Varian Pertama Varian Kedua Varian Keempat Varian Kelima

memperhatikan tanda tersebut apakah ia bersifat hipogramik, menjadi latar penciptaan seluruh teks, dan apakah kata tersebut bersifat monumental. Matris dalam puisi ―Solidaritätslied‖ ditransformasikan menjadi model. Yang menjadi model dalam puisi ―Solidaritätslied‖ adalah revolusi proletar. Menurut Kristeva 2011: 513 revolusi adalah perebutan kekuasaan oleh kelas yang baru dan maju, misalnya revolusi borjuis di Prancis pada tahun 1789. Bagi Marx, peralihan kekuasaan politik merupakan langkah awal, syarat penting bagi revolusi yang sesungguhnya. Langkah pertama dalam revolusi oleh kelas pekerja adalah menaikan kaum proletar ke tampuk kekuasaan. Revolusi proletar adalah sebuah pertarungan kekuatan secara terbuka antara kekuatan-kekuatan sosial di dalam sebuah perjuangan untuk mengambil kekuasaan. Revolusi proletar yang digambarkan Brecht dalam puisi ―Solidaritätslied‖ sejalan dengan ide untuk menciptakan masyarakat Sosialis-Marxisme.

3. Varian Puisi “Solidaritätslied”

Varian merupakan transformasi model pada setiap satuan tanda-baris atau bait, bahkan juga bagian-bagian fiksi. Matriks dan model ditransformasikan menjadi varian-varian Faruk, 2012: 141. Varian-varian dalam puisi ―Solidaritätslied‖ adalah bait-bait penting dalam puisi yang merupakan uraian atau penjabaran dari model.

a. Varian Pertama

Varian pertama dalam puisi ―Solidaritätslied‖ dalam bait pertama adalah, kaum proletar harus melakukan revolusi dengan segala kekuatan atau solidaritas yang dimiliki agar menjadi lebih baik. Revolusi adalah sebuah keharusan meskipun berada dalam segala kondisi kehidupan yang senang, susah, terpuruk dalam kelaparan atau bahagia karena kekenyangan. Revolusi proletar akan tercapai, dengan semangat proletar dalam menghancurkan segala penindasan para penguasa dan keterpurukan yang diakibatkan oleh kaum borjuis dalam sistem kapitalisme. Makna varian ini terdapat pada bait pertama baris ke empat dan lima, “vorwärts und nie vergessen”, “die Solidarität”.

b. Varian Kedua

Varian kedua terdapat dalam bait kedua puisi ―Solidaritätslied‖. Revolusi proletar dilakukan dengan menyatukan semua unsur proletar yang ada di dunia. Kekuatan yang bersatu akan menjadikan kaum proletar sebagai pemilik dunia dan menghancurkan kapitalisme. c. Varian Ketiga Varian ketiga dalam puisi ―Solidaritätslied‖ terdapat pada bait keempat. Segala bentuk pertikaian yang dilakukan para penguasa hanya bertujuan agar rakyat tetap dalam kesengsaraan. Akan tetapi, dengan kekuatan kaum proletar di seluruh dunia yang bersatu, maka segala bentuk keterpurukan akibat kapitalisme akan dapat dihancurkan.

d. Varian Keempat

Varian keempat dalam puisi ―Solidaritätslied‖ terdapat pada bait keenam dan kedelapan. Revolusi proletar seperti yang diharapkan akan cepat tercapai, bila kaum proletar memberikan dukungannya dan secara sadar berusaha untuk menyelesaikan segala ketertindasan. Dengan terlibat dalam segala permasalahan sebagai sebuah cara untuk menemukan solusi atas permasalahan yang terjadi. Dalam bait ini Brecht menjelaskan bahwa revolusi tidak akan tercapai tanpa menceburkan diri dalam masalah.

e. Varian Kelima

Varian kelima dalam puisi ini terdapat pada bait kesepuluh. Proletar di seluruh dunia harus bersatu agar kebebasan yang diinginkan dapat tercapai. Revolusi proletar sebagai sebuah bentuk protes akan ketertindasan yang dilakukan kaum borjuis, dapat terwujud dengan menyatukan semua kekuatan yang ada. Dan pada akhirnya segala bentuk tirani dapat dikalahan.

f. Varian Keenam