Latar Belakang Evaluasi Pendokumentasian Penatalaksanaan Dan Outcome Pre-Eklampsia Berat di RSUD Dr Pirngadi Medan Tahun 2012
Pre-eklampsia dan eklampsia merupakan kesatuan penyakit, yakniyang langsung disebabkan oleh kehamilan, walaupun belum jelas bagaimana halini terjadi, istilah
kesatuan penyakit diartikan bahwa kedua peristiwa dasarnyasama karena eklamsia merupakan peningkatan dari pre-eklamsia yang lebih beratdan berbahaya dengan
tambahan gejala-gejala tertentu Hanifa, dkk, 2002 Pre-eklampsia berat dan eklampsia merupakan risiko yang membahayakan ibu di
samping membahayakan janin melalui placenta Hovatta O, dkk 1983 . Setiap tahun sekitar 50.000 ibu meninggal di dunia karena eklampsia Dudley L, 1992. Incidens
eklampsia di negara berkembang berkisar dari 1:100 sampai 1:1700 Crowther, 1985. Beberapa kasus memperlihatkan keadaan yang tetap ringan sepanjang
kehamilan. Pada stadium akhir yang disebut eklampsia, pasien akan mengalami kejang. Jika eklampsia tidak ditangani secara cepat akan terjadi kehilangan kesadaran
dan kematian karena kegagalan jantung, kegagalan ginjal, kegagalan hati atau perdarahan otak Erica,1989.
Penyebab kematian ibu terbesar 58,1 adalah perdarahan dan eklampsia. Kedua sebab itu sebenarnya dapat dicegah dengan pemeriksaan kehamilan antenatal
careANC yang memadai Unicef Goi, 2000, atau pelayanan berkualitas dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan Standar Pelayanan Kebidanan,2009.
Sedangkan Angka Kematian Ibu untuk Sumatera Utara pada tahun 2012 berdasarkan Survei yang dilakukan oleh Universitas Sumatera Utara USU dan
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BKKBN Sumut adalah 203100.000 kelahiran hidup http:www.waspada, 2013.
Menurut Simanjuntak dalam Sarah Dina, 2003:2 pada penelitian retrospektif 5
tahun 1993 – 1997 di RSU Pirngadi Medan dijumpai 33 kasus 5,10 kematian ibu dari 647 kasus preeklampsia berat. Penanganan kasus preeklampsia masih tetap
kontroversi, karena sampai saat ini etiologi dan patofisiologi penyakit masih belum jelas diketahui sehingga penanganan dan pencegahannya yang baik dan sempurna
belum bisa dilaksanakan dan masih bersifat empiris Obstetrics,2007. Berdasarkan survei awal yang dilakukan oleh peneliti di RSUD dr Pirngadi
Medan didapatkan jumlah kasus Pre eklampsia Berat tahun 2012 sebanyak 27 kasus. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis tertarik untuk
meneliti tentang “Evaluasi Pendokumentasian Penatalaksanaan Dan Outcome Pre- Eklampsia Berat di RSUD Dr Pirngadi Medan Tahun 2012”.