Kinerja Fungsi Kepala Sekolah
Berdasarkan uraian, kinerja seseorang di lingkungan suatu organisasi dapat dilihat dari proses yang menyangkut efektivitas dan
pelaksanaan pekerjaan dari cara kerja yakni yang mudah, sedikit menggunakan tenaga dan pikiran, hemattepat waktu. Sedangkan dari
hasil dalam arti dengan proses dapat dicapai produktivitas tinggi baik dari segi kuantitas sesuai dengan keinginan.
Keberhasilan organisasi dipengaruhi oleh struktur organisasi yang tepat, pembagian wewenang, dan tanggung jawab yang jelas pada
para peserta yang berkecimpung dalam organisasi tersebut. Tanggung jawab pada tugas atau rasa tanggung jawab seseorang dapat dikaitkan
dengan tingkat disiplin para peserta organisasi. Semakin disiplin para peserta organisasi, diharapakan kinerja organisasi dalam mencapai
tujuan akan tercapai. Kinerja sebagai hasil kerja yang dicapai dalam lingkup pekerjaan atau jabatan yang menjadi wewenang dan tanggung
jawab pekerja yang bersangkutan dilingkungan sebuah organisasi. Usaha untuk meningkatkan kinerja dapat dimulai dari diri sendiri. Rasa
disiplin yang tinggi, cara mengahargai waktu dan mengikuti prosedur yang telah ditentukan serta bagaimana bekerjasama dengan orang lain
merupakan cara yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kinerja. Kinerja seseorang dapat dilihat dari cara bekerja, semangat
kerja, disiplin kerja dan waktu, keterampilan diri bekerja sama dengan orang lain seperti mampu berkomunikasi, beradaptasi dilingkungan
kerja dan memiliki pengetahuan serta kemampuan diri. Demikian juga
dalam menentukan kinerja guru dapat dilihat dari kemampuan mengajar, rasa disiplin kerja yang baik, kerja sama dengan rekan
seprofesi dan kepribadian guru. Salah satu faktor yang bisa meningkatkan kinerja bawahan adalah lingkungan kerja atau suasana
kerja yang komunikatif dan kondusif sehingga menimbulkan inisiatif dan kerjasama tim yang baik. Kepala sekolah sebagai pemimpin
hendaknya memperhatikan bawahannya dengan memberikan motivasi agar kinerja bawahannya semakin baik
Penilaian kinerja menurut Malayu Hasibuan 2000: 87 menjelaskan “penilaian prestasi adalah kegiatan manajer untuk
mengevaluasi perilaku prestasi kerja karyawan serta menetapkan kebijakan selanjutnya”. Penilaian kinerja tidak semata-mata menilai
hasil fisik, tetapi berbagai bidang seperti kemampuan, kerajinan, disiplin hubungan kerja atau hal-hal khusus sesuai bidang tugasnya
semuanya layak dinilai. Kinerja bisa menjadi baik dimasa depan dan bagaimana masalah-maslah yang timbul dalam memenuhi standar dan
sasaran kinerja dapat dipecahkan. Surya Dharma 2005: 125-126 menerangkan sasaran evaluasi
kinerja sebagai berukut: a
motivasi: untuk merangsang orang untuk meningkatkan kinerja dan mengembangkan keahlian.
b pengembangan: untuk
memberikan dasar untuk mengembangkan dan memperluas atribut dan komperensi yang
relevan atas peran mereka sekarang maupun peran dimasa depan terutama karyawan yang memiliki potensi untuk melakukannya.
c Komunikasi : berfungsi sebagai saluran komunikasi dua arah
tentang peran, sasaran, hubungan, masalah kerja dan aspirasi.
Organisasi akan dapat berhasil jika sasaran dalam evaluasi kinerja berjalan dengan harmonis agar dapat menimbulkan motivasi dan
menjalin komunikasi yang baik untuk dapat mencapai tujuan yang di inginkan.
Dari penjelasan tentang faktor yang mempengaruhi kinerja dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja seseorang dipengaruhi oleh
organisasi, karakteristik kerja dan karakteristik individu. Karakteristik kerja dan karakteristik organisasi akan memengaruhi karakteristik
individu seperti imbalan, penetapan tujuan akan meningkatkan motivasi kerja, sedangkan program pengembangan akan meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan kemampuan dari individu.