Upaya Meningkatkan Motivasi Kepala Sekolah Sebagai Motivator
Karangmojo telah terlaksana secara rutin dan berkesinambungan yaitu dengan konsultasi dan melalui rapat koordinasi yang dimanfaatkan untuk
memperlancar tugas dan pekerjaan dalam rangka pencapaian organisasi, 2 faktor pendukung pelaksanaan komunikasi koordinatif yaitu : iklim
komunikasi yang baik antara kepala sekolah, guru dan karyawan, sumber daya guru dan karyawan yang memadai, media komunikasi yang sudah tersedia,
loyalitas dan dedikasi masing-masing guru dan karyawan: faktor penghambat pelaksanaan komunikasi koordinatif yaitu hambatan fasilitas dan hambatan
pekerjaan dari kepala sekolah, dan masing-masing guru dan karyawan sehingga sulit menentukan waktu yang pas untuk menentukan waktu
pelaksanaan komunikasi koordinatif, 3 upaya untuk mengatasi hambatan- hambatan pelaksanaan komunikasi koordinatif yaitu; adanya upaya kontinyu
dan berkesinambungan dari kepala sekolah untuk menciptakan suasana yang rileks dan terbuka dengan para guru dan karyawan, kepala sekolah senantiasa
memberikan bimbingan juga pengarahan kepada guru dan karyawan untuk menanamkan sikap dedikasi dan loyalitas masing-masing personil terhadap
tanggungjawabnya, sekolah memfasilitasi alat kepada guru dan karyawan untuk menunjang penyelesaian tugas, kepala sekolah lebih mengutamakan
penerimaan guru yang belum PNS yang mampu mengajar penuh disekolah. 4.
Penelitian yang dilakukan oleh Lelys Cristina 2013 dengan judul Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Di SMK Muhammadiyah 1 Tempel Sleman
Yogyakarta dengan informan penelitian wakil kepala sekolah sebagai informan kunci, guru dan karyawan sebagai informan pendukung. Hasil
penelitian menunjukan gaya kepemimpinan yang diperankan kepala sekolah cenderung kearah selling dan participating dengan tipe kepemimpinan yang
cenderung demokratis. 2 pelaksanaan kepemimpinan kepala sekolah meliputi proses perencanaan dengan gaya kepemimpinan selling dan participating
dengan sistem manajemen terbuka. Proses pengorganisasian dilakukan dengan gaya kepemimpinan participating dengan adanya pembagian tugas
diantara para guru, karyawan.proses penggerakan dilakukan dengan gaya kepemimpinan yang berpola mengutamakan hubungan kerja sama dengan
melakukan pengarahan dan bimbingan saat rapat atau secara personel. Proses pengkoordinasian dilakukan dengan gaya kepemimpinan yang berpola
mengutamakan hubungan kerja sama dan participating dengan adanya kegiatan formal dan non formal. Pengawasan yang dilakukan dengan gaya
kepemimpinan delegating yang memberikan kepercayaan pada bawahan sehingga tidak secara terus menerus melakukan pengawasan dengan
berkeliling kelas dalam mengawasi kinerja guru dan karyawan langsung ditempat kerja. 3 pengambilaan keputusan dilakukan kepala sekolah dengan
gaya kepemimpinan selling dan menggunakan tipe eksploratif dan secara musyawarah dan diskusi serta melibatkan guru, karyawan dan semua
stakeholder yang ada.