Keabsahan Data Analisis Data

bahwa tanda-tanda yang terdapat di dalam teks puisi yang diteliti mengacu kepada satuan-satuan kenyataan yang terdapat di dalam dunia empirik. Karena kenyataan itu bersifat kompleks, pembacaan demikian hanya akan membawa peneliti pada serangkaian makna referensial yang heterogen, yang tidak bersesuaian satu sama lain, serangkaian ungramatikalitas. Untuk mengatasi hambatan demikian, peneliti harus mengambil cara pembacaan yang kedua, yaitu pembacaan hermeneutik. Pembacaan ini dilakukan berdasarkan konvensi sastra agar mendapat makna yang seutuhnya.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri human istrumen yang menganalisis puisi “Solidaritätslied” secara deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan semiotis Riffaterre. Penelitian kualitatif sering diartikan sebagai penelitian yang tidak mengadakan perhitungan atau dengan angka-angka Moleong, 1989: 2.

F. Keabsahan Data

Dalam sebuah penelitian diperlukan pengecekan keabsahan data studi untuk mendukung signifikansi data temuan. Menurut Nurgiyantoro 2002: 15, untuk mengukur validitas data dalam penelitian ini digunakan: 1 validitas semantis, yaitu data-data dimaknai setelah dikategorikan sesuai konteks tuturan. dan 2 validitas expert judgment, yaitu validitas yang mempertanyakan bagaimana kesesuaian antara istrumen dengan tujuan dan deskripsi bahan yang diajarkan atau masalah yang akan diteliti dan ditelaah dengan baik. Penelaahan harus dilakukan oleh orang yang berkompeten di bidang yang bersangkutan. Dalam hal ini dengan dosen pembimbing yaitu Ibu Isti Haryati, M.A. Reliabilitas data dalam penelitian ini menggunakan reliabilitas intrarater, yaitu peneliti melakukan pembacaan dan penelitian terhadap sumber data secara berulang-ulang dan interrater, yaitu mendiskusikan hasil penelitian dengan ahli yang mengetahui bidang yang diteliti.

G. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif kualitatif dengan pendekatan semiotis, dengan teori semiotika Riffaterre. Deskriptif kualitatif merupakan metode penelitian yang memaparkan hasil analisisnya dengan menggunakan kata-kata. Sesuai dengan aspek yang dikaji, penelitian ini menggunakan pendekatan semiotis dengan teori semiotika Riffaterre. Tahap dalam penelitian ini menurut Faruk 2012:147 dijabarkan dalam 4 tahapan, yaitu: 1 Ketidaklangsungan ekspresi dalam puisi “Solidaritätslied” disebabkan oleh 3 hal: a penggantian arti yang disebabkan oleh penggunaan metafora, personifikasi, alegori, perumpaan epos, sinekdoki, simile dan metonimi dalam puisi “Solidaritätslied”, b penyimpangan arti yaitu yang berhubungan dengan ambiguitas atau banyak tafsir, kontradiksi yakni menyatakan sesuatu secara kebalikannya dan nonsense yaitu kata-kata yang secara linguistik tidak mempunyai arti, c penciptaan arti yang berkaitan dengan rima, enjabement, homologue, dan tipografi dalam puisi “Solidaritätslied”. 2 Pembacaan heuristik dan hermeneutik dalam puisi “Solidaritätslied”. 3 Menentukan matriks, model, dan varian dalam puisi “Solidaritätslied”, dan 4 mencari hipogram dalam puisi “Solidaritätslied”. 50 BAB IV IDEOLOGI SOSIALISME MARXISME DAN PERJUANGAN KELAS DALAM PUISI “SOLIDARITÄTSLIED” KARYA BERTOLT BRECHT: KAJIAN SEMIOTIKA RIFFATERRE

A. Deskripsi Puisi “Solidaritätslied”