Financial leverage yang besar menunjukkan tingginya risiko kegagalan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman sehingga investor
akan memandang hal tersebut sebagai risiko yang dapat menyebabkan turunnya harga saham.
b. Sumber-sumber Leverage
Sumber dana leverage dapat berasal dari sumber dana internal yaitu berupa perolehan laba ditahan dari perusahaan, dan sumber dana
ekternal yang berasal dari modal asing yaitu dapat berupa hutang kepada supplier, hutang kepada pegawai, hutang kepada perusahaan lain, hutang
pada bank dan hutang pada investor yang berbentuk obligasi. Dan ada juga dana yang berasal dari modal sendiri, yaitu dalam bentuk saham
preferen. Riyanto 2008:227 mendefinisikan modal asing sebagai berikut:
Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan dan sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan, dan bagi perusahaan yang
bersangkutan, modal tersebut merupakan hutang, yang pada saatnya harus dibayar kembali.
Riyanto 2008:227 juga membagi modal asing atau hutang ke dalam tiga golongan, yaitu:
1. Modal asingutang jangka pendek Short-term Debt
Yaitu hutang yang jangka waktunya pendek kurang dari satu tahun. Meliputi kredit rekening koran, kredit
dari penjual, kredit dari pembeli, dan kredit wesel.
2. Modal asinghutang jangka menengah Intermediate-
term Debt Yaitu hutang yang jangka waktunya antara satu sampai sepuluh tahun. Meliputi term loan dan lease
financing.
3. Modal asinghutang jangka panjang Long-term Debt
Yaitu utang yang jangka waktunya lebih dari sepuluh tahun. Meliputi pinjaman obligasi dan pinjaman hipotik.
Penggunaan dana yang berasal dari modal asing biasanya mengharuskan perusahaan untuk membayar beban tetap yaitu berupa
bunga, dan jika perusahaan menggunakan dana yang berasal dari modal sendiri yaitu yang berasal dari saham preferen, maka perusahaan akan
mengeluarkan beban tetap berupa dividen.
c. Ukuran Leverage
Ukuran dalam leverage ialah Degree of Financial Leverage DFL. DFL digunakan untuk mengukur laba operasi yang dihasilkan oleh
perusahaan kemudian akan dibandingkan dengan beban tetap biaya bunga yang harus dibayar perusahaan karena adanya penggunaan hutang
financial leverage. Lukas 2008:236, meghitung DFL sebagai berikut:
��� = ����
EBIT − biaya bunga
Sartono 2001:267 menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki proporsi utang dan saham preferen relatif lebih besar dalam struktur
modalnya, maka akan memiliki biaya modal tetap yang besar sehingga Degree of Financial Leverage akan tinggi dan begitu juga sebaliknya.
2.3 Ukuran Perusahaan