukur, labu tentukur, tabung reaksi, corong pisah, gelas arloji, matt pipet, corong gelas, seperangkat alat PK air, botol bersumbat, cawan berdasar rata, pipet tetes, kertas saring, aluminium foil, penangas air, spektrofotometer UVVis Shimadzu, rotary evaporator Stuart, oven Memmert, mikroskop Olympus, krus porselin, tanur Nabertherm, neraca analitis Boeco Germany, freeze dryer Virtis Benchtop K, seperangkat alat sand bath, desikator, timbangan, kaca objek, kaca penutup, stop watch dan krus tang.

3.2 Bahan-bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah hidrilla Hydrilla verticillata L.f. Royle. Bahan-bahan kimia yang lainnya adalah berkualitas pro analisis poduksi Sigma : 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl DPPH; vitamin C CSPC Welsheng Pharmaceutical CO., Ltd.; produksi E-Merck: metanol, toluen, raksa II klorida, kalium iodida, bismuth III nitrat, asam nitrat pekat, besi III Universitas Sumatera Utara