7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Film dan Perannya sebagai Media Komunikasi Massa
Film merupakan salah satu bentuk komunikasi massa modern yang kedua muncul di dunia Sobur, 2004 : 126. Film adalah bentuk komunikasi massa elektronik yang berupa
media audio visual. Film merupakan penemuan teknologi baru yang muncul pada akhir abad ke sembilan belas. Film berperan sebagai sarana baru yang digunakan untuk menyebarkan
hiburan yang sudah menjadi kebiasaan terdahulu, serta menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, lawak, dan sajian teknis lainnya kepada masyarakat umum McQuail, 1987 : 13.
Menurut RUU Perfilman bab II pasal 6, film itu sendiri mempunyai fungsi : 1. Pemberdayaan Masyarakat
Memberdayakan masyarakat pada umumya dalam pembangunan watak dan kepribadian bangsa.
2. Pengekspresian Seni Film sebagai media pengekspresian seni sesuai dengan seleranya tanpa ada
batasan dari pihak lain kecuali ditentukan dalam undang-undang yang berlaku. 3. Pengembangan Budaya Bangsa
Film sebagai media yang mampu memantapkan dan mengembangkan nilai-nilai budaya bangsa.
4. Pendidikan Film sebagai media yang mampu menjadi sarana pendidikan bagi khalayak yang
menontonnya. 5. Hiburan
Film sebagai media yang mampu manjadi sarana penghibur bagi khalayak yang menontonnya.
6. Penerangan atau Informasi Film sebagai media yang bisa mempromosikan nilai-nilai keragaman budaya dan
kepribadian bangsa kepada masyarakat internasional. 7. Komoditas Ekonomi
8
Menumbuhkan dan mengembangkan perfilman sebagai industri yang maju, mengembangkan nilai-nilai budaya, dan mampu bersaing dalam peta
internasional. Dalam banyak penelitian tentang dampak film terhadap masyarakat,hubungan antara
film dan masyarakat selalu dipahami secara linier. Artinya, film selalu mempengaruhi dan membentuk masyarakat berdasarkan muatan pesan message di baliknya, tanpa pernah
berlaku sebaliknya. Kritik yang muncul terhadap perspektif ini didasarkan atas argumen bahwa film adalah potret dari masyarakat di mana film itu dibuat. Film selalu merekam
realitas yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat, dan kemudian memproyeksikannya ke atas layar Irawanto, 1999 : 13.
2.2. Gender dalam Media Massa sebagai Representasi Ruang Publik