15
keluarga, sekolah, dan lembaga keagamaan, adalah menangani fungsi pemeliharaan pola nilai-norma yang sudah menjadi etos pola hidup dalam kelompok dengan
menyebarkan nilai, norma pada aktor individu untuk ‘disosialisasikan, diinternalisasikan dan dienkulturasikan’ pada dirinya. Contohnya bila dalam suatu
perusahaan tidak memiiki budaya organisasi untuk memelihara kinerja yang baik, bila tidak maka kinerja pada perusahaan tersebut akan tidak stabil dan akan menghasilkan
pendapatan yang tidak stabil pula bagi perusahaan tersebut. Setiap peneliti dalam melakukan analisis fenomena sosial-budaya di masyarakat,
apabila menggunakan teori fungsionalisme struktural versi Parsons, seharusnya menggunakan skema AGIL yang keempat aspeknya mempunyai keterkaitan satu dengan
yang lain secara fungsional.
2.3.3. Patriarki Privat dan Patriarki Publik
Konsep perbedaan antara beberapa aspek dari Patriarki memiliki sejarah panjang dalam analisis hubungan gender. Beberapa upaya sebelumnya dalam menggunakan
perbedaan privat dan publik telah dibatasi menjadi satu aspek patriarki. Rosaldo 1974 berpendapat bahwa subordinasi perempuan disebabkan oleh pembatasannya dalam ruang
lingkup domestik. Ia menyatakan bahwa pekerjaan laki-laki selalu lebih bernilai tinggi dibandingkan perempuan. Ia menyarankan bahwa subordinasi perempuan merupakan
fenomena umum, meskipun dalam tingkat yang bervariasi, hal ini dijelaskan oleh fakta umum bahwa perempuan dibatasi dalam lingkup domestik keluarga karena peran mereka dalam
melahirkan dan membesarkan anak-anak. Walby, 1990 : 174. Sylvia Walby menjelaskan bahwa patriarki adalah sebuah sistem dari struktur sosial,
praktik yang menempatkan laki-laki dalam posisi dominan, menindas, dan mengeksploitasi perempuan.. Walby membedakan dua bentuk Patriarki : privat dan publik. Keduanya
memiliki tingkatan yang berbeda. Pertama, dalam hubungan antara struktur, kedua, dalam bentuk institusi dari masing-masing struktur. Lebih lanjut, keduanya dibedakan oleh bentuk
utama dari strategi patriarkal: exclusionary‘pengecualian’ dalam patriarki privat dan sagregationist‘pemisahan’ dalam patriarki publik. Patriarki privat didasari atas produksi
rumah tangga, suamibapak yang mengontrol perempuan dan secara langsung dalam wilayah privat rumah tangga secara keseluruhan. Patriarki publik didasari atas struktur selain rumah
tangga, atau di luar rumah tangga. Tentu saja, institusi konvensional menganggap sebagai bagian dari wilayah publik merupakan pusat dari perbaikan patriarki Walby, 1990 : 178.
16
Menurut Walby terjadi ekspansi wujud patriarki dari ruang-ruang pribadi dan privat seperti keluarga dan agama ke wilayah yang lebih luas yaitu negara. Ekspansi ini
menyebabkan patriarki terus menerus berhasil mencengkeram dan mendominasi kehidupan laki-laki dan perempuan. Dari teori tersebut, dapat diketahui bahwa patriarki privat bermuara
pada wilayah rumah tangga. Wilayah rumah tangga ini dikatakan Walby sebagai daerah awal utama kekuasaan laki-laki atas perempuan.Sedangkan patriarki publik menempati wilayah-
wilayah publik seperti lapangan pekerjaan dan negara. Ekspansi wujud patriarki ini merubah baik pemegang struktur kekuasaandan kondisi di masing-masing wilayah baik publik atau
privat. Dalam wilayah privat misalnya, dalam rumah tangga, yang memegang kekuasaan berada di tangan individu laki-laki, tapi di wilayah publik, yang memegang kunci
kekuasaan berada di tangan kolektif. Walby, 1990 : 178. Akan tetapi, Sylvia Walby tidak menjelaskan faktor apa yang menyebabkan
terjadinya ekspansi wujud patriarki ke dalam ruang-ruang pribadi, privat bahkan publik. Dalam hal ini penulis lebih menyetujui pendapat dari Frederick Engels, bahwa faktor
ekonomilah yang menyebabkan terjadinya ekspansi wujud patriarki itu. Menurut Engels, pembagian kerja seksual mula-mula berlangsung dalam kedudukan setara, tetapi keinginan
untuk menguasai sumberdaya ekonomilah yang membuat ketimpangan kedudukan pembagian kerja seksual itu Engels, 1972.
2.4. Representasi