Pencegahan kejadian pre-eklampsia dan eklampsia

1 Uji kemungkinan pre-eklampsia: a Pemeriksaan tekanan darah atau kenaikannya b Pemeriksaan tinggi fundus uteri c Pemeriksaan kenaikan berat badan atau edema a Pemeriksaan protein urin b Kalau mungkin dilakukan pemeriksaan fungsi ginjal, fungsi hati,gambaran darah umum, dan pemeriksaan retina mata. 2 Penilainan kondisi janin dalam rahim a Pemantauan tingi fundus uteri b Pemeriksaan janin: gerakan janin dalam rahim, denyut jantung janin, pemantauan air ketuban c Usulkan untuk melakukan pemeriksaan ultrasonografi.Dalam keadaan yang meragukan, maka merujuk penderita merupakansikap yang harus dipilih

7. Komplikasi

Komplikasi tergantung dari derajat preeklamsia atau eklamsia. Yang termasuk komplikasi antaralain atonia uteri. Sindroma HELLP hemolysis,elevated liver enzimes, low platelet count, ablasia retina, KID, gagal ginjal, perdarahan otak, edema paru, gagal jantung, hingga syok dan kematian Sibai, 1994.

C. Rekam Medis

Dalam Permenkes No: 269MENKESPERIII2008 yang dimaksud rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Catatan merupakan tulisan-tulisan yang dibuat oleh dokter atau dokter gigi mengenai tindakan-tindakan yang dilakukan kepada pasien dalam rangka pelayanan kesehatan. Sedangkan dokumen adalah catatan dokter, dokter gigi, danatau tenaga kesehatan tertentu, laporan hasil pemeriksaan penunjang, catatan observasi dan pengobatan harian dan semua rekaman, baik berupa foto radiologi, gambar pencitraan imaging. dan rekaman elektro diagnostik.Rekam Medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas dan dalam bentuk teknologi Informasi elektronik yang diatur lebih lanjut dengan peraturan tersendiri.Rekam medis terdiri dari catatan-catatan data pasien yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan. Catatan- catatan tersebut sangat penting dalam pelayanan bagi pasien karena dengan data yang lengkap dapat memberikan informasi dalam menentukan keputusan, baik pengobatan, penanganan, tindakan medis dan lainnya. Dokter atau dokter gigi diwajibkan membuat rekam medis sesuai peraturan yang berlaku.

1. Isi Rekam Medis medical record

Data-data yang harus dimasukkan dalam Medical Record dibedakan untuk pasien yang diperiksa di unit rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat. Setiap pelayanan apakah itu di rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat dapat membuat rekam medis dengan data-data sebagai berikut.

A. Rekam Medis Pasien Rawat Jalan

Data pasien rawat jalan yang dimasukkan dalam medical record sekurang- kurangnya antara lain: a. Identitas Pasien b. Tanggal dan waktu. c. Anamnesis sekurang-kurangnya keluhan, riwayat penyakit. d. Hasil Pemeriksaan fisik dan penunjang medis.