Budidaya , panen , prosesing dan sertifikasi benih padi

30

4.2.2. Budidaya , panen , prosesing dan sertifikasi benih padi

Budidaya Varietas padi yang diproduksi adalah I npara 2, I npara 6, Banyuasin, I npari 7, I npari 10, I npari 13, I npari 15, I npari 20 dan I npago 8. Teknik budidaya penangkaran adalah sebagai berikut : 1 Sistem tanam legowo, 2 Tanam bibit muda, 2-3 bibit rumpun, 3 Pupuk dengan dosis 300 kg Ponska dan 200 kg Urea per hektar, 4 Pengendalian OPT gulma, hama, penyakit dengan pendekatan PHT. I npari 10 FS 1 Leli Kel. Harapan Jaya Desa Peraduan Binjai Kec. Tebat Karai Kab. Kepahiang I npari 10 FS 1 Aniar Kel. Harapan Jaya Desa Peraduan Binjai Kec. Tebat Karai Kab. Kepahiang I npari 10 FS 0,5 Jahari Kel. Harapan Jaya Desa Peraduan Binjai Kec. Tebat Karai Kab. Kepahiang I npari 10 FS 0,5 Mahadi Kel. Harapan Jaya Desa Peraduan Binjai Kec. Tebat Karai Kab. Kepahiang I npari 2 BS 1 Marleni KWT. Putri Tanjung Ds. Taba Teret Kec. Taba Penanjung Kab. Bengkulu Tengah I npara 2 BS 1 Ujang Kel. Perintis Makmur Ds. Bajak 1 Kec. Taba Penenjung Kab. Bengkulu Tengah I npari 7 BS 1 M. Yani Kel. Perintis Makmur Ds. Bajak 1 Kec. Taba Penenjung Kab. Bengkulu Tengah I npara 6 BS 1 Elon Kel. Embun Pagi Kel. Panorama Kec. Singaran Pati Kota Bengkulu I npago 8 BS 1 Elon Kel. Embun Pagi Kel. Panorama Kec. Singaran Pati Kota Bengkulu I npari 13 BS 0,75 Sahafudin Kel. Gambung Jaya Kel. Panorama Kec. Singaran Pati Kota Bengkulu I npari 15 BS 0,75 Suparno Kel. Gambung Jaya Kel. Panorama Kec. Singaran Pati Kota Bengkulu I npari 15 BS 0,25 Lukman Kel. Embun Pagi Kel. Panorama Kec. Singaran Pati Kota Bengkulu I npari 20 BS 1 I in Kel. Embun Pagi Kel. Panorama Kec. Singaran Pati Kota Bengkulu Banyu asin BS 0,25 Suparno Kel. Gambung Jaya Kel. Panorama Kec. Singaran Pati Kota Bengkulu I npara 2 BS 1 Ngadimo Kel. Mekar Sari d. Tirta Mulya Kec. Air Majunto Kab. Mukomuko I npara 2 BS 1 Sugeng Kel. Mekar Sari d. Tirta Mulya Kec. Air Majunto Kab. Mukomuko I npari 6 FS 1 Ajad Kel. Setia Bersama Ds. Tanjung Agung Kec. Tanjung Agung Palik Kab. Bengkulu Utara I npari 6 FS 1 Ramdani Kel. Setia Bersama Ds. Tanjung Agung Kec. Tanjung Agung Palik Kab. Bengkulu Utara I npari 6 FS 1 Bambang Kel. Setia Bersama Ds. Tanjung Agung Kec. Tanjung Agung Palik Kab. Bengkulu Utara I napara 2 FS 1 Sofiyan Kel. Serasan Kel. Taba Penanjung Kec. Taba Penanjung Kab. Bengkulu Tengah I napara 2 FS 1 Busli Kel. Serasan Kel. Taba Penanjung Kec. Taba Penanjung Kab. Bengkulu Tengah I napara 2 FS 1 Saiful Kel. Serasan Kel. Taba Penanjung Kec. Taba Penanjung Kab. Bengkulu Tengah Jumlah 25 31 Kondisi pertanaman varietas I npara 2, I npari 6, I npari 13 dan I npari 10 sudah panen dan varietas I npara 6, I npari 7, Banyuasin, I npari 15, I npago 8 masih dipertanaman serta I npari 13 juga masih ada yang dipertanaman. Roughing Untuk produksi benih perlu dilakukan roughing. Roughing adalah membuang tanaman tipe simpang off type, campuran varietas lain CVL yang memiliki ciri-ciri menyimpang dari varietas yang diperbanyak. Salah satu syarat dari benih bermutu adalah memiliki tingkat kemurnian genetik yang tinggi. Roughing perlu dilakukan dengan benar dan dimulai dari fase vegetatif sampai siap panen. Tujuan dari pelaksanaan roughing adalah agar produksi benih memiliki kemurnian genetik yang tinggi sesuai dengan deskripsinya. Roughing dilakukan dengan petugas pengawas benih tanaman PBT bersama dengan penangkar dan tim UPBS BPTP Bengkulu. Roughing pada fase vegetatif awal 35 – 45 HST dan fase akhir vegetatif 50-60 HST • Tanaman yang tumbuh di luar jalur barisan. • Tanaman rumpun yang tipe pertunasan awalnya menyimpang dari sebagian besar rumpun-rumpun lain. • Tanaman yang bentuk dan ukuran daunnya berbeda dari sebagian besar rumpun-rumpun lain. • Tanaman yang warna kaki atau daun pelepahnya berbeda dari sebagian besar rumpun-rumpun lain. • Tanaman rumpun yang tingginya sangat berbeda mencolok. Panen dan Pasca Panen Saat panen yang tepat adalah pada waktu biji telah masak fisiologis, atau apabila 90-95 malai telah menguning. Sebelum panen harus dipenuhi kondisi, persyaratan dan langkah-langkah sebagai berikut : 1 Pertanaman untuk produksi benih dapat dipanen apabila sudah dinyatakan lulus sertifikasi lapangan oleh BPSB, 2 Sebelum dipanen, semua malai dari kegiatan rouging harus dikeluarkan dari areal yang dipanen untuk menghindari tercampurnya calon 32 benih dengan malai sisa rouging, 3 disiapkan peralatan yang digunakan untuk panen sabit, karung, terpal, alat perontok atau thresher, karung, dan tempat alat pengering, 4 Alat-alat yang digunakan dibersihkan sebelum panen dilakukan, 5 Dua baris tanaman yang paling pinggir dipanen terpisah dan gabah dari tanaman tersebut tidak digunakan sebagai calon benih, 6 Panen dilakukan dengan cara memotong batang tanaman di bagian tengah, kemudian bagian tanaman yang dipanen dirontok dengan thresher, atau memotong batang tanaman di bagian bawah dan bagian tanaman yang dipanen digebot, 7 Pengukuran kadar air biji atau benih pada saat tanaman dipanen menggunakan moisture tester, 8 Calon benih kemudian dimasukkan ke dalam karung dan diberi label: nama varietas, tanggal panen, asal pertanaman, dan berat calon benih, lalu diangkut dan segera dikeringkan. Salah satu variabel dari mutu fisiologis benih yang paling mendapat perhatian petani adalah status vigor benih. Vigor benih diartikan sebagai kemampuan benih untuk tumbuh cepat, serempak, dan berkembang menjadi tanaman normal dalam kondisi lapang dengan kisaran yang lebih luas. Untuk itu cara panen yang baik, perontokan, pembersihan, dan cara pengeringan gabah akan menentukan mutu benih. Kadar air merupakan faktor yang sangat penting dalam pasca panen untuk benih. Kadar air benih pada saat panen berkisar antara 14 sampai dengan 21,23 . Calon benih yang diangkut ke gudang UPBS BPTP Bengkulu berjumlah 3.850 kg yang merupakan bagi hasil dengan sistem investasi. Calon benih yang ada dipetani disarankan untuk diproses menjadi benih. Sebagian besar petani belum mampu memproses benih dengan alasan minimnya sarana, kebutuhan mendesak dan cukup rumit, pemasaran sulit. Prosesing dan Sertifikasi Kadar air benih perlu segera diturunkan dengan cara menjemur atau menggunakan alat pengering karena calon benih umumnya masih mempunyai kadar air yang tinggi sekitar 21,23 . Penjemuran dilakukan dengan menggunakan hamparan alas di bagian bawah untuk mencegah suhu penjemuran yang terlalu tinggi di bagian bawah hamparan. Kemudian dilakukan pembalikan benih secara berkala dan hati-hati, pengukuran suhu pada hamparan 33 benih yang dijemur dan kadar air benih dilakukan setiap 2-3 jam sekali. Pengeringan dilakukan hingga kadar air telah mencapai atau telah memenuhi standar mutu benih bersertifikat 13 atau lebih rendah. Permasalahan dalam penjemuran dengan cara alami dengan mengandalkan cahaya matahari adalah sangat tergantung cuaca. Di Bengkulu cuaca tidak menentu, sering terjadi mendung dan hujan sehingga proses pengeringan lambat dan memerlukan waktu, biaya dan tenaga yang banyak. Apabila penjemuran dilakukan di petani resiko benih tercampur tinggi. Prosesing meliputi pembersihan benih dan pemilahan grading. Tujuan pembersihan selain memisahkan benih dari kotoran tanah, jerami, dan daun padi yang terikut juga untuk membuang benih hampa. Pembersihan benih dalam skala kecil dapat dilakukan secara manual menggunakan nyiru ditampi. Untuk skala produksi yang lebih besar, penggunaan mesin pembersih benih air screen cleaner untuk meningkatkan efisiensi prosesing. Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam prosesing benih mulai dari pengeringan sampai pemilahan, terutama untuk menghindari benih tercampur dengan varietas lain, di antaranya adalah: • Sebelum proses prosesing dimulai perlu disiapkan, dicek peralatan, dan dibersihkan alat-alat yang digunakan, serta dipastikan peralatan berfungsi dengan baik dan benar-benar bersih dari kotoran maupun sisa-sisa benih lainnya. • Untuk menghindari terjadinya pencampuran antar varietas, benih dari satu varietas diolah sampai selesai, kemudian baru dilakukan pengolahan untuk varietas lainnya. • Menempatkan benih hasil pengolahan dalam karung yang baru dan diberi label yang jelas di dalam dan diluar karung. • Mesin alat pengolahan dibersihkan ulang dari sisa-sisa benih sebelumnya, untuk pengolahan varietas yang lain. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya campuran dengan varietas lain. Pengemasan Pengemasan selain mempermudah penyaluran transportasi, juga bertujuan untuk melindungi benih selama penyimpanan, terutama dalam 34 mempertahankan mutu benih dan menghindari serangan hama dan penyakit. Oleh karena itu, efektif tidaknya kemasan sangat ditentukan oleh kemampuannya dalam mempertahankan kadar air benih, viabilitas benih, dan serangan hama penyakit serta gudang selama penyimpanan. Sementara pengolahan benih berlangsung atau setelah selesai pengolahan sambil menunggu hasil uji laboratorium dan label selesai dicetak, benih dikemas dalam karung plastik yang dilapisi dengan kantong plastik di bagian dalamnya. Untuk tujuan komersial, benih dikemas dalam kantong plastik. Pengemasan dilakukan setelah sampel benih dinyatakan lulus oleh BPSB melalui uji laboratorium. Label benih dimasukkan ke dalam kemasan sebelum di-sealed. Pengemasan dan pemasangan label benih tersebut dilakukan untuk menghindari pemalsuan. Penyimpanan Kondisi penyimpanan yang baik adalah kondisi yang mampu mempertahankan mutu benih selama periode simpan, bahkan lebih lama. Daya simpan benih dipengaruhi oleh sifat genetik benih, mutu benih awal simpan, dan kondisi ruang simpan. Oleh karena itu, hanya benih yang bermutu tinggi yang layak disimpan. Kondisi ruang simpan yang nyata mempengaruhi daya simpan benih adalah suhu dan kelembaban ruang penyimpanan. Kondisi ruang simpan yang baik untuk benih-benih yang bersifat ortodoks, termasuk padi, adalah pada kondisi kering dan dingin. Beberapa kaidah yang berkaitan dengan penyimpanan benih adalah: 1 untuk setiap penurunan 1 kadar air atau 5,5° C suhu ruang simpan melipatgandakan daya simpan benih. 2 ruang penyimpanan yang baik adalah apabila kelembaban relatif RH ditambah dengan suhu ruang simpan ° F sama dengan 100. Untuk memenuhi kondisi demikian, ruang simpan benih idealnya dilengkapi dengan AC air conditioner. Setiap benih disimpan secara teratur dan setiap varietas terpisah dari varietas lainnya. Penataan benih di gudang diatur serapi mungkin agar mudah dikontrol, tidak mudah roboh, dan benih atau barang yang keluar masuk gudang tidak terganggu dan mengganggu dibagian bawah tumpukan diberi balok kayu agar benih tidak bersentuhan langsung dengan lantai ruang simpan. 35 Produksi benih padi yang dihasilkan dari kerjasama UPBS BPTP Bengkulu dengan petani penangkar dan lembaga perbenihan BBI BBU pada tahun 2014 adalah sebanyak 34,56 ton Tabel 3. Tabel 3. Produksi benih sumber UPBS BPTP Bengkulu dan lembaga perbenihan tahun 2014 di Provinsi Bengkulu. No Varietas Produksi Total UPBS Balai benih Petani Produksi Kg Kelas Benih Jumlah Kg Varietas Kelas Benih Jumlah Kg 1 I npara 2 FS 30 - - 30 2 I npari 10 FS 698 - - 698 3 I npari 13 FS 25 - - 25 4 I npari 20 SS 185 - - 185 Sisa 2013 a 938 - - 938 Benih bersertifikasi 5 I npago 8 SS 550 I npago 8 SS 800 1.350 6 I npara 2 SS 900 I npara 2 SS 1.562 2.462 7 I npari 6 FS 450 I npari 6 FS 2.060 2.510 8 I npara 2 FS 1.080 I npara 2 FS 4.334 5.414 9 I npaari 7 FS 124 I npaari 7 FS 500 624 10 I npari 13 SS 778 I npari 13 FS 3.000 3.778 11 I npari 10 SS 294 I npari 10 FS 1.628 1.922 12 I npari 10 SS I npari 10 SS 10.000 10.000 Prod. 2014 b 4.176 23.884 28.060 Total Stok a+ b 5.114 23.884 28.998 Calon Benih 13 I npari 13 FS 400 I npari 13 FS 900 1300 14 I npari 15 FS 370 I npari 15 FS 980 1350 15 I npari 20 FS 400 I npari 20 FS 850 1250 16 I npago 8 FS 380 I npago 8 FS 900 1280 17 I npara 6 FS 200 I npara 6 FS 400 600 18 Banyuasin FS 400 Banyuasin FS 320 720 Produksi benih tahun 2014 c 2.150 4.350 6.500 Total Produksi d a+ b+ c 7.264 28.234 35.498 Stok 2013 e 938 938 Produksi 2014 d-e 6.326 28.234 34.560 Penangkaran dengan sistem investasi telah dilakukan pada lahan petani seluas 25 ha. Produksi benih padi yang dihasilkan sebanyak 34,56 ton telah melebihi target dari capaian pelaksanaan kegiatan penyediaan benih sumber VUB padi melalui UPBS di Provinsi Bengkulu tahun 2014, dimana target capaian produksi dari pelaksanaan kegiatan adalah sebanyak 20 ton. 36 Tabel 3 juga menunjukkan bahwa benih yang dihasilkan dan dikelola oleh UPBS BPTP Bengkulu pada tahun 2014 adalah 6,33 ton yang terdiri dari 4,18 ton benih yang sudah bersertifikasi berlabel dan sebanyak 2,15 ton calon benih yang masih dalam prosesing. Benih yang dikelola oleh petani penangkar dan lembaga perbenihan BBI BBU mencapai 28,23 ton, sehingga total produksi benih padi dari kerjasama UPBS dengan petani penangkar dan lembaga perbenihan mencapai 34,56 ton. Produksi benih yang dikelola oleh UPBS BPTP Bengkulu hanya 6,33 ton, hal ini terjadi karena dengan kesepakatan kerjasama yang dilakukan melalui sistem investasi masih lemah dalam hal penentuan harga calon benih per kilogram. Berdasarkan kelas benih UPBS BPTP Bengkulu bekerjasama dengan petani penangkar dan lembaga perbenihan BBI BBU telah memproduksi benih padi dengan kelas benih FS sebanyak 15,05 ton dan kelas benih SS sebanyak 19,51 ton Tabel 4. Untuk kelas benih FS yang dikelola oleh UPBS BPTP Bengkulu adalah sebanyak 3,81 ton dan kelas benih SS sebanyak 2,52, sedangkan sebanyak 11,24 ton dengan kelas benih FS dan 16,99 ton dengan kelas benih SS dikelola oleh petani penangkar dan lembaga perbenihan BBI BBU. Tabel 4. Rekapitulasi produksi benih sumber kelas benih FS dan SS UPBS BPTP Bengkulu dan lembaga perbenihan tahun 2014. No Produksi Benih Total Kg UPBS Petani Kelas Benih FS Varietas Kelas Benih Jumlah Kg Varietas Kelas Benih Jumlah Kg 2013 1 I npara 2 FS 30 30 2 I npari 10 FS 698 698 3 I npari 13 FS 25 25 Jumlah 1 753 753 2014 4 I npari 6 FS 450 I npari 6 FS 2.060 2.510 Jumlah 2 450 2.510 37 Benih sdh bersertifikasi 5 I npara 2 FS 1.080 I npara 2 FS 4.334 5.414 6 I npari 7 FS 124 I npaari 7 FS 500 624 Jumlah 3 1.204 4.834 6.038 Kelas Benih SS Calon Benih 7 I npari 13 FS 400 I npari 13 FS 900 1.300 8 I npari 15 FS 370 I npari 15 FS 980 1.350 9 I npari 20 FS 400 I npari 20 FS 850 1.250 10 I npago 8 FS 380 I npago 8 FS 900 1.280 11 I npara 6 FS 200 I npara 6 FS 400 600 12 Banyuasin FS 400 Banyuasin FS 320 720 Jumlah 4 2.150 4.350 6.500 Jumlah FS 1+ 2+ 3+ 4 4.557 11.224 15.801 Produksi Benih No UPBS Petani Total Kg Kelas Benih SS Varietas Kelas Benih Jumlah Kg Varietas Kelas Benih Jumlah Kg 2013 1 I npari 20 SS 185 185 Jumlah 1 185 2014 2 I npago 8 SS 550 I npago 8 SS 800 1.350 3 I npara 2 SS 900 I npara 2 SS 1.562 2.462 4 I npari 13 SS 778 I npari 13 SS 3.000 3.778 5 I npari 10 SS 294 I npari 10 SS 1.628 1.922 6 I npari 10 SS I npari 10 SS 10.000 10.000 Jumlah 2 2522 16990 19512 Jumlah FS Tahun 2103 753 753 Jumlah SS Tahun 2013 185 185 Jumlah FS+ SS Tahun 2013 938 938 Jumlah FS Tahun 2014 3804 11244 15048 Jumlah SS Tahun 2014 2522 16990 19512 Jumlah FS+ SS Tahun 2014 6326 28234 34560 38

4.3. Percepatan proses adopsi VUB Spesifik lokasi