wilayah akan semakin meningkat. Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa investasi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang
berkesinambungan Mankiw, 2000. Nilai koefisien regresi parsial β
2
bernilai positif sebesar 0,264258 yang artinya jika jumlah investasi meningkat sebesar 1 maka PDRB akan meningkat sebesar 26,426
dengan asumsi faktor lainnya dianggap tetap.
2. Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai koefisien regresi parsial sebesar 0,049871 dengan nilai t-hitung sebesar 0,518034 dan nilai
probabilitas sebesar 0,6087. Dikarenakan nilai probabilitas 0,01 maka dapat disimpulkan bahwa jumlah angkatan kerja tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini dikarenakan jumlah angkatan kerja lulusan diplomauniversitas relatif sedikit dibandingkan
dengan lulusan SMA ke bawah. Dengan demikian kontribusi variabel ini kurang mendukung peningkatan PDRB di wilayah DIY. Hasil ini sesuai
dengan tesis yang disusun oleh Adi Raharjo 2006 yang meneliti pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang.
3. Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai koefisien regresi parsial sebesar 0,500015 dengan nilai t-hitung sebesar 5,809222 dan nilai
probabilitas sebesar 0,0000. Dikarenakan nilai probabilitas 0,01 maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh secara
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini dikarenakan tingginya
tingkat pendidikan penduduk suatu wilayah akan menyebabkan kualitas yang dimiliki penduduk akan semakin baik. Hasil ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Yuhendri 2008 di Sumatera Barat. Nilai koefisien regresi parsial yang bernilai positif menunjukkan bahwa jika
rata-rata lama sekolah meningkat 1 tahun maka PDRB akan mengalami kenaikan sebesar 50,002 dengan asumsi faktor lainnya dianggap tetap.