Deskripsi Produk Domestik Regional Bruto

berada di wilayah Kabupaten Gunungkidul dengan angka RLS sebesar 7,79 atau setara dengan tingkat SMP. Hal ini juga berkaitan dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi di wilayah Kota Yogyakarta yang memicu penduduknya untuk meningkatkan kualitas SDM. Gambar 4. Angka RLS Penduduk di 5 KabupatenKota Provinsi DIY tahun 2007-2013

B. Estimasi Model

Pengujian estimasi model dilakukan untuk mencari model yang paling tepat untuk digunakan dalam analisis ekonometrika. Pengujian estimasi model dilakukan dua cara, yaitu dengan uji signifikansi fixed effect dan Hausman test .

1. Uji Signifikansi F Chow Test

Hasil uji signifikansi yang merupakan perbandingan antara model common effect dan fixed effect dapat dilihat dari hasil analisis 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Kota Yogyakarta Sleman Gunungkidul Bantul Kulonprogo Redundant Fixed Effect-LR . Hasil analisis menunjukkan nilai Prob. F sebesar 0,00. Dikarenakan nilai Prob. F 0,05 maka estimasi model yang lebih tepat digunakan adalah model fixed effect. Output hasil uji ini dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 62.

2. Hausman Test

Metode berikutnya yang digunakan adalah Hausman test. Uji ini dilakukan untuk menentukan model yang lebih tepat digunakan antara model fixed effect dan random effect. Hasil uji Hausman menunjukkan bahwa nilai Prob. Cross section random sebesar 0,00 atau lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol ditolak yang artinya model yang lebih tepat digunakan adalah model fixed effect. Output hasil uji ini dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 63. Dari hasil pengujian di atas dapat disimpulkan bahwa model yang lebih tepat digunakan untuk menganalisis pengaruh jumlah investasi, tenaga kerja, dan tingkat pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi adalah model fixed effect.

C. Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Normalitas

Uji normalitas diperlukan untuk mengetahui bentuk distribusi data, apakah berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini uji normalitas yang dilakukan menggunakan Uji Jarque-Bera JB test. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai prob. Jarque-Bera sebesar 0,621122 atau lebih besar dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa