16
rencana dan kinerja aktual dan melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan.
2.2 Motivasi Berprestasi
2.2.1. Pengertian Motivasi
Motivasi merupakan dorongan untuk berbuat yang berasal dari dalam diri manusia. Motivasi dalam suatu perbuatan memegang peran sangat penting. Kuat
lemahnya upaya yang dikerahkan seseorang dalam mengerjakan sesuatu sangat ditentukan oleh motivasinya McClelland dalam Franken, 1982. Pemahaman
terhadap motivasi individu berkaitan erat dengan pemahaman temtang motif, yaitu kebutuhan, keinginan, tekanan, dorongan dan desakan hati yang membangkitkan
dan mempertahankan gairah individu untuk mengerjakan sesuatu Nasrudin, 2010.
McClelland Nasrudin, 2010 mengemukakan tiga macam kebutuhan manusia yaitu
need of achievement
motivasi berprestasi,
need of affiliation
motivasi bersahabat dan
need of power
motivasi berkuasa a. Kebutuhan akan prestasi
n-Ach
Menurut McClelland Nasrudin, 2010, kebutuhan akan prestasi merupakan dorongan untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan
seperangkat standar, bergulat untuk sukses. Kebutuhan ini pada hirarki Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi
diri.
17
Ciri-ciri individu yang menunjukkan orientasi tinggi menurut McClelland Franken, 1982 antara lain bersedia menerima resiko yang relatif tinggi,
keinginan untuk mendapatkan umpan balik tentang hasil kerja mereka, keinginan mendapatkan tanggung jawab pemecahan masalah.
b. Kebutuhan untuk berafiliasi
n-aff
Kebutuhan akan Afiliasi menurut McClelland Nasrudin, 2010 adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu
merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu ini umumnya berhasil
dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi. c. Kebutuhan akan kekuasaan
n-pow
Kebutuhan akan kekuasaan adalah dorongan untuk mempengaruhi orang- orang dan mengubah situasi. Orang yang bermotivasi kekuasaan ingin
menimbulkan dampak pada organisasi dan mau memikul resiko untuk melekukan hal itu. McClelland Franken, 1982 menyatakan bahwa kebutuhan
akan kekuasaan sangat berhubungan dengan kebutuhan untuk mencapai suatu posisi kepemimpinan.
2.2.2. Pengertian Motivasi Berprestasi