17
Ciri-ciri individu yang menunjukkan orientasi tinggi menurut McClelland Franken, 1982 antara lain bersedia menerima resiko yang relatif tinggi,
keinginan untuk mendapatkan umpan balik tentang hasil kerja mereka, keinginan mendapatkan tanggung jawab pemecahan masalah.
b. Kebutuhan untuk berafiliasi
n-aff
Kebutuhan akan Afiliasi menurut McClelland Nasrudin, 2010 adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu
merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu ini umumnya berhasil
dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi. c. Kebutuhan akan kekuasaan
n-pow
Kebutuhan akan kekuasaan adalah dorongan untuk mempengaruhi orang- orang dan mengubah situasi. Orang yang bermotivasi kekuasaan ingin
menimbulkan dampak pada organisasi dan mau memikul resiko untuk melekukan hal itu. McClelland Franken, 1982 menyatakan bahwa kebutuhan
akan kekuasaan sangat berhubungan dengan kebutuhan untuk mencapai suatu posisi kepemimpinan.
2.2.2. Pengertian Motivasi Berprestasi
Konsep motivasi berprestasi dirumuskan pertama kali oleh Henry Alexander Murray. Murray memakai istilah kebutuhan berprestasi
need for achievement
untuk motivasi berprestasi atau sering disebut dengan n-Ach, yang dideskripsikannya sebagai hasrat atau tendensi untuk mengerjakan sesuatu yang
18
sulit dengan secepat dan sebaikmungkin Alwisol, 2011. Sedangkan Mc. Clelland Nasrudin, 2010 memberi batasan motivasi berprestasi sebagai usaha untuk
mencapai sukses dan bertujuan untuk berhasil dalam kompetisi dengan suatu ukuran keunggulan. Ukuran keunggulan itu dapat berupa prestasinya sendiri
sebelumnya atau prestasi orang lain. Selanjutnya Atkinson Franken, 1982 menyebutkan bahwa motivasi
berprestasi individu didasarkan atas dua hal, yaitu tendensi untuk meraih sukses dan tendensi untuk menghindari kegagalan. Jika motif untuk sukses lebih besar
daripada motif untuk menghindari kegagalan, diasumsikan, orang tersebut akan berusaha untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan motif untuk menghindari
kegagalan lebih besar daripada motif untuk berhasil, diasumsikan, orang akan memilih tujuan yang meminimalkan kemungkinan kegagalan. Dengan kata lain,
takut gagal atau menghindari kegagalan dapat mengubah tujuan seseorang pilih.
2.2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Berprestasi
Menurut Murray Alwisol, 2011 ada empat faktor yang dapat mempengaruhi motivasi berprestasi yaitu:
a. Orang tua dan lingkungan budaya memberikan tekanan yang cukup kuat menganggap penting dalam hal berprestasi yang tinggi.
b. Anak diajar untuk percaya kepada diri sendiri dan berusaha memantapkan tujuan menjadi orang yang berprestasi tinggi.
c. Pekerjaan kedua orang tua mungkin berpengaruh. Ayah yang pekerjaannya melibatkan pengambilan keputusan dan inisiatif dapat mendorong anak
mengembangkan motivasi berprestasi. d. Kelas sosial dan pertumbuhan ekonomi nasional yang tinggi dapat
mempengaruhi motivasi berprestasi n-Ach
2.2.4. Karakteristik Motivasi Berprestasi