2.2 Pengertian Leverage
Dalam kegiatan bisnis, perusahaan sering dihadapkan dengan pengeluaran biaya yang sifatnya tetap, yang tentu saja mengandung risiko. Berkaitan dengan
hal tersebut, pihak manajemen harus tahu mengenai leverage. Dimana Leverage mengandung biaya tetap dalam usaha yang menghasilkan keuntungan.
Untuk lebih jelasnya, berikut pengertian leverage yang dikemukakan oleh Riyanto 2008 adalah “Leverage dapat didefenisikan sebagai penggunaan aktiva
atau dana dimana untuk penggunaan tersebut perusahaan harus menutup biaya tetap atau membayar beban tetap”.
Sedangkan Niswatin 2010 mengatakan bahwa Pembelanjaan bagi suatu perusahaan tentunya memegang peranan yang sangat penting karena dari bidang
inilah yang akan mengelola segala masalah yang berkaitan dengan keuangan suatu perusahaan, baik dari segi perolehannya ataupun dari segi pemanfaatan dana yang
diperoleh baik secara efektif dan efisien. Perusahaan dalam keputusan pembelanjaannya biasanya dapat
menggunakan sumber dana yang berupa hutang ataupun modal sendiri. Penggunaan dari masing-masing sumber dana tersebut tentunya harus disesuaikan
dengan kebutuhan investasi, baik yang sifatnya jangka panjang maupun yang bersifat jangka pendek.
Perencanaan atas penggunaan dana yang tepat tentunya akan dapat dijadikan sebagai landasan bagi perusahaan untuk memperoleh keuntungan.
Karena, keuntungan disini merupakan salah satu indikator terpenting bagi
perusahaan sebagai satu unit ekonomi yang mampu bertanding dalam menghadapi persaingan guna mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Perencanaan yang tepat untuk pemanfaatan modal pinjaman dari pihak luar perusahaan itu sendiri tentunya akan membawa konsekuensi positif kepada
perusahaan dengan mempertimbangkan segala manfaat yang diperoleh dari penggunaan modal tersebut.
Pengukuran hutang dengan menggunakan analisis financial leverage dihitung dengan mempertimbangkan seberapa besar jumlah yang kita pinjam dari
para kreditur. Niswatin 2010, mengatakan bahwa Jumlah hutang dalam neraca tentunya akan menunjukkan seberapa
besar modal pinjaman yang sudah digunakan dalam operasi perusahaan. Modal pinjaman ini biasanya dapat berupa hutang
jangka pendek maupun hutang jangka panjang, tetapi karena pada umumnya pinjaman jangka panjang ini jauh lebih besar
dibandingkan dengan hutang jangka pendek, maka perhatian atas analisis keuangan biasanya lebih menekankan pada hutang ini saja.
Konsekuensi yang akan diterima dari modal pinjaman ialah kewajiban untuk membayar bunga kepada pihak kreditur atas pinjaman modal, tentunya
harus didahulukan, sebelum laba dibagikan kepada para pemegang saham. Hal ini sudah pasti menyebabkan pihak dari para pemegang saham dan kreditur akan
memberikan perhatian utamanya kepada jumlah pinjaman perusahaan serta kemampuan perusahaan dalam membayar pokok pinjaman dan membayar bunga
atas pinjaman, karena semakin besar pinjaman yang diperoleh, maka semakin besar pula tingkat risiko yang akan diterima perusahaan karena tuidak mampu
untuk membayar bunga serta pinjaman pokoknya.
a. Pembagian Leverage