35 TBIG PT Tower Bersama Infrastucture Tbk
Infrastruktur, utilitas transportasi 36 TBLA
Tunas Baru Lampung Agriculture
37 TGKA Tigaraksa Satria Tbk
Perdagangan, Jasa Investasi 38 UNVR
Unilever Indonesia Tbk Barang Konsumsi
39 VOKS Voksel Electric Tbk
Aneka Industri Sektor Kabel 40 WIKA
Wijaya Karya Tbk Konstruksi Bangunan
Sumber : Hasil Olahan Penulis
3.6 Jenis dan Sumber Data 3.6.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah : 1 Data kuantitatif, yaitu data numerik yang dapat memberikan
tafsiran yang kokoh, yaitu dalam bentuk angka-angka yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan nonkeuangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2 Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk informasi,
baik secara lisan maupun tulisan yang digunakan untuk mendukung data lainnya.
3.6.2 Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Yaitu, data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen
perusahaan dan laporan-laporan lainnya yang ada relevansinya
dengan penelitian ini yang meliputi data laporan keuangan perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode Tahun 2011-2013.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data sekunder, metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi, yaitu dengan
mengumpulkan data sekunder berupa laporan keuangan yang telah dipublikasikan dalam periode pengamatan. Data penelitian ini diperoleh dari media internet
dengan cara mengunduh laporan keuangan perusahaan nonkeuangan melalui situs Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id .
3.8 Metode Analisis Data
Dalam suatu penelitian, jenis data dan hipotesis sangat menetukan dalam ketepatan untuk pemilihan statistik alat uji. Untuk menguji hipotesis dalam
penelitian ini, digunakan tahapan analisis sebagai berikut: 1. Menghitung besarnya leverage, ukuran perusahaan, dan total asset
turnover pada perusahaan nonkeuangan yang dijadikan sebagai sampel. 2. Melakukan uji asumsi klasik untuk melihat apakah model regresi linier
berganda layak atau tidak digunakan dalam penelitian ini. 3. Melakukan uji hipotesis yaitu analisis regresi linier berganda, yang harus
memenuhi kriteria, yaitu uji R
2
, uji T, dan Uji F.
3.8.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan alat statistik yang berfungsi mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti
melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum dari data tersebut.
Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsi suatu data yang dilihat dari mean, median, deviasi standar, nilai minimum, dan nilai maksimum.
Pengujian ini dilakukan untuk mempermudah dalam memahami variabel variabel yang digunakan dalam penelitian.
3.8.2 Pengujian Asumsi Klasik
Penggunaan analisis regresi dalam statistik harus bebas dari asumsi- asumsi klasik. Adapun pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji multikolonieritas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, dan uji normalitas.
3.8.2.1
Uji Multikolonieritas
Menurut Ghozali 2006:91, “uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas”. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen. Pengujian terhadap ada tidaknya multikolinearitas
dalam model regresi dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan lawannya, serta Variance Inflation Factor
VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena VIF =
1tolerance. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah
tolerance0,10 atau sama dengan VIF10.
3.8.2.2 Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali 2006:95, “uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier
ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1
sebelumnya”. Pengujian
autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin_Watson
Tabel 3.3 Kriteria Pengambilan Keputusan
Metode Durbin-Watson Kriteria Pengujian
Hipotesis Nol Keputusan
0 d dl Terjadi autokorelasi positif
Tolak dl
≤ d ≤ du Tidak ada autokorelasi positif
Tidak ada keputusan 4-dl d 4
Terjadi autokorelasi negatif Tolak
4-du ≤ d ≤ 4-dl
Tidak ada autokoelasi negatif Tidak ada keputusan
du d 4-du Tidak ada autokorelasi positif
atau negatif Tidak ditolak
Sumber : Ghozali, 2006:96
3.8.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali 2006:105, “uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain”.
Dasar analisis yang dapat digunakan untuk menentukan heterokedastisitas, antara lain:
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang,
melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas.
3.8.3 Uji Normalitas
Menurut Ghozali 2006:110, “uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual
memiliki distribusi normal”. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan
melihat histogram dari nilai residualnya. Proses uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov.
a. Jika angka signifikan taraf signifikansi α 0,05 maka
distribusi data dikatakan normal, b. Jika angka signifikan t
araf signifikansi α 0,05 maka distribusi data dikatakan tidak normal.
Uji normalitas data juga dapat dilihat dengan memperlihatkan penyebaran data titik pada normal P Plot of Regression Standardized
Residual variabel independen, dimana: a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas,
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi
tidak memenuhi asumsi normalitas.
Model regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal.
3.8.4 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda dihasilkan dengan
cara memasukkan input data variabel ke fungsi regresi. Persamaan regresi berganda yang digunakan dapat dinyatakan sebagai berikut:
Y
1
= α + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e
Dimana: Y
= Kinerja perusahaan dilihat dari ROE α
= Koefisien b
1-3
= Koefisien regresi variabel independen x
1
= Leverage x
2
= Ukuran Perusahaan x
3
= Total Assets Turnover e
= error Besarnya koefisien dari masing-masing variabel independen
ditunjukkan dengan b
1,
b
2,
dan b
3
. Ketiga variabel bebas tersebut merupakan faktor fundamental perusahaan, sedangkan variabel
dependennya adalah Kinerja Perusahaan.
Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji R, uji-T, dan uji-F.
3.8.4.1
Uji koefisien determinasiregresi R
2
Uji regresi digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel
independen yang diteliti terhadap variasi naik turunnya variabel dependen. Koefisien determinan
berkisar antara nol sampai dengan 1 0R
2
1. Hal ini berarti bila R
2
=0 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap
variabel dependen, bila R
2
semakin mendekati 1 menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen, dan bila R
2
semakin kecil mendekati 0 maka dapat dikatakan semakin kecil pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen.
Untuk memastikan tipe hubungan antar variabel dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut ini:
Tabel 3.4 Tabel Hubungan antar Variabel
Nilai Interpretasi
0,0 – 0,19 Sangat Tidak Erat
0,2 – 0,39 Tidak Erat
0,4 – 0,59 Cukup Erat
0,6 – 0,79 Erat
0,8 – 0,99 Sangat Erat
3.8.4.2 Uji signifikan parsial T-test
Pengujian T-test digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen terhadap variabel dependen. Uji ini juga dapat dilakukan dengan membandingkan t hitung
dengan t table dengan ketentuan sebagai berikut: a. Jika t
hitung
t
tabel
, maka Ha dit erima α =5
b. Jika t
hitung
t
tabel
, maka Ha ditolak α =5 Signifikan atau tidaknya pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen dapat dilihat dari nilai probabilitas nilai Sig. dari t rasio
masing-masing variabel independen pada taraf uji 0,05. Kesimpulan dapat diterima atau tidaknya Ha
sebagai pembuktian adalah: 5=α
a. Jika probabilitas 0,05 maka Ha dapat diterima, b. Jika probabilitas 0,05 maka Ha ditolak.
3.8.4.3 Uji signifikan simultan F-test
Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam
model mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap variabel dependen. Untuk menguji
hipotesis ini, digunakan statistik F dengan membandingkan F hitung dengan F tabel dengan
kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: a. Jika F
hitung
F
tabel
, maka Ha diterima α =5, b. Jika F
hitung
F
tabel
, maka Ho ditolak α =5. Uji signifikansi juga dapat dilihat dari nilai
probabilitas nilai Sig. dari t rasio masing-masing variabel independen pada taraf uji 0,05.
Kesimpulan dapat diterima atau tidaknya Ha sebagai pembuktian adalah: 5=α
a. Jika probabilitas 0,05 maka Ha dapat diterima, b. Jika probabilitas 0,05 maka Ha ditolak.
3.9 Jadwal Penelitian